Apa yang terlintas dalam pikiran Sobat Pintar ketika mendengar hewan ular? Mungkin akan lebih banyak berpikiran mengenai reptil melata, baik yang berbisa atau tidak berbisa.
Walaupun ular sering dianggap hewan berbahaya, ternyata ada juga spesies ular terkecil di dunia yang bahkan memiliki penampilan fisik mirip cacing tanah, lho.
Ular kawat (Indotyphlops braminus) merupakan jenis ular berukuran sangat kecil yang cukup lazim ditemukan di lingkungan sekitar.
Jenis ular ini juga memiliki nama lain, seperti blind snake, brahminy blind snake, bootlace snake, dan flowerpot snake. Apakah Sobat Pintar penasaran dengan ular kawat?
Nah, kali ini PetPi akan mengulas karakteristik ular terkecil di dunia ini, mulai dari penampilan fisik, habitat, makanan, tingkah laku, dan sistem reproduksinya sebagai berikut.
Daftar Isi
Mengenal Karakteristik Ular Kawat, Spesies Ular Terkecil di Dunia
Bagi orang awam yang sekilas melihat ular kawat di sekitar lingkungan rumah, mungkin akan salah mengira dan menyebutnya sebagai cacing tanah.
Padahal ada beberapa ciri-ciri ular terkecil di dunia ini yang membuatnya berbeda jauh dengan hewan invertebrata alias tidak bertulang belakang tersebut.
Untuk mengenal karakteristik ular kawat lebih jauh, berikut sudah PetPi rangkum melalui beberapa poin di bawah ini, ya.
1. Penampilan Fisik
Seperti sering PetPi singgung sebelumnya, penampilan fisik ular kawat pada umumnya mirip seperti ular tanah yang sering kamu lihat.
Ular kawat dewasa memiliki ukuran tubuh maksimal dengan panjang 15-20 cm dan diameter 1-2 mm. Sementara untuk ular kawat muda, mereka akan memiliki panjang sekitar 3-5 cm saja.
Ular kawat memiliki kepala tumpul dan ekor yang sedikit meruncing. Tubuh ular kawat dilapisi dengan sisik lembut dan mengkilat, yang memiliki pola serupa dari ujung kepala hingga ekornya.
Spesies ular terkecil di dunia ini juga dikenal dengan blind snake alias ular buta, di mana mata mereka hanya tampak seperti titik kecil yang berada di bawah sisik transparan.
Hal ini menyebabkan ular kawat tidak dapat melihat lingkungan sekitarnya, namun tetap dapat membedakan intensitas cahaya.
Walaupun sering ditemukan dengan warna coklat kehitaman, ular kawat memiliki variasi warna lain dalam satu spesies, seperti abu arang, abu silver, kuning beige, keunguan, kemerahan, hingga albino.
2. Habitat
Melansir laman Snake Database, ular kawat (Indotyphlops braminus) memiliki sebaran luas terutama di kawasan Asia Tenggara, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand, dan sekitarnya.
Ular kawat juga bisa ditemukan hingga sebagian kawasan Tiongkok dan India. Umumnya, ular kawat dapat ditemukan di kawasan perkebunan dan dekat hunian dengan ketinggian hingga 1.200 mdpl.
Di alam liar, ular kawat menghabiskan banyak waktu di atas tanah dan sering bersembunyi di lantai hutan, di bawah dedaunan, atau kayu mati.
Mereka juga aktif menggali ke dalam tanah untuk berburu mangsanya. Habitat ular kawat yang ideal sangat bergantung pada temperatur dan kelembaban di sekitarnya.
3. Makanan
Dikarenakan ular kawat memiliki tubuh kecil, jelas mereka juga memiliki mulut berukuran kecil. Ular kawat pun tidak dilengkapi dengan taring dan tidak berbisa.
Makanan utama ular terkecil di dunia ini didominasi oleh telur, larva, dan pupa yang berasal dari semut dan rayap. Mereka juga memakan arthropoda berukuran kecil dan telurnya.
4. Tingkah Laku
Perbedaan ular kawat dan cacing tanah salah satunya dapat Sobat Pintar lihat melalui tingkah lakunya.
Dibanding cacing, ular kawat memiliki tingkah laku yang tampak energik dan bergerak cepat di permukaan tanah untuk menggali atau mencari tempat yang terlindung dari paparan cahaya.
Dikarenakan hal ini, ular kawat relatif lebih aktif pada malam hari yang tidak terdapat sinar matahari. Walaupun sebagian juga bisa ditemui pada siang hari.
Sama seperti perilaku ular lainnya, saat didekati oleh manusia atau hewan lain yang dianggap mengganggu, mereka akan memiliki respon cepat untuk segera menghindar.
Ular kawat akan memberikan respon berupa lonjakan kepala dan ekor yang cepat untuk dapat segera berpindah ke tempat yang lebih aman.
5. Sistem Reproduksi
Melansir laman Britannica, ular kawat memiliki sistem reproduksi bernama partenogenesis di mana mereka tidak memerlukan pembuahan untuk menghasilkan keturunan.
Kebanyakan spesimen ular kawat yang ditemukan secara genetik memiliki kelamin betina. Saat waktu reproduksi tiba, telur tidak memerlukan sperma jantan untuk membuahinya.
Perkembangan telur akan aktif dengan sendirinya. Hal ini berarti, dengan satu individu ular kawat dapat menghasilkan populasi baru selanjutnya.
Apakah Ular Kawat Berbahaya bagi Manusia?
Melihat karakteristik dan ciri-ciri ular kawat seperti di atas, sudah dipastikan kalau jenis ular terkecil di dunia ini tidak berbahaya bagi manusia.
Malah sebaliknya, ular kawat justru rentan dengan kehadiran manusia dan makhluk hidup berukuran besar di sekitarnya.
Tidak ada cara membunuh ular kawat yang efektif selain Sobat Pintar mengembalikannya lagi ke habitatnya, yakni di permukaan tanah.
Jika menemukan ular kawat di lingkungan sekitar rumah, kamu perlu hati-hati dalam memindahkan mereka karena tubuhnya sensitif dan rawan cidera saat disentuh manusia.
Mitos Ular Kawat di Indonesia
Banyak kalangan mempercayai mitos ular, salah satunya adalah mitos ular kawat masuk rumah yang jadi pertanda sesuai kejadian di masa mendatang.
Sama seperti ular pada umumnya, mitos ular masuk sering dikaitkan dengan pertanda datangnya tamu tak diundang, kehilangan anggota keluarga, masuknya jin atau iblis, dan sebagainya.
Apakah pertanda ini bisa dipercaya atau tidak? Tentu hal ini kembali pada kepercayaan masing-masing.
Pertanyaan-pertanyaan Seputar Ular Kawat
Masih banyak diluar sana yang mempertanyakan keberadaan ular kawat. Apakah ular ini membahayakan untuk masyarakat atau tidak, bahkan ada beberapa orang yang menanyakan tentang reproduksi dari ular kawat itu sendiri.
Nah, di sini PetPi akan mengumpulkan beberapa pertanyaan tentang ular kawat yang biasa ditanyakan oleh masyarakat. Diharapkan semuanya bisa mengerti asal usul dari ular terkecil di dunia ini ya.
Apakah ular kawat bisa besar?
Jawaban ini bisa kamu temukan dengan menyimpulkan ciri-ciri ular kawat yang memang hanya memiliki badan yang kecil. Jadi, ular kawat ini tidak bisa besar seperti jenis ular lainnya. Panjang tubuhnya hanya sekitar 15 cm saja, maka dari itu ia dikategorikan menjadi ular terkecil di dunia.
Apakah ular kawat berbahaya bagi manusia?
Ular kawat tidak berbahaya bagi manusia. Ia tidak memiliki bisa yang mematikan layakya jenis ular berbisa lainnya. Untuk mempertahankan diri di alam, biasanya ular kawat hanya menancapkan ujung buntutnya di tanah, lalu menggoyangkan tubuhnya untuk mengusir mangsanya.
Apa manfaat ular kawat?
Seperti yang kita ketahui, setiap makhluk hidup pasti punya manfaat di lingkungannya. Ular kawat sendiri mempunyai manfaat untuk mengontrol populasi rayap, semut dan makhluk kecil lainnya di dalam suatu ekosistem.
Bagaimana cara ular kawat berkembang biak?
Ular kawat ini adalah satu-satunya ular yang bereproduksi secara asexual. Alasannya adalah ular ini semuanya berjenis kelamin betina. Biasanya sekali reproduksi, ular kawat bisa memproduksi 1 - 7 butir telur yang nantinya akan menetas semuanya berjenis kelamin betina.
Nah, itulah dia ulasan seputar ular kawat yang merupakan spesies ular terkecil di dunia yang mungkin dapat ditemukan di sekitar lingkungan rumah.
Semoga informasi yang sudah PetPi bagikan di atas bermanfaat dan sampai jumpa pada kesempatan berikutnya!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Reptil terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Terbit: Minggu, 01 November 2020, 16:00 WIB
Update pada: Jumat, 09 April 2021, 16:00 WIB
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR