Hari ini: Jumat, 19 April 2024
Senin, 08 Maret 2021, 10:00 WIB

Panduan Cara Merawat Bunglon yang Baik dan Benar, Peliharaan Anti Mainstream!

Panduan Cara Merawat Bunglon yang Baik dan Benar, Peliharaan Anti Mainstream!

cara merawat bunglon - chameleon academy

Bunglon merupakan binatang yang jarang di pelihara orang, namun siapa sangka memeliharanya cukup menyenangkan. Berikut ada cara merawat bunglon lengkap

Ingin punya peliharaan yang unik dan anti-mainstream? Atau mungkin hewan yang bisa berubah warna? Coba deh pertimbangkan untuk memelihara bunglon!

Bunglon mudah dikenali dengan mata bulat yang dapat berputar dan bergerak secara independen. Kakinya memiliki tiga jari yang membuatnya bisa mencengkeram cabang pohon dengan baik. Beberapa jenis juga memiliki ekor yang kuat.

Rata-rata bunglon bisa tumbuh hingga 45 cm dan hidup antara tiga hingga sepuluh tahun. Untuk memelihara hewan ini tentu tidak mudah. Berikut cara merawat bunglon yang baik dan benar!

Follow Instagram @PintarPet untuk lebih tahu tentang Reptil lainnya!
>> FOLLOW DISINI

Memahami Karakteristik Bunglon

Memahami Karakteristik Bunglon
memahami karakteristik bunglon - medium

Untuk bisa merawat bunglon dengan baik, kamu harus tahu terlebih dahulu bagaimana karakteristik bunglon pada umumnya.

Hal ini penting mengingat jumlah orang yang memelihara bunglon tidak sebanyak hewan lain seperti kucing. Dengan mengetahui karakteristiknya, kamu bisa memberi perawatan yang terbaik.

1. Tidak Suka Dipegang

Satu sifat yang harus kamu pahami dari bunglon adalah ia tidak terlalu suka dibelai atau mendapatkan perhatian berlebihan. 

Hal ini dapat dimaklumi karena pada dasarnya bunglon adalah hewan yang soliter, walaupun ada sebagian bunglon yang bersedia untuk disayang-sayang.

Kalau tidak menyukai kehadiranmu, bunglon akan memberikan berbagai tanda seperti menjauh, menganga, atau mengubah warnanya. Si bunglon bahkan bisa membusungkan diri ataupun menyerang dengan menggigitmu jika merasa terancam.

Bunglon bukan pilihan hewan terbaik untuk kamu yang gemar bersama peliharaan. Kamu bisa memilih hewan yang lebih aktif dan suka bersosialisasi seperti kucing ataupun anjing.

Kalau kamu ingin hewan yang eksotis dan sedap dipandang, jelas bunglon menjadi alternatif pilihan yang menarik dan pastinya anti mainstream!

Jika kamu tetap penasaran ingin menyentuh bunglonmu, disarankan untuk mengelusnya di bawah dagu dengan jari. Lakukan ini jika bunglon sudah merasa nyaman dengan kandangnya dan sudah mengenalmu sebagai pemiliknya.

2. Mudah Stres dan Pemalu

Di balik keeksotisan yang dimiliki, ternyata bunglon termasuk hewan yang pemalu dan mudah stres. Jika kamu sering memaksa untuk memegangnya, hal tersebut bisa saja memicunya stres yang ujung-ujungnya bisa mengundang penyakit dan kematian.

Untuk menghindari hal tersebut, usahakan mendekati kandangnya secara perlahan. Selain itu, jangan pernah mengambilnya dari atas karena di alam liar, predator alami dari bunglon adalah burung yang kerap menyambar mereka dari atas.

Meskipun bunglon kamu dapatkan dari penangkaran, naluri bertahan hidup tersebut akan tetap ada karena tertanam di dalam DNA mereka. Tangan yang tiba-tiba muncul di atas akan membuatnya merasa terancam.

3. Kemampuan Berubah Warna

Salah satu ciri khas yang terdapat pada bunglon adalah kemampuannya berubah warna sebagai kamuflase. Kemampuan ini berguna untuk bertahan hidup dari serangan predator seperti burung.

Tidak hanya itu, kemampuan berubah warna pada bunglon juga digunakan untuk mengatur suhu tubuh, sarana komunikasi dengan bunglon lain, dan mencerminkan suasana hati mereka.

Kalau mereka menunjukkan warna cokelat tua atau hitam, kemungkinan besar mereka sedang stres. Warna yang cerah biasanya menunjukkan kalau suasana hati mereka sedang bahagia.

Cara Merawat Bunglon yang Benar

Cara Merawat Bunglon
cara merawat bunglon - world atlas

Setelah mengetahui karakteristik bunglon secara umum, saatnya kamu mengetahui teknis cara merawat bunglon yang baik dan benar.

Bisa dibilang, memelihara bunglon cukup rumit dan susah sehingga dibutuhkan ketelatenan dan biaya yang tidak sedikit. Kalau kamu merasa siap untuk memelihara bunglon, ini beberapa tipsnya!

1. Memilih Bunglon yang Tepat

Kalau kamu sudah meneguhkan hati untuk memilih bunglon sebagai hewan peliharaan, maka sebaiknya kamu memilih jenis bunglon yang berasal dari penangkaran. 

Bunglon yang diambil dari alam liar biasanya akan menjadi stres, berpotensi membawa parasit, dan kesulitan beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Beberapa jenis bunglon yang aman untuk dipelihara di rumah adalah bunglon yaman, bunglon senegal, bunglon jackson, bunglon fischer, bunglon panther, dan lain sebagainya

2. Menyiapkan Kandang Bunglon

Di alam liar, bunglon hidup di atas pohon. Bagi sebagian orang, hal inilah yang membuat bunglon sulit dipelihara. Jika ingin memasukkannya ke dalam kandang, kita harus menyiapkan tanaman yang bisa ia panjat.

Biasanya, ukuran kandang bunglon adalah sekitar 1 x 1 x 1.5 meter. Jika kamu menyediakan ukuran yang lebih besar, lebih bagus. Kamu bisa menggunakan akuarium, kandang jeruji, atau bahkan kandang burung asal ukurannya sesuai.

Sangat disarankan untuk memasang sistem kelembaban di dalam kandang karena bunglon tidak minum dari wadah yang disediakan. Jika terlalu mahal, kamu bisa membasahi kandang bunglon secara manual dengan menggunakan semprotan.

Selain tanaman untuk dipanjat, beri batu atau cabang pohon sebagai aksesoris. Untuk alasnya kamu bisa memberikan kertas koran ataupun handuk kertas yang bisa menyerap kotoran bunglon dengan baik.

Kamu harus rajin membersihkan kandang bunglon setidaknya satu bulan sekali untuk menjaga kesehatannya. Perlu diingat, bunglon merupakan hewan soliter dan memiliki daerah teritori. Kamu tidak bisa menempatkan dua bunglon atau lebih pada satu kandang yang sama.

3. Perhatikan Panas, Suhu, dan Pencahayaan

Memperhatikan Suhu Di Lingkungan Sekitarnya
memperhatikan suhu di lingkungan sekitarnya - sci tech daily

Ketika memelihara reptil, kamu harus bisa membantu hewan peliharaanmu mengatur suhu tubuhnya. Untuk bunglon, jaga agar bagian atas kandang tetap hangat dan bagian bawah tetap dingin.

Pada siang hari, area bawah kandang bunglon harus bersuhu antara 21 hingga 27 celcius dan area atas bersuhu antara 27 hingga 38 celcius. 

Ketika malam hari, suhu kandang secara keseluruhan harus berkisar antara 18 hingga 21 celcius. Angka ini bisa berubah tergantung dari jenis bunglon yang kamu pilih.

Setiap reptil membutuhkan siklus gelap dan terang selama 12 jam. Bunglon membutuhkan paparan sinar UVA dan UVB untuk dapat menyerap kalsium dengan baik. 

Dalam satu hari, bunglon membutuhkan lampu UVB menyala terus selama 10 jam sehari. Selain itu, sebaiknya biarkan kandang bunglon terpapar sinar matahari alami melalui jendela yang terbuka.

Tidak hanya itu, kamu juga harus bisa menjaga kelembaban kandang di angka 65 hingga 80 persen. Untuk mengetahuinya, gunakan higrometer.

4. Makanan Bunglon

Di alam liar, bunglon menggunakan lidahnya yang panjang untuk menangkap mangsa dari kejauhan. Seringnya, mereka memangsa serangga walau terkadang memakan tumbuh-tumbuhan atau invertebrata kecil.

Beberapa serangga yang bisa kamu berikan antara lain jangkrik, ulat bambu, superworm, wax worm, wax moth, hingga kecoa. Kamu bisa memelihara makanan bunglon agar tidak perlu terlalu sering membelinya di toko hewan.

Porsinya tergantung dari bunglon yang kamu pelihara. Beri hingga ia merasa kenyang. Jika ada makanan yang tersisa di kandang, singkirkan sebelum menjadi busuk.

Agar lebih sehat, taburi serangga dengan suplemen kalsium dua kali seminggu. Sesekali beri bunglon sayur berdaun hijau kecuali bayam, selada, dan kubis. Contoh yang mudah adalah sawi.

Bunglon tidak minum air dari wadah yang kamu sediakan. Mereka terhidrasi dari menjilati kulit dan habitatnya, sehingga pastikan kandang terjaga kelembabannya.

Beri mereka makan dengan tanganmu agar bunglon bisa merasa terbiasa dan tidak menganggap tanganmu sebagai ancaman.

5. Minuman untuk Bunglon

Bunglon sejatinya tidak memerlukan wadah minuman pada kandangnya karena hewan tersebut tidak memerlukan banyak air untuk dikonsumsi.

Namun untuk memberikan dia cairan, kamu bisa memberinya minum dengan berbagai cara. Cara yang pertama adalah menyemprotkan air ke dalam daun yang ada di kandangnya.

Dengan begitu, bunglon cukup aktif untuk mencari air karena akan menganggap ai tersebut adalah embun dari daun.

Cara yang kedua, kamu bisa memberikan air minum lewat air terjun mainan yang kamu buat di dalam kandangnya.

Ini bisa menjadi cara alternatif untuk membuatnya aktif dan mencoba minum secara langsung yang biasa ia lakukan di alam bebas.

Hal ini juga bertujuan untuk membuatnya tetap nyaman dan merasakan kandang yang ia tempati sebagai alam bebas.

6. Jaga Kebersihan Kandang Bunglon

Membuat kandangnya selalu bersih adalah hal yang wajib kamu lakukan. Dengan membuat kandangnya bersih, berarti kamu akan menjaganya dari penyakit yang bisa saja menghampirinya karena kandangnya yang kotor.

Nah, berikut ini adalah cara membersihkan kandang bunglon.

  • Pindahkan bunglon terlebih dahulu dari kandangnya agar ia tidak merasa terganggu.
  • Racik larutan pembersih dari air dan sedikit sabun cuci piring. Semprotkan pada dinding-dinding atau lantai dari setiap sudut ruangan yang ada di kandangnya. Ingat, jangan sampai mengenai tanaman asli yang ada di dalam kandang ya.
  • Lap bagian kandang yang basah dengan tisu kering.
  • Lap dengan pembunuh kuman lama seperti cuka dan baking soda. Kamu bisa mencampurkannya dengan air hangat bersih dan jangan lupa untuk dibilas.
  • Ganti alas kandang jika kamu melihat ada sisa-sisa makanan yang jatuh.
  • Bersihkan kandang dengan periode 1 minggu 2 kali untuk menjaga kebersihannya.

7. Waspadai Penyakit Pada Bunglon

Banyak bunglon yang kekurangan kalsium dan vitamin A akibat pola makan yang buruk. Selain itu mereka juga rentan terhadap penyakit pembusukan dan infeksi di sekitar mulut.

Penyakit lain yang rentan menyerang bunglon adalah penyakit tulang metabolik yang bisa berakibat fatal jika terlambat ditangani. Penyakit ini mampu menyebabkan tulang bunglon menjadi kenyal sehingga mereka terlihat lesu dan mungkin kehilangan nafsu makan.

Beberapa kondisi lain yang patut kamu waspadai adalah kotorannya berair, penurunan berat badan, sendi bengkak, adanya kotoran di area kepala, sering bersembunyi, dan lain sebagainya.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bunglon merupakan hewan yang mudah stres dan sakit. Sebelum mencoba untuk mengobatinya sendiri, bawalah bunglon yang sakit ke dokter hewan dengan spesialisasi reptil.

Itulah tadi beberapa cara merawat bunglon yang baik. Ingat, bunglon tidak terlalu suka dipegang-pegang, apalagi jika mereka baru beradaptasi dengan kandang barunya. Beri waktu tiga hingga empat hari sebelum mulai memegangnya.

Ada hewan lain yang ingin kamu ketahui bagaimana cara memeliharanya? Langsung aja request di kolom komentar!

Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Reptil terbaru lainnya!

Baca juga artikel menarik berikut:

Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.

Terbit: Jumat, 22 Januari 2021, 10:00 WIB
Update pada: Senin, 08 Maret 2021, 10:00 WIB

Referensi Tulisan [ Tampilkan ]
  • https://id.wikihow.com/Merawat-Bunglon
  • https://oddlycutepets.com/how-to-pet-a-chameleon/
  • https://www.petsmart.com/learning-center/reptile-care/chameleon-care-guide/A0316.html
  • https://www.thesprucepets.com/chameleons-t2-1236756
  • https://www.wikihow.com/Take-Care-of-a-Chameleon
Share

Tentang Penulis

Saya adalah seorang penulis yang antusias dengan hewan peliharaan seperti kucing, reptil dan hewan peliharaan lainnya.

Suka dengan tulisan saya? Hubungi saya disini.

Komentar