Sobat Pintar, kucing hutan merupakan hewan yang dilindungi di Indonesia. Meskipun tampangnya tidak menggemaskan kucing persia atau anggora, nyatanya cukup banyak cat lover yang ingin memelihara kucing hutan.
Hewan ini termasuk golongan kucing liar yang habitat aslinya berada di hutan alami. Kucing hutan banyak dijumpai di daerah Jawa, Kalimantan dan Sumatera.
Mengapa banyak cat lover yang memburu kucing hutan, padahal kan hewan ini terkenal dengan karakteristiknya yang agresif?
Bisa dibilang karena corak bulunya yang unik seperti macan itu membuat para cat lover penasaran ingin memeliharanya. Berikut merupakan ciri-ciri kucing hutan yang mudah untuk dikenali.
Daftar Isi
Apa Saja Ciri-Ciri Kucing Hutan?
Kucing hutan dikenal juga dengan sebutan kucing blacan. Mereka suka berburu mangsa yang ukurannya jauh lebih besar dari ukuran tubuhnya, seperti reptil, burung, tikus besar, dan lain-lain.
Berbeda dengan kucing peliharaan pada umumnya, kucing hutan mempunyai ciri-ciri fisik yang menyesuaikan habitat tempat hidupnya. Supaya tidak penasaran, kamu dapat mengenali kucing hutan dari ciri-ciri berikut.
- Kucing hutan mempunyai mata berwarna amber atau hijau yang terlihat bulat dan lebar seperti buah almond.
- Telinganya menghadap ke arah depan dan ukurannya tidak besar.
- Kucing hutan memiliki hidung yang lebar dan besar dengan warna merah. Pada bagian hidungnya juga terdapat garis luar berwarna hitam.
- Memiliki bentuk kepala yang besar tetapi tidak lebih dari ukuran tubuhnya dan agak panjang.
- Leher kucing hutan proporsional menyesuaikan ukuran kepala, berotot, panjang, dan besar.
- Bobot kucing hutan jantan biasanya 10 kg dan lebih besar dari kucing hutan betina yang hanya berbobot sekitar 4-5 kg.
- Mempunyai kaki yang panjang, tubuh yang ramping serta lebih tegap daripada kucing biasa.
- Warna dasar bulu kucing hutan paling umum adalah oranye dengan pola khas tabby spotted berwarna cinnamon, coklat, atau kehitaman yang mirip seperti macan. Sedangkan pola lain yang sering terlihat kupu-kupu di bagian bahu dan oyster di bagian paha. Selain itu terdapat garis horisontal pada pundaknya dengan ekor yang memiliki lingkaran cincin berwarna gelap.
Jenis-jenis Kucing Hutan Paling Populer
Setelah kamu memahami apa saja ciri-ciri kucing hutan, ternyata ada banyak sekali jenis kucing hutan yang tersebar di seluruh penjuru dunia dan beberapa di antaranya berasal dari Indonesia. Berikut ini beberapa jenis kucing hutan yang populer dan banyak dipelihara.
1. Kucing Batu
Kucing batu berasal dari Asia Selatan dan Tenggara, memiliki nama latin Pardofelis Marmorata. Jumlah populasi kucing batu kurang lebih 10 ribu ekor sehingga diklasifikasikan sebagai satwa yang rentan punah.
Kucing batu memiliki ciri-ciri fisik dengan corak bulu empat warna yaitu kuning, hitam, coklat, dan abu-abu. Memiliki bobot 5 kg, panjang ekor sekitar 35-55 cm, dan panjang tubuh 46-62 cm. Jenis kucing ini suka berburu hewan reptil, tikus, burung, dan tupai.
2. Macan Dahan Benua
Kucing hutan ini tidak bisa lagi ditemukan di alam bebas karena sudah diamankan pada penangkaran di Indonesia, Semenajung Melayu, Indocina, India dan pegunungan Cina. Nama latinnya adalah Neofelis Nebulosa yang mempunyai corak bulu menarik.
Bulunya lebih banyak didominasi warna abu-abu kecoklatan dan seluruh tubuhnya dipenuhi oleh bintih-bintik hitam. Kucing macan dahan benua juga mempunyai ekor yang panjang dan ia aktif berburu di malam hari.
3. Kucing Bengal
Salah satu jenis kucing hutan yang paling banyak dipelihara adalah kucing bengal yang sering disebut leopard cat atau kucing blacan. Kucing bengal berasal dari negara Amerika Serikat, khususnya dari daerah California yang mempunyai ukuran tubuh panjang, gagah, dan besar.
Bulu kucing bengal sangat unik, terasa halus, dan rapat. Sifatnya juga unik, selain cerdas, pemberani, dan aktif, mereka juga suka sekali mandi. Kucing bengal merupakan hasil perkawinan silang antara asian leopard dengan american shorthair.
4. Kucing Merah Kalimantan
Kucing hutan ini berasal dari kalimantan, mempunyai telinga pendek, kepala bulat, dengan tubuh berwarna merah kecoklatan. Kumis dan ekornya agak panjang, dan ukuran tubuh sekitar 49,5 – 67 cm.
Sayangnya kucing merah kalimantan sudah mulai langka dan terancam punah.
5. Kucing Hutan Jawa
Kucing hutan ini tinggal di daerah Jawa dan telah ditetapkan sebagai satwa yang dilindungi karena populasinya yang terus berkurang. Sifat kucing hutan jawa cukup ganas dan liar, sehingga agak sulit untuk dijinakkan apalagi dipelihara.
Ciri-ciri fisiknya lebih besar dari kucing kampung, dengan warna bulu abu-abu gelap dan mempunyai corak tak beraturan.
Cara Merawat Kucing Hutan Dari Anakan
Sebenarnya merawat atau memelihara kucing hutan yang terancam punah adalah hal yang melanggar hukum, namun ada beberapa kucing hutan yang masih bisa dirawat asal mempunyai surat-surat izin yang legal dari beberapa pihak terkait.
Merawat kucing hutan juga tidak semudah merawat kucing ras, karena memang karakteristiknya sangatlah berbeda Untuk menghindari hal tersebut, kamu harus menguasai cara merawat kucing hutan yang baik dan benar. Seperti berikut ini:
- Penuhi kebutuhan gizinya. Untuk kucing hutan yang masih anakan, kamu dapat memberikan gizi dua kali lipat dari kucing dewasa. Berikan susu khusus kucing, bukan susu sapi. Kamu dapat memberikan makanan rumahan setelah kucing hutan berusia 8-10 bulan.
- Sikat bulunya untuk menghilangkan bakteri, kuman, atau rambut mati pada kulit.
- Mandikan kucing hutan secara rutin untuk menghilangkan bau. Bisa menggunakan air dingin atau panas yang dicampur dengan sampo kucing.
- Bersihkan kuku, telinga, dan gigi supaya kucing tidak mudah terkena penyakit.
- Melatih kebiasaan baik seperti makan, tidur, dan buang kotoran pada tempat yang sudah disediakan.
- Sesekali mengajaknya bermain di luar rumah supaya kucing hutan semakin akrab denganmu.
Petpi sudah menjelaskan dengan lengkap ciri-ciri kucing hutan, jenis, hingga cara merawatnya. Sebelum memutuskan untuk memelihara kucing hutan, Sobat Pintar harus pertimbangkan dulu secara matang supaya tidak merugikan kucing itu sendiri.
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR