Sobat Pintar, apakah kamu tahu bahwa di dunia ini ada beberapa jenis penyakit zoonosis yang artinya penyakit ini bisa menular dari hewan seperti anjing ke manusia maupun sebaliknya.
Ya, salah satu penyakit tersebut adalah leptospirosis pada anjing. Selain bisa menginfeksi manusia, gangguan kesehatan ini juga bisa mengakibatkan gagal ginjal akut serta penyakit hati, lho.
Anjing yang sering berburu, anjing yang banyak melakukan kegiatan di luar ruangan, anjing yang senang berenang atau bermain di genangan akan memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita leptospirosis.
Faktor dari lingkungan yang sangat mendukung perkembangan dari penyakit ini adalah lingkungan yang berair, wilayah tropis dan subtropis, dataran rendah, musim hujan, hangat serta lembab.
Lantas, kenapa anjing bisa terinfeksi leptospirosis? Bila kamu ingin mengetahui jawabannya, simak ulasan terkait penyebab, gejala, hingga cara mengobati leptospirosis pada anjing berikut ini.
Daftar Isi
Penyebab Leptospirosis pada Anjing
Anjing yang terkena penyakit ini disebabkan dari infeksi berbagai macam serovar Leptospira interrogan, seperti L. tarassovi, L.pomona, L. icterohaemorrhagica, L.hardjo, L. grippotyphosa, L. canicola, L. bataviae, L. bratislava, L. ballum, L. autumnalis, dan L. australis.
Leptospirosis asalnya dari bakteri yang ditularkan lewat urin binatang pengerat yang kemudian bisa ditularkan pada binatang tertentu, bahkan manusia. Hal tersebut sangat umum pada lingkungan yang basah dan bisa ditemukan pada daerah yang berlumpur atau berawa.
Anjing akan yang terinfeksi biasanya sangat sering melakukan kontak dengan pembawa bakteri leptospirosis lewat air yang sudah terinfeksi, baik ketika minum, berenang, atau hanya lewat saja.
Selain itu, kamu juga perlu waspada sebab organisme dari bakteri ini bisa bertahan selama 180 hari pada air maupun tanah yang basah, lingkungan padat polusi dan dari binatang pengerat hingga satwa liar, lho.
Leptospirosis yang berbentuk subakut akan tidak memperlihatkan gejala klinis, sementara yang berbentuk akut akan mengakibatkan sepsis, infeksi pada ginjal (nefritis interstisialis), abortus, hepatitis dan anemia hemolitika.
Gejala Leptospirosis pada Anjing
Anjing yang mengalami gejala penyakit ginjal akut di beberapa tahun belakangan, bisa menjadi tanda jika ia sedang terinfeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini, lho.
Berbagai gejala klinis bisa terjadi dari infeksi subklinis yang ringan sampai kegagalan multi organ sampai kematian. Tak hanya itu, anjing yang mengidap leptospirosis akan memperlihatkan gejala klinis, seperti:
- Hidung berair,
- Batuk,
- Diare atau mencret,
- Anjing muntah-muntah,
- Nafsu makan berkurang,
- Depresi atau stres,
- Tubuh menjadi lemah,
- Tidak ingin bergerak karena sakit otot, hingga
- Demam atau badannya menjadi panas.
Cara Penularan Leptospirosis pada Anjing
Perpindahan leptospira bisa lewat kontak langsung dan secara tidak langsung. Penularan langsung bisa terjadi lewat feses, cairan yang keluar dari tubuh penderita termasuk sperma, abortus, dan urin.
Sementara itu, untuk cara tidak langsung bisa ditularkan lewat paparan dari lingkungan yang sudah terinfeksi seperti air, makanan, tanah, tanaman, dan selimut yang sangat cocok untuk leptospira bertahan hidup.
Hewan yang sudah terinfeksi atau hewan pengerat seperti tikus juga bisa menularkan leptospirosis pada anjing. Pada hewan yang sudah beradaptasi, infeksi hanya dapat mengakibatkan gejala subklinis serta menjadi reservoir yang dapat menyebarkan leptospira dengan cara perlahan-lahan.
Sementara infeksi pada binatang yang tidak terinfeksi akan menyebabkan penyakit klinis. Leptospira yang keluar bisa berenang bebas pada air dan dapat menginfeksi lewat alat kelamin, mulut, mukosa mata, gigitan, luka dan mukosa yang lainnya.
Leptospira yang bisa menembus mukosa dan kulit akan masuk dengan sangat cepat ke dalam pembuluh darah, masa inkubasi leptospirosis pada anjing biasanya akan terjadi dalam kurun waktu 4-7 hari dan akan menyebar ke semua bagian tubuh dalam waktu 2-4 hari khususnya hati dan ginjal.
Bakteri Leptospira tersebut akan mengakibatkan albuminuria, hemoglobinuria ringan, anemia hemolitik leukositosis, dan demam. Lalu, bisa juga terjadi bintik merah pada kulit atau ptechie karena sel endotel kapiler pada pembuluh darah telah rusak.
Hati bisa mengalami nekrosis menyebabkan kekuningan atau jaundice. Leptospira sendiri akan replikasi dan berkoloni pada epitel tubulus ginjal dan mengakibatkan nefritis interstitialis. Lalu, kematian bisa terjadi karena nefritis interstisialis, kegagalan dan rusaknya pembuluh darah.
Cara Mengetahui Infeksi Leptospirosis pada Anjing
Diagnosa untuk leptospirosis ini tidak bisa hanya dilihat dari gejala klinis, kimiawi darah, dan hematologi. Butuh berbagai pemeriksaan lainnya untuk mendapatkan gambaran gangguan kesehatan apa yang terjadi pada ginjal dan hati anjing.
Anjing akan didiagnosa terkena leptospirosis ketika mereka menunjukkan beberapa tanda, seperti:
- Terjadinya peningkatan PCV karena dehidrasi,
- Meningkatnya jumlah sel darah putih atau leukositosis,
- Menurunnya jumlah trombosit,
- Terindikasi mengalami gangguan ginjal, sistinuria, dan proteinuria, hingga
- Meningkatnya enzim hati seperti ALP, SGPT, dan SGOT.
Untuk cara mendiagnosa apa yang menjadi agen penyebabnya hanya bisa dilakukan oleh ahli medis profesional yakni dengan cara PCR melalui pemeriksaan lab yang intensif.
Bagaimana Cara Mengobati Anjing yang Terinfeksi Leptospirosis?
Setelah mengetahui beberapa agen penyebab leptospirosis disertai gejala-gejala yang sering diperlihatkan oleh anjing yang terinfeksi, kini waktunya kamu untuk mengetahui cara mengobatinya.
Adapun beberapa cara pengobatan yang dapat kamu lakukan untuk menyembuhkan anjing yang terinfeksi leptospirosis, seperti:
1. Mengunjungi Dokter Hewan
Anjing yang sudah terinfeksi penyakit ini dalam tahap lanjut biasanya akan terlihat sangat lemas, yang dimana jika tidak segera diobati maka anjing dapat mengalami kematian.
Nah, tentu saja kamu tidak ingin kehilangan nyawa anjing kesayanganmu, bukan? Untuk itu, jika kamu sudah mengetahui beberapa gejala dari anjing yang terserang leptospirosis, ada baiknya langsung membawanya ke dokter hewan.
Tentu saja hal ini kamu lakukan sebagai bentuk tanggung jawab kamu sebagai pemiliknya serta agar anjing kesayanganmu mendapatkan penanganan yang tepat sehingga bisa hidup lebih lama lagi.
2. Melakukan Terapi
Terapi yang bisa dilakukan untuk anjing yang menderita leptospirosis ini yakti terapi cairan guna mengobati dehidrasi yang terjadi karena anoreksia dan demam selama proses inkubasi.
Apabila anjing mengeluarkan urin dalam jumlah yang sangat sedikit, maka bisa diterapi memakai diuresis yang tidak akan memberatkan atau berpengaruh pada ginjal. Sebelum melakukan terapi tersebut, anjing harus melakukan rehidrasi lebih dulu.
Kamu juga bisa melakukan terapi antibiotika menggunakan obat leptospirosis pada anjing seperti ampicillin setiap 8 jam melalui cara intravena. Guna mengurangi leptospira yang ada di jaringan interstisial ginjal bisa gunakan antibiotik doxycycline dalam waktu 3 minggu.
Perlu diingat bahwa terapi ini hanya boleh dilakukan dengan pengawasan dari dokter hewan atau ahli medis profesional yang telah kamu kunjungi. Jangan sembarangan memberikan obat, karena bisa berakibat fatal.
3. Mengisolasi Anjing
Selama menjalani proses pengobatan dan terapi, anjing yang terinfeksi bakteri ini perlu untuk diisolasi. Kamu dapat mengkarantina anjing kesayangan di tempat terpisah yang bersih, baik itu dari hewan lain maupun manusia.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, leptospirosis pada anjing itu dapat menular ke manusia. Sehingga, satu-satunya cara agar kamu tidak tertular dari penyakit ini adalah dengan mengisolasinya hingga bakterinya hilang secara tuntas.
Adakah Cara Mencegah Anjing Terinfeksi Leptospirosis?
1. Melakukan Vaksinasi
Penyakit bakteri pada anjing ini bisa dicegah dengan cara memberikannya vaksin, sehingga sangat penting bagi kamu untuk memastikan anak anjingmu memperoleh suntikan yang dibutuhkan pada umur yang sesuai.
Biasanya anak anjing memulai program vaksin mulai dari umur 6 sampai 8 minggu. Vaksinasi leptospira ini kerap kali diberikan pada umur 11 sampai 13 minggu dan booster di minggu ke 15-17. Anak anjing harus mendapatkan jenis vaksin ini sebanyak dua kali.
Selain itu, vaksinasi ini sangat penting diberikan kepada anjingmu karena bisa melindunginya dari berbagai penyakit. Anjing yang divaksinpun terbukti memiliki masa hidup yang lebih panjang.
Setelah di vaksin, mungkin saja anjingmu masih bisa terinfeksi. Hal ini bisa terjadi jika anabul melakukan kontak lagi dengan strain leptospirosis yang berbeda, atau yang tidak bisa terpengaruh oleh vaksin.
Memberikan booster tahunan pada anabul juga perlu kamu lakukan demi memastikan anjingmu diimunisasi dengan strain baru yang lebih kuat dibandingkan versi yang sebelumnya.
Sayangnya, untuk vaksin yang digunakan saat ini hanya bisa untuk mencegah infeksi dari L. canicola dan L. icterohaemorrhagica, sehingga perlindungan yang berasal dari vaksin ini pun dirasa kurang.
Tapi tidak perlu khawatir, saat ini Fort Dodge selaku pabrikan vaksin juga sudah mengembangkan vaksin untuk tipe serovar lainnya yaitu L. grippotyphosa dan juga L. pomona.
2. Menjaga Kebersihan Kandang
Cara lainnya yang sama pentingnya adalah menjaga kebersihan kandang dengan baik. Tindakan tersebut berguna untuk mencegah kontak langsung dengan urin anjing yang terkena penyakit leptospirosis.
Tidak hanya itu saja, kamu pun juga masih perlu untuk mengendalikan hewan pengerat yang terinfeksi, monitoring dan isolasi anjing yang terinfeksi hingga terapi selesai.
3. Membatasi Kegiatan Anjing
Lalu, tidak lupa juga perlu diadakan pembatasan kegiatan ke wilayah yang basah, alam liar dan dataran rendah yang memiliki banyak genangan air.
Hal tersebut dilakukan agar penyakitnya tidak semakin parah dan hewan yang masih sehat tidak terkena penyakit tersebut karena pengawasan yang kurang.
Sobat Pintar, demikianlah ulasan mengenai leptospirosis pada anjing yang ternyata bisa sangat berbahaya karena bisa menimbulkan kematian.
Untuk itu, kamu bisa mencegahnya mulai dari kebersihan kandang yang perlu dijaga dan jangan membiarkannya bermain bebas, apalagi bermain pada genangan air yang kotor, ya!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Anjing terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR