Waspadai, ini 5 Penyakit Hewan yang Bisa menular ke Manusia

Mempunyai hewan peliharaan di dalam rumah memiliki banyak hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah kebersihan dan kesehatan hewan peliharaanmu.

Masih banyak pemilik hewan yang seringkali abai dengan faktor kebersihan di lingkunganmu.

Hal ini bisa mempengaruhi kesehatan hewan itu sendiri.  Karena faktor kebersihanlah yang membuat hewan peliharaanmu bisa tetap hidup dengan sehat. Selain itu, kebersihan pun mempunyai peran penting dalam kesehatan pemiliknya.

Kamu bisa saja terkena penyakit yang disebabkan dari kotornya lingkungan kandang dari hewan peliharaanmu.

Nah, kira-kira apa saja penyakit hewan yang bisa ditularkan ke manusia. Kamu harus segera waspada, berikut daftar penyakit yang bisa menular ke tubuh manusia.

Daftar Penyakit yang Bisa Menular dari Hewan ke Manusia

Fenomena penyakit hewan yang bisa ditularkan ke manusia adalah zoonosis. Zoonosis merupakan penyakit menular pada hewan yang dapat ditularkan ke tubuh manusia melalui kontak langsung dan tidak langsung dengan hewan yang sakit. Beberapa penularan disebabkan oleh kutu, air dan nyamuk.

Hal ini harus kamu waspadai sejak dini, karena penyakit hewan yang bisa menular ke manusia ini bisa menyerang siapa saja.

Jangan sampai lengah dalam menjaga orang-orang rumah untuk terhindar dari penyakit hewan yang menular.

Anak-anak orang tua, dan orang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah biasanya mudah sekali untuk tertular. Selain itu petugas penjaga hewan di kebun binatang juga orang yang paling berisiko untuk tertular penyakit-penyakit ini.

Nah kira-kira apa saja penyakitnya, yuk ikuti terus informasi dari PetPi

Cat Scratch Disease

Penyakit ini biasanya disebut dengan cat scratch fever yang disebabkan karena bakteri Bartonella Henselae. Bakteri ini umumnya justru tidak menyebabkan penyakit pada kucing.

Hanya saja bakteri ini dapat berpindah ke tubuh manusia saat terjadi cakaran atau gigitan kucing yang merusak jaringan kulit.

Manusia juga bisa terinfeksi apabila kucing menjilati luka terbuka pada manusia sehingga bakteri tersebut dapat masuk dengan mudah dari luka tersebut.

Penyakit ini menyebabkan pembengkakan di lokasi cedera dan bersamaan akan membuat pembesaran pada kelenjar getah bening di sekitarnya.

Kamu bisa mengalami demam, lesu, kehilangan nafsu makan atau bahkan yang paling parah bisa mempengaruhi mata dan merusak organ vital lainnya.

Giardiasis

Giardiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh Giardia, sekelompok parasit bersel tunggal yang bisa menginfeksi ke beberapa hewan termasuk anjing, kucing, tikus dan bahkan manusia.

Mereka akan membentuk kista keras yang memungkinkan untuk mereka bertahan hidup di lingkungan manapun sampai mereka bisa menginfeksi inang yang baru.

Infeksi ini terjadi saat parasit Giardia tertelan yang menyebabkan diare atau muntah pada hewan dan manusia.

Manusia mungkin jarang tertular langsung dari hewan dari penyakit ini, kebanyakan manusia yang tertular biasanya karena mereka bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi parasit ini namun tidak mencuci tangan hingga bersih secara menyeluruh.

Hal itu bisa terinfeksi saat kamu mengambil makanan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Hookworm

Cacing tambang pada umumnya adalah parasit usus pada anjing dan kucing yang dapat menyebabkan diare, kehilangan nafsu makan, anemia dll. Anak kucing atau anjing dapat tertular cacing tambang dari induknya saat menyusui.

Mereka juga bisa terinfeksi cacing tambang setelah menelan larva cacing tambang dari lingkungan sekitar.

Larva cacing tambang ini juga bisa menularkan ke manusia dengan cara menembus kulit manusia. Biasanya akan ada reaksi kulit lokal yang gatal dan agak sedikit bengkak.

Dalam kasus yang jarang terjadi, bahkan bisa menembus ke jaringan yang lebih dalam dan bisa menyebabkan masalah yang lebih parah. Cegah paparan cacing tambang dengan cara mencuci tangan secara menyeluruh setelah bermain dengan hewan peliharaanmu.

Leptospirosis

Penyakit ini adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dari genus Leptospira. Bakteri tersebut terbawa oleh urin hewan pengerat seperti hamster, kelinci atau hewan lain yang memang sudah terinfeksi.

Hewan dan manusia bisa saja tertular oleh penyakit ini saat bersentuhan dengan air, lumpur, atau tanah yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Manusia juga bisa tertular dari kontak langsung dengan urin hewan yang terinfeksi.

Anjing, binatang ternak dan manusia sangat rentan terkena penyakit leptospirosis ini. Namun nyatanya kucing jarang terinfeksi oleh penyakit ini. Kucing bisa menjadi pembawa dan menularkan bakteri ke hewan lainnya.

Gejala yang dialami oleh manusia saat terinfeksi penyakit ini seperti gejala mirip sakit flu. Dalam keadaan yang lebih parah, penyakit ini bisa berkembang mempengaruhi organ utama termasuk hati dan ginjal manusia.

Penyakit kudis

Penyakit kudis atau kudis sarcoptic adalah gangguan kesehatan pada kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes Scabiei. Tungau bisa masuk ke dalam kulit dan menyebabkan rasa gatal yang cukup hebat, kulit bisa menebal dan rambut bisa mengalami kerontokan. 

Kudis sangat bisa menyerang sebagian besar hewan tak terkecuali dengan manusia. Namun, ada berbagai jenis tungau yang beradaptasi untuk hidup pada spesies hewan yang berbeda.

Kontak dengan tungau bisa saja menyebabkan gejala ringan seperti gatal-gatal dan ruam pada kulit. Umumnya penyakit ini bisa disembuhkan tanpa harus menggunakan pengobatan khusus.

Itulah dia beberapa penyakit hewan yang bisa menular ke manusia. Kamu wajib memperhatikan kebersihan dan kesehatan hewan peliharaan kamu jika ingin memelihara hewan di dalam rumah.

Jangan sampai penyakit yang terbawa dari hewan bisa menular ke pemiliknya sendiri. Sekian dari PetPi, semoga informasinya bermanfaat ya!

Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!

Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.

Terbit: Sabtu, 03 Oktober 2020, 10:00 WIB
Update pada: Senin, 22 Februari 2021, 23:45 WIB