Walau dikenal sebagai hewan peliharaan yang rutin menjaga kebersihan dirinya, bukan berarti kucing terbebas dari berbagai masalah kesehatan, lho.
Nyatanya ada sejumlah permasalahan kesehatan yang umum terjadi, mulai dari kucing muntah, mata kucing berair, kutuan, hingga masalah kucing cacingan.
Cacingan adalah permasalahan umum yang bukan hanya terjadi pada kucing, melainkan juga pada hewan peliharaan lain, seperti anjing bahkan manusia sekalipun.
Banyak kalangan meyakini kalau kucing cacingan bisa sembuh sendiri. Namun dugaan ini keliru! Pada beberapa kondisi, cacingan bisa berakibat kematian apabila tidak ditangani secara tepat.
Nah pada artikel kali ini, PetPi bakal membahas mengenai kucing cacingan. Mulai dari penyebab, ciri-ciri, hingga cara mengobati sekaligus mengatasi agar tidak terjadi di masa mendatang.
Daftar Isi
Penyebab Kucing Cacingan dan Jenis Cacing yang Sering Menginfeksi
Dr. Cathy Lund seperti dilansir dari laman PetMD.com menjelaskan kalau kucing peliharaan umumnya mengalami masalah cacingan sekali sepanjang hidupnya.
Risiko terjangkit cacing pun semakin besar apabila kucing peliharaan juga dibebaskan untuk berkeliaran di luar ruangan, yang mungkin tidak terjamin kebersihannya.
Interaksi dengan hewan terjangkit dan lingkungan yang kotor menjadi penyebab utama kucing cacingan.
Kucing peliharaan yang tidak sengaja menginjak kotoran hewan lain yang terjangkit dan menelannya saat membersihkan diri, kemungkinan besar sudah kontak dengan telur atau partikel cacing.
Pada beberapa kasus pula, kucing yang dibiarkan di luar juga berburu tikus yang sudah terjangkit telur dan larva cacing sehingga kemudian masuk ke dalam sistem pencernaannya, lho.
Selain mengetahui faktor penyebab kucing cacingan, kamu juga harus mengetahui beberapa jenis cacing yang mungkin menginfeksi peliharaanmu.
Adapun tiga jenis cacing yang umum menjangkiti kucing seperti pernyataan Dr. Travis Arndt seperti dilansir dari laman Petco.com adalah sebagai berikut.
- Cacing pita; Jenis cacing pita pada kucing memiliki tubuh panjang dan datar yang terdiri dari segmen kecil berwarna putih. Kucing biasa tertular cacing pita karena menelan kutu atau tikus yang terjangkit, dan juga lingkungan yang kotor.
- Cacing tambang; Jenis cacing tambang pada kucing umumnya menempel pada saluran usus. Karakteristik dari cacing tambang adalah memiliki panjang kurang dari 2,5 cm dan ramping seperti benang sehingga sulit dilihat.
- Cacing gelang; Jenis cacing gelang pada kucing punya ukuran besar dan dapat terlihat pada kotorannya. Cacing gelang memiliki ukuran panjang 7,5-12,5 cm yang telur dan larvanya dapat menyebar melalui hewan pengerat atau susu induk kucing.
Ketiga jenis cacing di atas bukan hanya menjadi ancaman bagi kesehatan peliharaan, lho. Hal ini bersifat zoonosis, sehingga ada kemungkinan cacing pada kucing menular ke manusia atau hewan lainnya.
Ciri-Ciri Kucing Cacingan yang Tidak Bisa Disepelekan
Hampir semua jenis cacing pada kucing menyerang sistem pencernaan, sehingga ciri-ciri kucing cacingan dapat kamu amati melalui feses atau kotorannya.
Untuk jenis cacing berukuran cukup besar dan terlihat mata, seperti cacing gelang umumnya mudah diidentifikasi melalui hal ini.
Namun selain itu, kucing cacingan juga menunjukkan gejala-gejala lain yang bisa diamati sebagai berikut.
1. Perut Kembung dan Berat Badan Turun
Tanda kucing cacingan pertama dapat dilihat dari tubuhnya, di mana bagian perut umumnya membesar seperti kembung. Berbanding terbaling dengan bagian tubuh lain yang cenderung kurung.
Selain itu nafsu makan mereka juga biasanya berkurang dan menyebabkan penurunan berat badan di bawah batas normal kucing pada jenis dan usianya.
2. Bulu Kucing Terasa Kasar
Kalau biasanya kucing memiliki bulu yang panjang dan berkilau, maka saat terserang cacing umumnya bulu kucing tadi akan terlihat kusam dan terasa kasar saat kamu raba.
Selain kasar, bulu kucing juga kemungkinan akan mengalami kerontokan pada beberapa bagian, lho.
Hal ini disebabkan karena cacing dalam sistem pencernaan akan menyerap nutrisi penting dari makanan, yang pada akhirnya tidak tersalurkan ke bagian tubuh kucing, termasuk bulunya.
3. Diare dan Muntah
Kucing sehat memiliki kotoran dengan karakteristik padat, namun pada kucing cacingan kotoran akan menjadi lebih berair atau dikenal dengan istilah diare.
Diare pada kucing cacingan juga dapat ditandai dengan munculnya cacing pada kotorannya. Dalam kondisi parah, diare pada kucing bisa disertai dengan noda hitam yang berupa darah, lho.
Bukan hanya itu, diare juga bisa disertai dengan muntah yang disebabkan oleh cacing yang menginfeksi dan menyebabkan iritasi pada lambung mereka.
4. Kelesuan Parah
Sulitnya mendapat asupan nutrisi dari makanan dan dehidrasi yang disebabkan oleh diare, tentu akan menyebabkan kelesuan parah pada kucing yang mengalami cacingan.
Kelesuan memang bisa saja merupakan akibat dari penyakit lain yang dialami oleh kucing. Makanya penting untuk mengidentifikasi ciri-ciri kucing cacingan lainnya, ya.
5. Menyeret Pantat ke Tanah
Kalau Sobat Pintar menganggap lucu perilaku kucing yang menyeret pantanya ke tanah, berarti kamu keliru! Pasalnya ini menjadi salah satu tanda kucing cacingan, lho.
Menyeret pantat ke tanah dikarenakan kucing merasa terganggu dan gatal pada bagian anus atau lubang duburnya. Jika tidak ditangani serius, perilaku ini bisa mengakibatkan iritasi.
Beginilah Cara Mudah Mengobati dan Mencegah Kucing Cacingan
Beberapa ciri kucing cacingan yang sudah PetPi ulas di atas biasanya baru akan muncul saat serangan cacing sudah berada di tingkat parah yang tidak ditangani dengan segera.
Jika kamu menemukan tanda-tanda ini terjadi pada kucing peliharaan, berikut cara mengobati kucing cacingan sekaligus cara mencegahnya yang bisa dilakukan.
- Segera bawa kucing cacingan ke dokter hewan terdekat untuk mendapatkan penanganan segera. Dokter hewan akan merekomendasikan beberapa resep obat, yang dapat berupa tablet, kapsul, maupun cairan.
- Selanjutnya dokter hewan akan merekomendasikan untuk melakukan rawat jalan, di mana kucing harus rutin mendapat asupan obat sesuai dengan resepnya. Pastikan kamu memberikan asupan makanan dan minuman yang cukup, terutama jenis makanan yang membantu proses pemulihannya.
- Lakukan pemeriksaan kembali pada waktu yang dijadwalkan agar dokter hewan dapat mengetahui perkembangan dari resep obat yang telah diberikan.
- Kemudian cara mencegah kucing cacingan di masa mendatang adalah dengan rutin memberikan obat cacing di apotik yang dapat ditemukan dengan mudah. Salah satu jenis yang direkomendasikan adalah Drontal di mana bisa dikonsumsi 3-6 bulan sekali dengan dosis 1 tablet per 4 kilogram bobot tubuh kucing. Artinya jika kucing berbobot 2 kilogram dosisnya 1/2 tablet dan kucing berbobot 1 kilogram dosisnya 1/4 tablet. Harga obat cacing kucing ini berkisar antara Rp15.000 - Rp20.000 per tablet.
Adakah Pengobatan Alami untuk Kucing Cacingan?
Jangan anggap sepele masalah kesehatan yang satu ini, bahkan beranggapan kalau kucing cacingan bisa sembuh sendiri, lho.
Kalau tidak ditangani segera, hal ini dapat menyebabkan komplikasi masalah kesehatan lain yang lebih serius dan mengancam nyawa kucing peliharaan.
Selain dengan jenis obat-obatan tertentu, Sobat Pintar juga bisa memberikan pengobatan rumahan berbekal obat kucing alami yang mudah ditemukan di sekitar.
Melansir laman Animals.mom.com, beberapa obat kucing cacingan secara alami yang bisa menghilangkan parasit cacing dari tubuh peliharaan, di antaranya:
- Serbuk diatomaceous earth food-grade, merupakan sejenis tanah diatom yang dapat dikonsumsi dan berfungsi sebagai pembasmi parasit, termasuk cacing. Tanah diatom akan menyerap lipid dan membunuh cacing akibat dehidrasi. Cukup campurkan tanah diatom yang tidak berasa dan berbau pada makanan kucing selama 4 hari berturut-turut. Cek kotoran kucing cacingan dan lakukan metode ini 2 minggu setelahnya.
- Bawang putih, sebenarnya merupakan jenis makanan yang tidak boleh dimakan kucing, namun pemberian dalam jumlah sedikit dapat membantu membunuh cacing dalam tubuh. Cacah halus bawang putih dan campurkan pada makanan kucing dengan asupan sekali sehari saja.
- Biji labu, khususnya untuk biji labu segar merupakan obat alami untuk kucing cacingan paling ampuh, terutama untuk jenis cacing pita. Haluskan biji labu segar dan campurkan pada makanan kucing sehari-hari.
- Puasa, dapat dilakukan seharian dengan tidak memberikan kucing makanan. Tapi hal ini baru bisa dilakukan apabila kondisi tubuh kucing sehat dan kuat. Dengan berpuasa selama sehari, diharapkan cacing dalam tubuh akan mati karena tidak memperoleh makanan yang biasa dimakan kucing. Hal ini bisa dilakukan seminggu sekali tanpa mengganggu kesehatan kucing itu sendiri.
Itulah sekilas ulasan mengenai masalah kucing cacingan, mulai dari penyebab, ciri-ciri, hingga langkah penanganan apabila menemuinya pada peliharaanmu.
Maka dari itu, sebagai pencegahan juga penting untuk selalu memperhatikan kebersihan tempat hidup kucing. Dan jangan lupa untuk rutin memberikan obat cacing, ya!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Terbit: Kamis, 10 September 2020, 16:00 WIB
Update pada: Minggu, 06 Desember 2020, 10:00 WIB
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR