Mau Pelihara Anjing? Baca Dulu Tips Memilih Anjing Peliharaan yang Cocok Berikut Ini

Apakah saat ini Sobat Pintar tengah bersiap untuk mengadopsi anjing? Nah, cara memilih anjing peliharaan yang cocok nyatanya tidak semudah membalikkan telapak tangan, lho.

Faktanya memelihara anjing merupakan sebuah keputusan besar dalam hidup, di mana kamu akan menjadi temannya hingga akhir hayatnya kelak.

Ada berbagai faktor yang perlu kamu pertimbangkan dalam memilih jenis anjing peliharaan yang sesuai, mulai dari ukuran, ras, umur, tingkatan aktivitas, dan berbagai hal lainnya.

Maka dari itu biar Sobat Pintar tidak salah pilih dan akhirnya menyesal, kali ini PetPi bakal bagikan sejumlah tips memilih anjing peliharaan yang cocok yang mungkin bisa membantu keputusanmu.

Kumpulan Tips dan Cara Memilih Anjing Peliharaan yang Cocok

Siapa yang tidak menyukai anjing? Sudah sejak lama anjing dikenal sebagai partner manusia dalam berbagai kegiatan, mulai dijadikan penjaga rumah hingga urusan berburu.

Namun saat dijadikan sebagai peliharaan, tentu kamu harus menyadari bahwa terdapat banyak jenis ras anjing dengan perbedaan sifat dan kepribadian satu sama lainnya.

Adapun beberapa poin penting yang bisa mempengaruhi kamu dalam cara memilih anjing peliharaan yang cocok, sudah PetPi rangkum dalam beberapa poin seperti di bawah ini.

1. Ukuran Anjing

Sebagaimana Sobat Pintar ketahui, anjing peliharaan memiliki berbagai ukuran, mulai dari kecil hingga besar. Melansir Only Dog Breeds, pengklasifikasian anjing berdasarkan ukuran tubuhnya, seperti:

• Toy (hingga 5 kg); jenis anjing toy dog antara lain Maltese, Pomeranian, Chihuahua, dan Poodle.
• Small (antara 5-11 kg): jenis anjing small dog antara lain Beagle, Pug, Dachshund, dan Shiba Inu.
• Medium (antara 11-23 kg): jenis anjing medium dog antara lain Bulldog, Corgi, dan Samoyed.
• Big (antara 23-45 kg): jenis anjing big dog antara lain Akita Inu, Golden Retriever, dan Siberian Husky.
• Extra Large (di atas 45 kg): jenis anjing extra large dog antara lain Mastiff, Great Dane, dan Saint Bernard.

Memelihara anjing jenis toy atau berukuran kecil mungkin menyenangkan karena bisa dibawa ke mana-mana. Namun jenis anjing ini cenderung lebih rentan cedera apabila diperlakukan kasar.

Toy dog juga sensitif terhadap perubahan suhu. Karena ukuran tubuhnya yang kecil pula, toy dog juga terkadang memiliki perilaku agresif, contohnya pada ras anjing Chihuahua.

Lain halnya jika kamu memelihara anjing ukuran sedang hingga besar, di mana kamu harus memberinya kapasitas ruangan yang cukup untuk bergerak di sekitar rumah.

Jangan sampai aktivitasnya malah bisa merusak perabotan dalam rumah. Dalam urusan makan pun, tentu semakin besar ukuran anjing makin besar biaya yang perlu kamu keluarkan.

2. Ras Murni atau Campuran

Saat memilih anjing peliharaan, beberapa kalangan juga dihadapkan pada jenis ras murni (pure breed) dan campuran (mix breed). Lalu apa sajakah perbedaan keduanya?

Anjing ras murni sudah tidak disangkal lagi menjadi ras anjing terbaik dan harganya relatif mahal. Sebelum memilih anjing ras murni, sebaiknya kamu melakukan banyak riset terlebih dulu.

Mulai dari cara menghadapi tingkah laku bawaan, kebutuhan perawatan, hingga masalah kesehatan yang umum terjadi pada beberapa ras anjing tertentu saja.

Sementara anjing ras campuran umumnya dikembangbiakkan untuk mendapatkan kepribadian dan karakteristik fisik yang berasal dari dua jenis ras anjing yang berbeda.

Dibanding ras murni, menurut beberapa ahli anjing ras campuran lebih sedikit mengalami masalah kesehatan. Walaupun begitu, tentu pilihan ini kembali pada Sobat Pintar, ya!

3. Umur Anjing

Memelihara anak anjing alias puppy tentu akan sangat menggemaskan. Setidaknya ketika mereka berusia di atas enam bulan, ada banyak hal yang perlu kamu ajarkan padanya.

Walaupun begitu memiliki anak anjing umumnya perlu perhatian dan penanganan ekstra, dibanding jika kamu memelihara anjing remaja hingga dewasa.

Anjing dewasa umumnya sudah memiliki tingkah laku dan temperamen yang lebih stabil. Bahkan beberapa di antaranya sudah cukup terlatih dari pemilik sebelumnya, lho.

Terakhir, kamu juga bisa mempertimbangkan anjing senior atau berumur tua di mana mereka memiliki aktivitas yang lebih sedikit dan cenderung lebih pasif.

Memelihara anjing senior tentu membutuhkan biaya ekstra untuk menangani masalah kesehatan yang mereka alami. Namun yang pasti tak ada salahnya untuk memberikan mereka kasih sayang, kan?

4. Tingkatan Aktivitas

Cara memilih anjing peliharaan lainnya adalah mempertimbangkan tingkatan aktivitasnya. Hal ini guna melepas energi yang ada dalam tubuh mereka yang berisiko menjadi penyebab anjing hiperaktif.

Beberapa ras anjing pun perlu melakukan rutinitas berupa aktivitas fisik mencukupi. Setidaknya Sobat Pintar bisa mengajaknya berjalan-jalan sekali atau dua kali per harinya.

Hal ini sekaligus bisa kamu lakukan sebagai salah satu cara melatih anjing yang cukup efektif. Selalu mengajaknya berinteraksi pun dapat mencegah anjing stres dan membuatnya tetap bahagia.

5. Perawatan Fisik Anjing

Secara mudah, Sobat Pintar dapat membedakan jenis anjing berbulu pendek (short hair) dan anjing berbulu panjang (long hair) yang membutuhkan jenis grooming yang berbeda.

Rata-rata jenis anjing berbulu pendek hanya membutuhkan grooming biasa yang dapat dilakukan dengan menyisir rambutnya secara berkala saja.

Sementara untuk anjing berbulu panjang, seperti Maltese mungkin kamu perlu melakukan grooming setiap hari dan rutin memandikannya agar bulunya tetap terlihat bersih dan berkilau.

Bukan hanya persoalan grooming saja, banyak hal lainnya yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan perawatan fisik anjing, misalnya dapat pemilihan makanan, vaksin, vitamin, dan biaya dokter.

Hal ini membuatmu harus melakukan  perawatan fisik pada anjing secara rutin untuk membuatnya nyaman terhadap fisiknya sendiri.

6. Pilih Tempat Adopsi Anjing

Setidaknya ada dua cara untuk mendapatkan anjing peliharaan yang Sobat Pintar inginkan, yakni melalui breeder atau shelter hewan.

Jika Sobat Pintar memilih melalui breeder, pastikan kamu mencari breeder berpengalaman dan terpercaya untuk mendapatkan anak anjing yang sehat.

Pasalnya ada pula beberapa breeder anjing yang kurang memperhatikan kesejahteraan induk anjing, sehingga menghasilkan anak anjing yang kurang sehat dan rentan akan penyakit.

Kemudian kamu juga bisa mendatangi shelter hewan, yakni tempat penampungan bagi anjing dan hewan terlantar. Di sini anjing akan ditampung dan dirawat, sebelum mendapat pemilik baru mereka.

Salah satu keuntungan memilih anjing peliharaan melalui shelter hewan adalah biayanya lebih murah dan sudah termasuk vaksin.

7. Konsultasi Dokter Hewan

Terakhir, jika kamu sudah mendapatkan anjing peliharaan yang cocok dan sesuai jangan lupa untuk berkonsultasi ke dokter hewan terlebih dahulu.

Di sini kamu bisa melakukan pemeriksaan fisik awal guna mencegah berbagai risiko penyakit yang akan berdampak di masa mendatang.

Dokter hewan juga akan merekomendasikan biaya vaksin anjing hingga beberapa keperluan perawatan hewan peliharaan yang sebaik kamu lakukan.

Nah, itulah dia beberapa tips dan cara memilih anjing peliharaan yang cocok dan tepat untuk kamu para pemula yang baru pertama kali melakukannya.

Adakah di antara Sobat Pintar yang memiliki pengalaman memelihara anjing juga? Yuk, jangan ragu untuk sampaikan cerita pengalaman kamu pada kolom komentar di bawah, ya!

Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Anjing terbaru lainnya!

Terbit: Selasa, 17 November 2020, 10:00 WIB
Update pada: Rabu, 07 Juli 2021, 20:30 WIB