Infeksi jamur pada ikan merupakan penyakit yang umum terjadi. Spora jamur yang banyak tersebar di akuarium atau kolam ikan bisa jadi penyebab ikan berjamur yang utama.
Jamur-jamur ini bisa berkolonisasi dengan cepat dan menyerang ikan yang mengalami stres, cedera, atau sakit dan ditambah dengan kualitas air yang buruk.
Infeksi jamur bisa dikenali dengan tanda-tanda di tubuh ikan, biasanya berbentuk warna putih dan akan berubah warna apabila memburuk.
Agar tidak membahayakan kesehatan ikan peliharaan milik kamu, Sobat Pintar perlu banget tahu apa saja penyakit-penyakit infeksi jamur yang jadi penyebab ikan berjamur di aquarium atau kolam.
Daftar Isi
Beberapa Penyakit yang Jadi Penyebab Ikan Berjamur
Sebagian besar infeksi jamur pada ikan memang hanya menyerang jaringan luar dan juga telur-telur mereka.
Akan tetapi apabila tidak segera diatasi dan diobati, infeksi jamur ini juga bisa menginfeksi dan menyerang organ dalam ikan.
Hal pertama yang harus segera dilakukan selain mengobati ikan yang sakit adalah mengeliminasi segala pemicu jamur yang muncul di akuarium atau kolam.
Misalnya seperti kualitas air yang buruk, kotor, ikan mati atau material organik yang tak segera dibuang, dan ikan yang cedera, berusia tua, atau memiliki penyakit.
Akuarium atau kolam yang sering mengalami kejadian infeksi jamur harus segera diperiksa kebersihan, filtrasi, dan kualitas airnya. Sebab tangki yang bersih akan jarang mengalami infeksi jamur.
Maka dari itu membersihkan tangki sangat penting untuk mencegah hal ini terjadi. Kamu bisa menggunakan garam akuarium dan alat pembersih lainnya untuk mencegah penyakit-penyakit berikut ini terjadi.
1. Penyakit Kapas (Cotton Wool)
Penyakit infeksi jamur yang paling umum adalah penyakit kapas atau cotton wool yang menyerang kulit, sirip, dan mulut ikan.
Tanda yang paling umum dari penyakit ini adalah tumbuhnya jamur putih berbulu mirip kapas yang muncul di area yang sebelumnya ada infeksi, parasit, atau cedera.
Jamur Saprolegnia pada ikan adalah yang paling sering menyerang di penyakit ini. Lalu ada juga jamur Achyla dan beberapa jamur lain yang juga menjadi infeksi ini.
Cara mengobati penyakit kapas adalah menggunakan obat antijamur bernama phenoxyethanol atau garam akuarium. Memisahkan ikan yang sakit juga lebih baik dilakukan.
Hal ini membantu mencegah penularan pada ikan lainnya. Penyakit ini bisa berujung fatal apabila kamu tidak segera tangani ikan yang terkena jamur ini.
2. Penyakit Egg Fungus
Apabila ikan milikmu aktif berkembang biak, telur mereka bisa berisiko terinfeksi dengan infeksi jamur Saprolegnia dan Achyla.
Kedua jamur tersebut adalah jenis yang paling umum ditemukan di dalam akuarium dan kerap menyerang telur-telur yang rusak, sakit, atau infertil lalu bisa menular ke telur yang sehat.
Saat telur sudah terinfeksi, tidak ada pengobatan yang dapat dilakukan. Kamu bisa segera menyingkirkannya menggunakan pipet atau jarum.
Namun karena bentuknya tidak terlalu kentara dan berbeda, kamu harus benar-benar bisa mengenali mana telur yang sehat dengan telur yang terinfeksi jamur.
3. Penyakit Insang Busuk (Gill Rot)
Penyakit insang busuk atau gill rot memang bukan infeksi jamur yang sering terjadi. Akan tetapi apabila ikan terserang, penyakit ini bisa mematikan bila tidak segera diobati.
Penyakit ini bisa menyebabkan ikan kesusahan bernapas karena insangnya tertutup lendir dan terlihat berjamur.
Infeksi ini biasanya disebabkan oleh jamur Branchiomyces dan bisa menyebabkan seluruh insang membusuk.
Ikan yang stres dan hidup di dalam akuarium atau kolam yang memiliki kandungan amonia atau nitrat tinggi biasanya rentan terserang infeksi ini
Pengobatan pada penyakit ini cukup sulit dan umumnya tidak berhasil diselamatkan, namun ada beberapa kasus di mana ikan dapat sembuh dengan terapi mandi phenoxyethanol dan meningkatkan kadar oksigen dalam jangka panjang.
4. Infeksi Jamur Sistemik
Infeksi jamur sistemik berbeda dengan infeksi jamur biasa. Penyakit ini cukup langka dan dianggap sangat sulit untuk didiagnosis dan diobati.
Sehingga tidak banyak yang diketahui tentang kondisi yang disebabkan oleh jamur Icthyophonus ini.
Ikan yang terinfeksi akan menunjukkan tanda-tanda penurunan kesehatan secara umum. Kemudian diagnosis umumnya dilakukan setelah ikan tersebut mati.
Ikan yang paling rentan terkena penyakit ini adalah ikan stres yang hidup di air dan lingkungan yang berkualitas buruk.
Berita baiknya, beberapa ikan yang terinfeksi disebut bisa secara sukses diobati dengan dimandikan menggunakan malachite hijau.
5. Penyakit Lubang di Kepala (Hole in the Head)
Ikan jenis Siklit secara umum berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Biasanya disebabkan oleh kekurangan vitamin, makanan berkualitas buruk, dan kondisi air yang tak sehat.
Biasanya ditandai dengan munculnya lesi di dekat lekukan di bagian kepala ikan. Apabila kamu melihat lesi ini, gantilah air sebanyak 30-50%, cek pH dan suhu air juga.
Tingkatkan konsumsi makanan berkualitas tinggi dan suplemen vitamin untuk ikan agar sembuh. Parasit satu ini bisa menjadi fatal bila tak segera diobati.
6. Penyakit White Spot
Penyakit white spot disebabkan oleh parasit bersel tunggal bernama Ichthyophthirius multifiliis. Parasit ini masuk ke dalam membran mukus ikan dan menanamkan diri di sana.
Hasilnya menyebabkan munculnya titik-titik putih yang tersebar di tubuh ikan. Dalam stadium yang lebih lanjut, titik putih ini bisa bersatu membentuk titik berwarna keabuan.
Kulit ikan akan terlihat berlendir dan mulai mengelupas. Jika tidak segera diobati, penyakit ini fatal bagi ikan.
Maka dari itu, perhatikan beberapa gejalanya, seperti pola berenang yang tidak teratur, sirip menempel di tubuh, sering menggesekkan badan di batu, akar, atau dekorasi lainnya, hilang nafsu makan, dan kesulitan bernapas jika insang terinfeksi.
Mengobati infeksi ini perlu dimulai dengan membersihkan akuarium, meningkatkan suhu akuarium hingga 28-30 derajat celcius, ganti air setidaknya 30%, hilangkan kotoran, memakai Malachite Green.
Lakukan penanganan ini setidaknya 14-20 hari karena parasit hanya bisa menyebabkan masalah dalam tahap tertentu.
Itu dia penjelasan tentang penyebab ikan berjamur di kolam atau akuarium yang perlu kamu ketahui. Karena infeksi ini bisa sering terjadi, maka sebaiknya kamu melakukan pencegahan.
Dengan begitu, ikan peliharaan milikmu tidak akan berisiko terserang penyakit yang fatal dan sulit dideteksi.
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Ikan terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Terbit: Jumat, 27 November 2020, 19:30 WIB
Update pada: Kamis, 26 Agustus 2021, 20:30 WIB
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR