search
Rabu, 23 Desember 2020, 16:00 WIB

Waspada, Kenali 10 Penyakit Pada Kucing Sebelum Terlambat!

Bukan hanya mengetahui cara merawatnya saja, namun kamu harus memperhatikan penyakit pada kucing mematikan yang perlu diwaspadai berikut ini

Kucing adalah hewan peliharaan yang paling digemari dikalangan masyarakat Indonesia. Mulai dari kucing ras sampai kucing liar yang susah untuk dijinakkan. Masyarakat Indonesia sadar bahwa memelihara hewan akan bisa meredakan beban pikiran yang ada.

Tidak hanya itu, kucing menjadi yang paling favorit untuk dipelihara karena kemudahan dalam perawatan dan kamu bisa mendapatkannya dimana saja. Di Indonesia banyak sekali kucing liar yang bisa kamu adopsi untuk dijadikan hewan peliharaan di rumah. 

Mungkin karena semakin mudah didapatkan, terkadang kucing yang kita pelihara tidak mendapatkan perawatan yang baik. Banyak kucing-kucing peliharaan yang justru ditelantarkan saat ia mulai terkena sakit.

Hal itu sebenarnya bisa kita hindari jika kita paham mengatasi beberapa masalah kesehatan pada si kucing.

Nah, pada artikel ini PetPi akan berikan kamu informasi seputar penyakit pada kucing yang bisa saja mematikan jika terlambat dalam penanganannya.

Kira-kira apa saja penyakit pada kucing yang bisa mematikan? Yuk ikutin terus informasinya berikut ini.

Follow Instagram @PintarPet untuk lebih tahu tentang Kucing lainnya!
>> FOLLOW DISINI

Jenis Penyakit Pada Kucing

Jenis penyakit pada kucing - royal canin

Beberapa jenis penyakit pada kucing berasal dari virus dan bakteri. Bahkan kategori penyakit ini adalah penyakit yang mematikan untuk kucing. Nah, sebelum semuanya terlambat, sebaiknya kamu cari tau dulu penyakit pada kucing berikut ini.

Virus Feline Calici

Penyakit pada kucing yang pertama adalah virus feline calici. Virus yang menyerang saluran pernapasan, mulu, pencernaan, otot dan tulang bisa membuat kucing kesayangan kamu kehilangan nyawanya.

Gejala dari virus ini sangat mudah ditemukan seperti hilangnya nafsu makan, mata berair, hidung berlendir, sulit bernafas dan sakit-sakit pada sendi.  Bahkan pada penyakit yang lebih serius, kucing bisa terkena pneumonia, hepatitis karena pendarahan.

Penularan virus ini cukup mudah, biasanya virus ini disebarkan lewat bersin, penggunaan wadah makanan dan litter box bersama.

Chlamydophilosis

Berbeda dengan penyakit sebelumnya, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydiosis felis dimana penyakit ini biasanya menyerang anak kucing yang masih berumur 5-12 Minggu. Gejala-gejala yang ditunjukan ini mirip dengan flu biasa, akan tetapi, penyakit ini lebih mematikan. 

Demam, hidung berair, dan hilangnya nafsu makan biasanya menjadi tanda-tanda apabila kucing kamu terkena dengan virus ini.  Hal terburuk yang bisa kamu lakukan adalah periksa ke dokter hewan sebelum virus ini menyerang lebih dalam.

Loading ...
No ad for you

Feline Rhinotracheitis

Penyakit ini bisa dikatakan ke dalam penyakit yang cukup berbahaya. Feline Rhinotracheitis disebabkan oleh virus herpes yang menyebabkan saluran nafas bagian atas terganggu.

Biasanya induk kucing yang sedang hamil dan kucing yang mempunyai kekebalan tubuh yang lemah beresiko tinggi untuk tertular virus ini.

Gejala yang dapat ditemukan pada kucing penderita penyakit ini adalah bersin yang tidak terkontrol dan keluarnya lendir bening atau hijau dari hidung si kucing.

Kucing akan kehilangan kemampuan untuk mencium bau, mata akan selalu mengeluarkan kotoran, dan kucing akan seringkali untuk memejamkan matanya dengan tubuh yang demam, lemas dan bisa jadi berpotensi mengalami keguguran saat hamil.

Feline Panleukopenia Virus (FPV)

Salah satu penyakit kucing yang sering sekali menimpa hewan peliharaan kita adalah Feline Panleukopenia Virus atau biasa disingkat dengan FPV. Virus ini adalah jenis virus yang menjadi penyebab kematian tertinggi bagi kucing. 

Pada kucing dewasa saja, gejala yang timbul akibat virus ini berupa demam, terasa lemah, dan biasanya kucing kehilangan nafsu makan.

Loading ...
No ad for you

Setelah berjalan selama 1-2 hari, kucing akan mengalami muntah-muntah yang disertai dengan diare parah. Pada anak kucing, penyakit ini bisa saja menimbulkan kematian mendadak tanpa ada gejala.

Feline Leukemia Virus

Selanjutnya ada penyakit pada kucing yang menyerang kekebalan tubuhnya. Virus Feline Leukemia atau disingkat FLV akan menyerang kekebalan tubuh kucing secara perlahan.

Virus ini cenderung lambat dalam menyebabkan kematian, karena jika kucing kamu terinfeksi virus ini, maka kondisinya akan menurun dalam waktu tiga tahun hingga mengalami kematian. 

Dalam rentang waktu yang selama tiga tahun, kucing tidak akan mengalami gejala apapun sampai kondisinya akan menurun dengan sendirinya. Salah satu penyebab paling sering karena kucing sering menjilat ataupun berkelahi dengan kucing lainnya.

Biasanya kucing kampung peliharaan yang kamu bebaskan bermain di luar rumah akan berpotensi besar terkena penyakit ini.

Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal merupakan penyakit yang bisa menyerang semua jenis kucing ras dari berbagai usia. Namun, faktanya penyakit ini biasa ditemukan pada kucing berusia tujuh tahun ke atas dan ras berbulu panjang seperti Persia dan Anggora.

Loading ...
No ad for you

Gagal ginjal akut juga dapat terjadi jika kucing kamu menelan bahan-bahan yang sifatnya beracun bagi seekor kucing.

Cir-ciri penyakit ginjal pada kucing adalah berat badan menurun, bau mulut, mengeluarkan air liur, buang air kecil dan rasa haus meningkat. Nah, jika kamu mencurigai kucingmu mengidap penyakit ginjal, segeralah bawa ke dokter hewan agar bisa mendapatkan tes darah dan urine.

Apabila terjadi kerusakan ginjal yang disebabkan oleh penyumbatan saluran kemih, biasanya kucing akan dirawat untuk dilakukan operasi pada penyumbatan tersebut.

Hipertiroidisme Pada Kucing

Penyakit hipertiroidisme disebabkan oleh produksi hormon tiroid yang berlebihan. Ini bisa menyebabkan meningkatnya laju metabolisme kucing dengan memberikan tekanan pada ginjal, jantung, hati dan organ vital lainnya.

Jika kamu tidak segera menanganinya, ini akan berdampak fatal terhadap kucing kesayanganmu.

Untuk mengetahui apakah kucingmu menderita penyakit ini, biasanya dokter hewan akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap kelenjar yang membesar, serta memeriksa ritme detak jantung dan tekanan darah.

Loading ...
No ad for you

Jika ia divonis menderita penyakit tersebut, ada tiga pilihan untuk mengobatinya: pengobatan, pembedahan atau terapi radioaktif-yodium. Ciri-ciri kucing yang menderita penyakit Hipertiroidisme adalah sering muntah, sering buang air kecil, nafsu makan berubah, diare dan juga memiliki penyakit jantung.

Penyakit Kulit Pada Kucing

penyakit  kulit pada kucing - the spruce pets

Selain penyakit-penyakit yang menyebabkan kematian kucing yang tinggi, sering sekali kucing peliharaan juga terkena penyakit kulit yang disebabkan oleh banyak faktor seperti, jamur dan berbagai bakteri jahat.

Oleh karena itu kamu juga wajib menjaga kebersihan kucing, sebelum kucing peliharaanmu terkena penyakit kulit pada kucing berikut ini. 

Ringworm

Ringworm adalah penyakit kulit pada kucing yang disebabkan oleh jamur. Penyakit ini cenderung menghinggapi anak kucing yang umurnya masih dibawah satu tahun. Ringworm bukan sembarang penyakit, karena kita sebagai manusia pun bisa saja tertular oleh penyakit ini.

Gejala yang bisa terlihat adalah kulit luar kucing tampak terlihat bersisik, kemerahan, dan bahkan akan mengalami kebotakan pada bulunya. Hal itu biasanya terjadi di bagian tertentu seperti telinga, kepala atau kaki kucing.

Rambut Rontok

Kerontokan rambut pada kucing yang tidak biasa menandakan bahwa kucing kamu sedang mengalami gangguan kesehatan, khususnya di bagian kulit. Hal ini tentu akan membuat bagian tubuhnya mengalami kebotakan dan mengurangi nilai kecantikan dari si kucing. 

Loading ...
No ad for you

Penyebab utama dari rambut rontok ini bisa jadi karena kucing mengalami stres, kutu ada kucing bahkan kucingmu mengalami gizi buruk. Maka dari itu kamu harus merawat kucing dengan baik dengan cara memperhatikan asupan gizi bagi si kucing.

Scabies

Penyakit kulit yang sering menyerang kucing adalah scabies. Penyakit scabies disebabkan oleh sejenis kutu atau tungau yang bernama scabies/sarcoptes. Gejala yang ditimbulkan adalah kulit kucing memerah dan kucing yang mengalami scabies akan menggaruk-garuk tubuhnya secara terus menerus.

Jika mengalami scabies ini, kamu harus cepat-cepat membawanya ke dokter karena nanti dokter akan memberikan perawatan khusus untuk menghilangkan scabies tersebut.

Sambil membawanya ke dokter hewan terdekat, kamu segera persiapkan lingkungan yang nyaman dan bersih sehingga kucing terhindar dari penyakit ini lagi.

Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!

Baca juga artikel menarik berikut:

Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.

Terbit: Selasa, 03 November 2020, 19:30 WIB
Update pada: Rabu, 23 Desember 2020, 16:00 WIB

Referensi Tulisan

  • http://www.animalplanet.com/pets/1-feline-rabies/
  • https://www.aspca.org/pet-care/cat-care/common-cat-diseases
  • https://www.idntimes.com/science/discovery/viktor-yudha/penyakit-mematikan-pada-kucing/2
  • https://www.liputan6.com/citizen6/read/3922572/5-penyakit-kucing-yang-wajib-diketahui-oleh-pecinta-kucing
  • https://www.policygenius.com/blog/8-deadly-cat-diseases/

Tentang Penulis

Saya adalah seorang penulis dan editor situs PintarPet yang antusias dengan hewan peliharaan seperti kucing, musang, iguana dan hewan peliharaan lainnya.

Suka dengan tulisan saya? Hubungi saya disini.