Sobat Pintar, hewan peliharaan kita tentu rentan tertular berbagai macam penyakit. Misalnya rabies pada kucing atau disebut juga penyakit kucing gila. Penyakit ini tergolong cukup berbahaya karena menyerang bagian sistem saraf dan otak.
Dampak vital yang diberikan dapat membuat kucing mengamuk, oleh karena itu kamu harus tahu gejala kucing rabies dan cara mengatasinya.
Mengetahui ciri-ciri kucing rabies sangatlah penting, sebab penyakit ini dapat menyebar dan menular dengan mudah ke manusia melalui gigitan ataupun air liurnya.
Diharapkan setelah mengetahui ciri-ciri kucing rabies, kamu dapat terhindar dan selamat dari penularan penyakit yang diderita hewan peliharaan ini.
Daftar Isi
Kenali Ciri-ciri Kucing Rabies Berikut Agar Terhindar
Menurut beberapa referensi dokter hewan, penyakit rabies yang terjadi pada kucing ini disebabkan oleh virus bernama Lyssavirus.
Rabies adalah penyakit menular yang sangat merugikan kesehatan makhluk hidup mamalia, karena memberikan dampak buruk terhadap sumsum tulang belakang dan otak. Kucing, anjing, bahkan manusia bisa tertular penyakit ini.
Setiap tahunnya ada lebih dari ribuan orang dan hewan yang kehilangan nyawa karena rabies. Virus rabies ditularkan melalui gigitan dari hewan yang terinfeksi kepada siapapun, meskipun hanya bersentuhan. Penyakit ini termasuk dalam kategori cukup serius, dan membutuhkan perawatan secara tepat.
Bagi Sobat Pintar para pecinta kucing, ketahuilah bahwa kucing rabies pada awalnya tidak langsung menunjukkan gejala setelah tertular dari hewan lain.
Dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyadarinya. Berikut ini beberapa ciri-ciri kucing rabies yang harus diperhatikan:
1. Kucing Menjadi Agresif
Kucing menjadi agresif biasanya karakteristik umum dari kucing rabies. Apabila mendadak kucing kamu menunjukkan gejala ini, sebaiknya jangan pernah didekati.
Kucing rabies akan bereaksi secara tidak normal dan akan menganggap setiap objek yang bergerak sebagai ancaman. Kucing bisa menyerang tanpa sebab meskipun objek tersebut tidak melakukan pergerakan.
2. Koordinasi Otot yang Lemah
Karakteristik kucing rabies dapat diprediksi melalui koordinasi otot-ototnya yang melemah. Selain itu, kucing terkadang mengalami gejala kejang, gatal-gatal, ataupun ketegangan otot yang tiba-tiba.
Istilah ini sering menunjukkan kontraksi otot secara tidak sadar dan koordinasinya yang lemah. Bahkan tidak jarang mengalami kelumpuhan anggota tubuh.
3. Kucing Menjadi Takut Air (Hidrofobia)
Rabies akan membuat penderitanya takut air, apakah kamu pernah mendengar hal ini? Penyakit infeksi tingkat akut ini memang membuat penderitanya menjadi hiperaktif dan tidak bisa tenang.
Kucing yang sudah terinfeksi virus rabies juga akan menjadi takut air atau hidrofobik. Selain itu, kucing akan mengeluarkan banyak air liur, dan ternyata hal ini berkaitan dengan hidropobianya, lho.
Saat mencapai otak, virus rabies akan masuk ke ludah melalui kelenjar ludah. Inilah penyebab mengapa banyak kasus rabies menular melalui gigitan.
Kucing rabies akan merasa sangat takut dengan air, dan akan merasa sakit luar biasa ketika menelan cairan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, virus rabies dapat membuat otot lumpuh. Karena ketidakmampuan otot dalam mengendalikan tindakan, termasuk menelan ludah inilah yang dapat menimbulkan rasa sakit pada kucing.
Bahkan pada gejala ini, kucing akan menjadi sangat haus. Tapi saat bertemu air bukannya minum air tersebut, malah sangat takut. Untuk mengujinya, kamu dapat membilas kucing dengan air kemudian lihat reaksi yang diberikan.
4. Dilanda Kecemasan
Kucing rabies sangat mudah bingung dan merasa gelisah. Gejala ini memang tidak disebabkan hal spesifik, terkadang kucing akan mondar mandir keluar seolah-olah sedang mencari sesuatu.
Kucing rabies cenderung lebih banyak bergerak untuk menenangkan pikirannya. Namun tidak semua hal ini dapat diindikasikan sebagai gejala rabies, bisa jadi kucing sedang sakit dan membutuhkan perhatianmu.
5. Peka Terhadap Cahaya, Getaran dan Suara
Jika sudah terinfeksi virus ini, kucing akan lebih sensitif terhadap cahaya, getaran, dan suara. Kucing akan merespon dengan tidak tenang pada lagu atau panggilan yang kita berikan dalam bentuk suara.
Hal ini juga sama dengan pada saat kamu memberikan getaran ke tempat kucing berada. Kucing akan bereaksi dengan tidak normal, cenderung agresif, hingga menyerang karena merasa terancam.
6. Bereaksi Terhadap Alam
Perilaku kucing akan mulai berubah, seperti terlihat bermusuhan dan sangat ganas. Ia suka menyerang benda bergerak, menggigit objek apa saja yang terlihat, serta tindakannya sulit ditebak.
Hal ini karena virus rabies telah menyerang saraf kucing, dan membuatnya bereaksi tidak normal. Jadi, sebaiknya kamu tidak mendekati kucing dengan gejala ini, ya.
7. Kucing Mengalami Gangguan Makan
Kucing rabies umumnya akan mengalami gangguan makan yang disebut dengan pica. Perilaku pica ini diakibatkan oleh adanya virus pada otaknya sehingga ia akan memakan sesuatu yang tidak seharusnya dimakan, seperti cat, bulu, tanah, tinja, dan lain sebagainya.
Selain memakan sesuatu yang tak lazim, rabies pada kucing juga akan menyebabkan ia kesulitan menelan makanannya. Jika kamu melihat penurunan pada nafsu makannya, berarti kucing kamu tersebut sudah memasuki tahap kedua pada infeksi rabies.
8. Kucing Mengeluarkan Air Liur Secara Berlebihan
Tidak hanya anjing saja, kucing yang terinfeksi rabies pun akan mengeluarkan air liur yang sangat banyak. Gejala penyakit kucing gila yang satu ini sangat terlihat pada area sekitar mulutnya.
Ketika Sobat Pintar melihat kucing yang mengeluarkan air liur berlebih, maka kamu harus berhati-hati apalagi jika sampai menyentuhnya. Hal ini disebabkan karena cairan air liur merupakan media penularan rabies yang paling cepat.
Jika kamu sudah terlanjur terkena cairan mulut kucing tersebut, segera semprot dengan hand sanitizer, cuci tangan dengan sabun dan jangan menyentuh apapun hingga air liur tersebut bersih secara menyeluruh.
Kucing yang Paling Rentan Tertular Rabies
Ada beberapa jenis kucing yang paling berisiko terserang rabies, diantaranya adalah:
- Kucing yang suka berkelahi bisa rentan tertular rabies apabila mendapat luka dari perkelahian.
- Kucing peliharaan yang suka keluar rumah biasanya lebih berisiko terserang rabies. Jadi, jangan terlalu sering membiarkan kucing-mu bermain di luar rumah.
- Kucing yang belum atau tidak pernah sama sekali divaksin lebih tinggi kemungkinan terinfeksi rabies. Segera bawa kucing peliharaan-mu ke dokter hewan untuk mendapat suntikan vaksin, ya.
Cara Mencegah Virus Rabies Pada Kucing
Setelah mengetahui beberapa gejala rabies yang terjadi pada kucing di atas, selanjutnya kamu perlu mengetahui cara mencegah virus tersebut supaya tidak tertular di kemudian hari. Berikut adalah beberapa caranya, yaitu:
- Melakukan vaksinasi rabies pada kucing peliharaan.
- Tidak mendekati hewan liar, terutama yang terindikasi memiliki gejala rabies.
- Membatasi kontak kucing peliharaan dengan hewan liar.
Jika kamu melihat ada gejala rabies pada kucing peliharaan, segera temui dokter hewan untuk mendapat penanganan yang tepat agar kucing rabies tersebut bisa disembuhkan. Demi keselamatan Sobat Pintar dan juga kucing peliharaan.
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Terbit: Selasa, 06 Juli 2021, 16:00 WIB
Update pada: Kamis, 05 Mei 2022, 11:30 WIB
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR