Sobat Pintar, kamu pasti sudah tahu jika ular sudah sejak lama menjadi salah satu hewan eksotis yang mulai diminati oleh banyak kalangan anak muda. Ada banyak jenis ular peliharaan di pasaran, mulai dari yang harganya murah hingga yang berharga premium.
Bisa dibilang memelihara ular itu susah susah gampang, maka dari itu kamu harus mengetahui penyakit apa yang sering menyerang ular. Bagi yang belum tahu, parasit merupakan salah satu penyakit yang sering kali menginfeksi ular dan bisa membuat komplikasi berbagai jenis penyakit lainnya.
Lantas, apa saja penyakit pada ular yang paling sering menyerang? Berikut ini adalah daftar penyakit ular yang perlu kamu waspadai ketika memeliharanya.
Daftar Isi
Jenis Penyakit pada Ular
Pada umumnya, penyakit pada ular bisa dikategorikan menjadi penyakit non infeksius dan infeksius. Dimana hal ini harus dipisahkan kembali berdasarkan agen yang menyebabkannya.
Menurut agen penyebabnya, penyakit non infeksius bisa disebabkan dari metabolik, nutrisi, racun dan benda asing. Sedangkan penyakit infeksius masuk ke dalam kategori penyakit yang terjadi karena parasit, virus, bakteri dan infeksi.
Sebelum ular yang dipelihara oleh kamu penyakitnya semakin parah, yuk simak bersama-sama daftar penyakit yang kerap kali menyerang ular agar tidak terlambat mengobatinya di bawah ini.
1. Penyakit Parasiter
Penyakit karena parasit pada ular biasa dikenal dengan penyakit parasiter. Ada beragam jenis parasit bisa menginfeksi ular yang sakit, gangguan kesehatan ini menjadi masalah utama dari ular yang ditangkap secara liar dari habitatnya langsung.
Berdasarkan lokasi berparasitnya, infeksi ini dikelompokkan menjadi parasit gastrointestinal (mesoparasit), parasit di luar tubuh ular (ektoparasit), dan parasit jaringan (endoparasit).
Ketika ular terinfeksi penyakit yang berasal dari parasit ini, biasanya akan langsung menyebar ke seluruh saluran pernapasan, jaringan tubuh dan saluran pencernaan mereka.
Berbicara tentang parasit gastrointestinal, parasit ini berupa dalam berbagai bentuk seperti protozoa dan juga cacing. Kemudian, menurut taksonominya, cacing parasit di dalam ular dikategorikan menjadi cacing pipih, cacing pita, dan cacing gilig.
Kemudian untuk mendiagnosa penyakit parasit pada ular, harus ditentukan berdasarkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada feses atau tinja mereka. Hal ini dilakukan guna mendapati adanya larva atau telur cacing di dalam tubuhnya.
Adapun beberapa jenis cacing yang kerap kali ditemukan pada ular, yang diantaranya adalah:
- Diphyllobothrium sp,
- Dipylidium sp,
- Cacing pita,
- Capillaria sp,
- Rhabdias sp,
- Ophidascaris sp, dan
- Kalicephalus sp.
Ciri-ciri Ular yang Terkena Parasit
Ketika ular terinfeksi parasit, maka biasanya mereka akan memperlihatkan ciri-ciri yang tidak biasa. Berikut ini adalah tanda-tanda dari ular yang terserang parasit, yaitu:
- Banyak mengkonsumsi makanan namun tetap kurus,
- Terdapat cacing pada feses atau tinja ular,
- Nafasnya berbunyi atau ngorok,
- Batuk,
- Dehidrasi,
- Diare,
- Muntah,
- Malas makan, hingga
- Tidak ingin makan sama sekali.
Cara Mengobati Penyakit Parasit pada Ular
Sesudah kamu mengetahui penyakit parasit pada ular, maka selanjutnya yang perlu kamu ketahui adalah cara mengobatinya. Mengetahui cara mengobati ular yang terjangkit parasit ini bisa memudahkan kamu untuk memberikan penanganan yang tepat untuk hewan peliharaan mu ini.
Pengobatan parasit cacing pada ular bisa kamu lakukan dengan memberikan obat yang disuntikan atau diminumkan langsung kepada ular. Sebelum memberikannya, ada baiknya meminta pendapat terlebih dahulu dari ahli reptil ataupun dokter hewan.
Ada banyak jenis obat cacing yang bisa kamu temukan dengan mudah seperti:
- Selamectin,
- Ivermectin,
- Oxfendazole,
- Mebendazol,
- Albendazol,
- Pirantel pamoat,
- Praziquantel,
- Piperazine, dan lainnya.
Jenis obat di atas dapat kamu pilih dan dosisnya dapat kamu sesuaikan dengan jenis parasit dan jenis ular yang kamu pelihara. Jangan ragu untuk bertanya, bila kamu masih bingung terkait penyakit yang dideritanya tersebut agar tidak salah dalam memberikan obat.
Biasanya obat cacing ini hanya efektif membasmi cacing dewasa, tetapi tidak efektif untuk membunuh larva atau telur cacing sehingga pengobatan perlu kamu lakukan secara bersamaan dan harus diulang 2 minggu kemudian guna membunuh larva yang menginjak dewasa. Idealnya memberikan obat cacing ini diulang setiap 4-6 bulan sekali.
Untuk obat cacing Ivermectin, mempunyai efikasi yang cukup tinggi dan spektrum yang sangat luas untuk membunuh cacing, serta baik digunakan ke semua jenis ular. Obat Ivermectin dengan dosis 0,2 mg per kg berat ular, pemberian obat ini harus disuntikan ke bawah kulit atau otot ular.
Tetapi, jenis obat ini dikontraindikasikan untuk seluruh jenis penyu dan kura-kura sebab mempunyai sifat toksik yang bisa menyebabkan kematian hanya dalam hitungan jam sesudah diberikan.
Secara spesifik, mengobati ular yang terjangkit parasit cacing Nematode bisa memakai obat cacing Pirantel pamoat dengan memberikan dosis sebesar 10 mg per kg berat ular, sedangkan untuk obat Albendazol dengan dosis 30 mg per kg berat ular.
Untuk cara memberikannya sendiri, kamu hanya perlu meminumkannya langsung kepada ular yang terjangkit parasit tersebut. Terakhir, untuk mengobati ular yang terinfeksi cacing Cestoda adalah dengan memakai Preparat praziquantel, dosis yang diberikan sebesar 12.5-15 mg per kg berat ular.
2. Penyakit Cryptosporidiosis
Berbagai jenis protozoa seperti Cryptosporidiosis, Giardia, Koksidia, dan Balantidium bisa menginfeksi ular dan bisa mengakibatkan kematian. Salah satu jenis parasit protozoa yang sangat sering mengakibatkan kematian pada ular yaitu Cryptosporidium sp.
Protozoa yang satu ini sudah ditemukan dan terbukti dapat mengakibatkan kematian pada ular tidak berbisa maupun yang berbisa. Penyakit parasit pada ular yang satu ini akan menyerang dan merusak sistem pencernaan dan dinding lambung yang ditandai dengan menumpuknya gas di dalam lambung ular.
Hal tersebut mengakibatkan ular muntah beberapa hari sesudah makan, diikuti dengan menurunnya kondisi kesehatan tubuh secara drastis dan umumnya akan berakhir dengan kematian di hari ke 3-4 sesudah muntah.
Selain itu, parasit lain yang ada di jaringan tubuh ular seperti cacing jangkar yang cukup sulit dideteksi sebab lokasinya ada di bawah kulit dan di dalam jaringan tubuh. Gejala klinis yang akan timbul, seperti adanya benjolan dibawah kulit jika kamu raba.
Cara Mengobati Penyakit Cryptosporidiosis pada Ular
Belum terdapat obat yang ampuh untuk penyakit Cryptosporidiosis sebab sifatnya yang sangat menular dengan fataliti yang tinggi. Masing-masing reptil yang secara laboratoris sudah terbukti terinfeksi Cryptosporidium sp.
Pengobatan yang bisa dilakukan dengan cara menggabungkan sulfadiazin trimetoprim dengan dosis 50-10 mg per berat reptil atau preparat metronidazole, berikan dosis sekitar 20-30 mg per kg berat ular dan kamu bisa memberikannya secara parenteral atau oral.
Untuk membasmi cacing jangkar di dalam tubuh ular, kamu bisa memakai ivermectin injeksi yang diulang 2 minggu kemudian. Dalam kasus larva pentastomid yang ada dibawah kulit, bisa diambil dengan menyobek sedikit kulit dan parasit ditarik keluar memakai pinset.
Waspada dalam mengambil pentastomid, sebab parasit ini bisa menular ke manusia. Lebih baik kamu membawanya ke dokter hewan yang sudah ahli dalam mengoperasi hewan agar peliharaan mu bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Penyakit Ular Lainnya
Selain kedua masalah kesehatan di atas, terdapat berbagai jenis penyakit lainnya yang kerap menyerang ular, seperti:
- Bisul bernanah (Abscesses)
- Caplak dan Kutu (Ticks & mites)
- Dubur Keluar (Rectal collapse/prolaps)
- IBD (Inclusion Body Disease)
- Luka fisik (Cuts and abrasions)
- Luka bakar (Burns)
- Melepuh (Blister)
- Muntah (Regurgitation)
- Masalah pergantian kulit (Shedding problem)
- Masalah pernafasan (Respiratory Illness)
- Sariawan (Stomatitis)
- Sembelit (Constipation)
Sobat Pintar, itulah dia beberapa penyakit pada ular dan cara mengobatinya. Perhatikan semua gejala-gejala yang diperlihatkan oleh ular yang sakit, karena terkadang banyak pemilik yang kerap mengabaikannya.
Sebagai pemilik yang baik, pastinya kamu tidak ingin terjadi hal-hal buruk pada ular kesayanganmu akibat dari penyakit yang mereka derita, bukan?
Oleh karena itu, sesudah kamu mengetahui apa saja jenis penyakit ular dan cara mengobatinya maka kamu harus melakukan perawatan dengan baik agar dapat menyembuhkannya.
Meskipun hal ini dapat kamu lakukan sendiri, tetapi ada baiknya kamu tetap membawa ular kesayangan ke ahli reptil atau dokter hewan untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Ular terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR