Sobat pintar, jika kamu memelihara kucing di rumah tentu wajib memperhatikan kesehatan mereka. Pemilik yang benar-benar sayang dengan hewan peliharaannya, pasti akan khawatir dan selalu kepikiran saat kucing tidak bisa diajak beraktivitas seperti biasa.
Bila kucing terlalu lama sakit, kamu tidak boleh mengabaikannya. Bisa jadi hewan ini terinfeksi virus berbahaya atau penyakit lainnya yang mematikan.
Tidak mau kan kehilangan kucing kesayangan? Oleh karena itu, para pemilik harus lebih jeli melihat perubahan yang terjadi pada kucing.
Dari sekian banyak penyakit yang sering menyerang hewan ini, ada satu infeksi yang menunjukkan gejala seperti flu. Flu kucing bisa disebabkan oleh dua hal, yakni virus Feline Calicivirus dan bakteri chlamydia pada kucing yang menyebabkan chlamydiosis.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dari infeksi saluran pernafasan pada kucing kucing dewasa dan anakan ini. Berikut pembahasan selengkapnya.
Daftar Isi
Gejala Infeksi Chlamydia Pada Kucing
Penyakit Chlamydia mungkin familiar di telinga para cat lovers karena sering sekali menyerang kucing dan cukup berbahaya bila tidak segera ditangani.
Bahasa medis penyakit ini adalah chlamydiosis, merupakan penyakit yang disebabkan oleh organisme mirip seperti bakteri, menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan dan juga pada mata.
Apa saja gejala yang ditunjukan pada kucing Chlamydia? Biasanya kucing yang terinfeksi akan menunjukkan gejala seperti radang konjungtiva pada area kelopak mata dan mata yang akan terlihat memerah.
Namun perlu diketahui juga bahwa tidak semua kucing menunjukkan gejala yang sama. Pada gejala ringan, mata kucing hanya terlihat memerah, panas, dan bengkak.
Membran niktitan juga terlihat berwarna kemerahan dan lebih menonjol keluar, sehingga si kucing akan merasa kesakitan saat membuka dan menutup mata.
Apabila infeksi sudah berlanjut dan si kucing tidak segera ditangani dengan baik, maka akan menyebabkan mata kucing menonjol keluar, mengeluarkan nanah hingga hancur.
Infeksi Chlamydia bisa menjalar ke seluruh tubuh, dan pada tingkat berat harus dilakukan operasi untuk mengangkat mata yang terinfeksi. Penyakit ini cukup menyeramkan, maka dari itu harus diwaspadai oleh pemilik kucing.
Bila kamu melihat mata kucing kesayangan bengkak atau memerah, sebaiknya jangan asal dikasih obat sendiri tanpa konsultasi dengan dokter hewan.
Kalau salah, tindakan kamu yang gegabah ini bisa berakibat fatal pada mereka, lho. Segera bawa si kucing ke dokter hewan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat dari ahlinya supaya tidak bertambah parah.
Beberapa Fakta Terkait Infeksi Chlamydia Pada Kucing
Anda perlu mengetahui hal berikut saat mendeteksi bahwa kucing kesayangan terserang Chlamydia. Jangan diabaikan, karena ini berkaitan dengan keselamatan mereka.
1. Lebih Sering Menyerang Anak Kucing
Kebanyakan kucing yang terinfeksi bakteri ini adalah anakan yang baru berusia 2 minggu hingga 6 bulan.
Anak kucing memang lebih mudah terinfeksi pada usia tersebut karena ketika itu antibodi atau kekebalan tubuh nya yang dari induk sedang menurun, sedangkan tubuh belum dapat memproduksi antibodi dengan sempurna.
Kondisi inilah yang menyebabkan bakteri Chlamydia lebih sering menyerang anak kucing dari pada kucing dewasa.
2. Disebabkan oleh Bakteri Chlamydophila Felis
Bakteri ini sering tumbuh pada tempat-tempat yang kurang dibersihkan dan penampungan hewan yang jumlah kucingnya ada banyak.
Chlamydophila Felis sebutannya, dapat menyebar melalui pembuluh darah, menyasar pada konjungtiva mata, dan menginfeksi organ lainnya.
3. Menyebabkan Radang Pada Bagian Mata
Penyakit ini juga dapat menyebabkan radang pada bagian mata (konjungtiva) yang menunjukkan gejala seperti mata merah, penumpukan kotoran mata, hingga nanah.
Karena merasa gatal, tidak jarang kucing akan menggaruknya hingga menyebabkan luka. Jika mata terluka dalam, ini semakin memperluas sebaran infeksi yang bisa berakhir dengan kebutaan.
4. Menular Ke Sesama Kucing
Infeksi saluran pernafasan ini bisa menular dari satu kucing ke kucing lainnya. Jadi, para pemilik yang memiliki lebih dari satu kucing di rumah dapat memisahkan kucing yang terinfeksi ke tempat khusus agar tidak menulari yang lain.
Selain benda-benda yang kontak dengan kucing terinfeksi, manusia juga bisa menjadi sumber penularan bila menyentuhnya. Jadi sebelum kamu memegang kucing lain, sebaiknya sudah mencuci tangan dengan sabun atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer).
Cara Mengobati Infeksi Chlamydia Pada Kucing
Infeksi bakteri chlamydia yang terjadi pada kucing kesayangan bisa segera diobati apabila kamu membawanya ke dokter hewan. Ini adalah satu-satunya cara agar bakteri yang ada pada tubuhnya dapat hilang secara menyeluruh.
Selain itu, dokter juga akan memberikan terapi yang sesuai dengan hasil pemeriksaaan pada kucing. Kamu harus mengikuti instruksi dokter ketika memberikan resep pengobatan.
Perlu diketahui bahwa pemilik kucing yang mengalami infeksi ini harus sabar saat memberi perawatan karena ketika sakit mereka akan mengalami penurunan nafsu makan.
Kamu perlu menyuapinya saat kucing tidak mau makan. Pastikan makanan yang diberikan mudah untuk dicerna, berbau menyengat dan memiliki tekstur yang lembut.
Waspadai kemungkinan terjadi dehidrasi, untuk itu kamu harus memastikan kucing telah meminum cukup banyak air.
Sedangkan untuk perawatan pada anak kucing, para pemilik dapat menambahkan asupan energi dengan cara memberikan madu selama beberapa jam sekali.
Pastikan anak kucing mendapat nutrisi yang cukup dari asi induk atau susu pengganti. Jaga kebersihan mata mereka dan bersihkan kotoran yang menumpuk. Usap dan kompres dengan lembut mata kucing dengan air hangat bila perlu.
Untuk menghindari hal yang sama terjadi kembali, seharusnya kamu dapat merawat dan menjaga kesehatan kucing dengan baik.
Mulai dari menjaga kebersihan kucing kesayangan serta rutin memberikan vaksin supaya mereka dapat terhindar dari berbagai penyakit menular yang membahayakan nyawa.
Itulah tentang penyakit chlamydia pada kucing, mulai dari gejala, beberapa fakta penting dan cara mengobatinya yang perlu kamu ketahui. Semoga kucing kesayangan-mu selalu sehat ya, Sobat Pintar.
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR