Halo Sobat Pintar. Senang rasanya bisa kembali berbagi informasi dengan kalian seputar hewan. Kali ini Petpi akan membahas tentang ciri ciri murai batu stres, pasti kalian sekarang sedang bertanya-tanya "apa iya burung bisa stres?", tentu bisa. Semua makhluk hidup, termasuk hewan tentu dapat merasakan stres.
Bahkan stres yang terjadi pada hewan, bisa berakibat buruk pada kesehatannya yang mana bila tidak segera ditangani dapat mengakibatkan kematian. Jadi, sebagai pemilik atau pemelihara hewan khususnya burung.
Kalian harus tahu nih penyebab, ciri ciri dan juga cara mengatasi stres yang terjadi pada burung murai batu peliharaan.
Daftar Isi
Apa Saja Ciri Ciri Murai Batu Yang Mengalami Stres?
Hal pertama yang harus sobat tahu adalah ciri ciri dari murai batu stres, bila burung murai batu peliharaan kalian menunjukkan ciri ciri seperti yang akan Petpi sebutkan dibawah ini, harus segera memberikan penanganan yang tepat untuk burung murai batu peliharaan kalian.
1. Hilang Nafsu Makan
Ciri ciri murai batu stres yang pertama adalah hilangnya nafsu makan. Karena pada dasarnya burung murai batu itu sangat suka makan, bila tiba-tiba burung murai batu tidak mau makan kalian patut waspada. Karena bila Murai Batu terlalu lama tidak makan akan menyebabkan kematian.
Penyebab hilangnya nafsu makan burung murai bisa dari banyak faktor, misalnya wadah makan dan minum yang tidak bersih dan membuatnya jadi sakit atau pakan yang diberikan tidak bagus (basi).
Untuk mengembalikan nafsu makannya, kalian dapat memberikan makanan favorit dari burung murai batu.
Contohnya memberikan jangkrik, buah-buahan manis seperti pepaya, mencampurkan vitamin dimakannya dan jangan lupa untuk menempatkannya di lokasi yang sejuk dan dekat dengan air.
2. Menyakiti Diri Sendiri
Sebenarnya hal ini merupakan hal yang terjadi bila murai batu sudah mencapai tingkat stres yang berlebih. Mereka dapat dengan sengaja mencabuti bulu-bulu di sayap dan di bagian tubuh lainnya.
Biasanya burung murai batu muda yang memiliki potensi besar melakukan hal seperti ini, mengapa mereka mencabut bulunya sendiri?
Alasannya karena faktor hormonal, burung muda lebih cepat emosi dan ketika mereka mulai emosi apalagi tidak dapat tersalurkan, maka hal bisa burung murai batu lakukan adalah mencabuti bulunya sendiri sebagai pelampiasan emosi.
Lalu bagaimana dengan penangananya? Isolasi atau jauhkan burung murai batu tersebut dari yang lain. Tempatkan sangkarnya di lokasi yang nyaman dan jauh dari gangguan. Berikan burung murai batu tersebut perhatian yang lebih.
3. Agresif dan Galak
Ciri ciri murai batu stres selanjutnya adalah burung murai batu bisa tiba-tiba saja menjadi agresif dan galak. Bahkan bisa menyerang saat akan diberi makan. Ini juga termasuk dari ciri burung yang sedang stres.
Jika ditanya mengapa terjadi perubahan perilaku seperti ini?
- Karena tidak mempunyai pasangan untuk berkembang biak
- Karena sangkar atau kandang tidak pernah dibersihkan
- Jarang dimandikan
- Saat penjemuran terlalu lama
Adakah cara untuk mengatasi bisa burung murai batu mulai menunjukkan perubahan karakter seperti itu? Tentu saja ada. Ada beberapa yang dapat sobat lakukan, seperti :
- Mandikan burung murai batu lebih sering, misal biasanya sehari satu kali, kalian bisa memandikannya dua kali dalam satu hari pagi dan sore, dengan catatan tetap memperhatikan keadaan cuaca.
- Jemur burung murai batu sekitar 30 hingga 60 menit.
- Bila burung yang sudah terlalu lama sendiri dan malas untuk berkicau atau bersuara sobat bisa memberikannya pasangan. Namun, jangan langsung dijadikan satu, taruh saja sangkar berisi murai betina tepat di samping sangkar burung murai jantan. Karena di alam bebas, burung murai batu jantan akan sangat aktif berkicau bila melihat betinanya.
4. Lebih Sering Mengembangkan Bulu
Sering membuat bulunya terlihat mengembang, juga merupakan salah satu dari ciri ciri murai batu stres. Mengembangnya bulu ini disebabkan oleh belum siapnya mental si burung untuk dijemur atau bisa juga karena bulu burung murai belum tumbuh dengan sempurna.
Cara mengatasi hal ini bisa adalah dengan :
- Menutup sangkar dengan kerodong.
- Beri burung murai batu ruang atau tempatkan dia di kandang umbaran agar burung murai batu merasa bebas seperti di alamnya.
- Kurangi pemberian jangkrik atau ulat hongkong.
5. Terjadi Perubahan Perilaku
Berikutnya adalah terjadinya perubahan perilaku pada burung murai batu, misalnya yang sebenarnya sudah jinak tiba-tiba menjadi lebih galak.
Perubahan ini dapat terjadi karena burung merasa lingkungan tempat tinggal tidak aman, karenanya dia berubah menjadi defensif. Biasanya ini terjadi pada burung murai batu yang baru saja pindah.
Cara menanganinya cukup dengan memindahkan sangkar burung ke lokasi yang nyaman, aman dan tenang. Tujuan dari pemindahan sangkar adalah agar burung murai batu tidak merasa terganggu oleh keadaan sekitar.
Misalnya hewan lain, manusia atau kendaraan yang berlalu lalang. Sobat dapat memindahkan burung murai batu ke teras belakang atau ke dalam rumah.
6. Tidak Mau Berkicau
Terakhir ciri ciri murai batu stres itu tidak mau bersuara. Tahukah kalian bila burung jantan akan mengeluarkan suaranya saat ada burung betina didekatnya?
Nah, ini juga termasuk metode terapi bagi murai batu yang sedang stres. Gunakanlah murai batu betina dan tempatkan sangkar keduanya bersebelahan.
Metode ini dinilai lebih efektif, karena merupakan terapi alami. Kalian cukup menempatkan murai betina di sebelahnya selama 10 hingga 15 menit setiap harinya.
Bila waktunya sudah habis, segera pindahkan kembali murai betina ketempat semula dan ulangi metode ini setiap hari.
Nah, itu tadi adalah sekilas informasi yang dapat Petpi berikan kepada sobat pintar tentang ciri ciri murai batu stres serta cara menangani dan juga penyebabnya.
Segera lakukan perawatan terbaik saat burung menunjukan ciri-ciri yang sedang stres ya.
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Burung terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR