Sobat Pintar, menjaga kesehatan dan memastikan kebersihan kucing peliharaan tentu menjadi hal yang seharusnya dilakukan setiap pemilik. Bukankah kamu sangat menyayangi hewan menggemaskan ini?
Maka selain memberi makan, kamu juga perlu memeriksa kebersihan tubuh mereka. Mulai dari mata, telinga, serta hidung kucing harus bersih supaya tidak ada kuman atau bakteri yang menularkan penyakit.
Berbicara tentang hidung kucing, memang tidak banyak yang dapat dijelaskan. Biasanya kotoran di hidungnya berupa kerak berwarna hitam yang ada pada bagian bawah lubang dan ujung-ujung hidung saja.
Namun adakah efek yang ditimbulkan jika hidung kucing dibiarkan kotor? Hal yang mungkin terjadi adalah sebagian lubang hidungnya akan tertutupi kotoran tebal dan ini bisa menyebabkan kesulitan bernafas.
Lalu, bagaimana cara membersihkan hidung kucing yang kotor? Berikut ini kami punya informasi penting tentang cara membersihkan kerak atau kotoran di hidung kucing yang dapat kamu lakukan sendiri. Silahkan di simak.
Daftar Isi
Apa Saja Penyebab Kerak atau Kotoran Pada Hidung Kucing?
Kamu dapat menilai kondisi kesehatan kucing melalui hidungnya. Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, kucing yang sehat memiliki hidung yang bersih, dingin, dan lembab.
Apabila kamu melihat ada kerak menempel di hidung hewan peliharaan dan sulit dibersihkan, kemungkinan besar ini menunjukkan cedera atau gejala penyakit tertentu.
Para pemilik yang benar-benar memperhatikan kondisi kesehatan kucingnya akan lebih mudah menyadari gangguan yang sedang mereka alami.
Berikut merupakan penyebab munculnya kerak pada hidung kucing kamu.
1. Penyakit Menular
Kerak yang ada pada hidung kucing dapat menjadi pertanda berbagai penyakit menular seperti infeksi reovirus, viral rhinotracheitis, dan juga calicivirus.
Perhatikan gerak gerik si kucing, apakah mereka menunjukkan perubahan perilaku seperti nafsu makan yang menurun, terlihat lesu dan tertekan?
Umumnya kerak pada hidung kucing disebabkan oleh infeksi calicivirus yang pada saat bersamaan akan menimbulkan borok di rongga mulutnya.
Jika kucing kamu terlihat sering bersin, mendengkur saat tidur, dan intens menggosok cakarnya, maka ini dapat mengindikasikan bahwa hewan tersebut sakit.
Atau bisa jadi keluar cairan nanah berwarna kuning atau hijau dari mata, batuk, meneteskan air liur, dan demam yang bisa menjadi tanda-tanda infeksi lainnya.
Jika kamu melihat kondisi tersebut, segera bahwa si miaw ke dokter hewan untuk mendapat penanganan segera. Semakin cepat gejala penyakit terdeteksi pada kucing, maka semakin besar peluangnya bertahan hidup.
2. Cedera yang Berlangsung Lama
Kerak di hidung kucing juga bisa disebabkan cedera berupa luka. Ini biasa terjadi pada hidung kucing yang sensitif, tipis, sehingga mudah terluka. Kebiasaan kucing yang suka menggaruk hidung, berkelahi, ataupun jatuh dari ketinggian juga dapat menyebabkan munculnya kerak.
Kerak bisa terbentuk dari sekresi hidung maupun darah kering yang menempel. Penanganan luka dilakukan sesuai dengan masing-masing penyebab terjadinya kasus.
Kalau merasa khawatir, kamu dapat memeriksakan kondisi hewan tersebut pada dokter hewan. Mungkin kucing Anda akan mendapat pemeriksaan klinis maupun laboratoris untuk menentukan sakit yang dialami kucing.
3. Penyakit Kulit dan Lainnya
Munculnya kerak pada hidung kucing sering disertai dengan lesi kulit jamur dan bakteri. Besar kemungkinan kucing kamu terinfeksi bakteri atau jamur kulit yang bisa menular ke manusia.
Kamu tidak boleh lupa bahwa infeksi kulit kucing itu berbahaya bagi manusia. Jadi segeralah bawa ke dokter hewan untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut. Terkadang kerak yang menempel di hidung kucing juga bisa disebabkan oleh alergi.
Bagaimana Cara Membersihkan Hidung Kucing yang Kotor?
Hidung kucing yang sehat selalu lembab dan bersih. Beberapa kucing memang mempunyai sekresi hidung di sudut lubang, tapi kamu tidak perlu khawatir karena dapat membersihkannya sendiri tanpa bantuan dokter hewan.
Sebagai pemilik memang seharusnya kamu memperhatikan kebersihan hidung kucing, karena kebersihan yang buruk dapat membuat kucing kesayangan lebih mudah sakit.
- Sama seperti membersihkan kotoran mata, kamu dapat menggunakan cotton bud maupun tangan untuk membersihkan kerak yang menempel. Terkadang kerak itu menempel cukup kuat, sehingga saat kamu menggunakan tenaga lebih maka kucing akan bereaksi.
- Kamu juga bisa menggunakan lap wajah dan kapas basah. Usapkan dengan lembut ke hidung hewan peliharaan, jika mudah dibersihkan dan tidak membuat kulit di bawahnya berubah, maka tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.
- Jika kotoran yang menempel adalah darah yang mengering, maka biarkan saja sampai kotoran itu hilang dengan sendirinya. Tapi jika kamu melihat kucing kesulitan bernafas, menggunakan air hangat atau parafin cair yang dapat melembutkan dan melumasi kulit yang terbuka sehingga tidak menyumbat pernafasan.
Hidung Kucing Berubah Warna, Apakah Normal?
Ternyata bukan kerak yang menempel di hidung kucing, melainkan hidungnya berubah warna dan timbul bintik-bintik kecil hitam.
Normalkah kondisi ini? Perubahan warna hidung bisa terjadi pada beberapa jenis kucing, dan ini disebabkan beberapa faktor. Umumnya hal ini terjadi pada kucing yang memiliki hidung berwarna terang.
Selain berubah warna, pada hidung kucing juga dapat muncul bintik-bintik yang terlihat seperti kotoran ini merupakan kondisi normal yang akan muncul pada waktu tertentu.
Meski perubahan warna adalah hal yang normal, namun kamu tetap harus mewaspadainya karena bisa jadi ini menunjukkan gejala penyakit tertentu.
Nah, demikian beberapa cara membersihkan hidung kucing kotor yang bisa kamu lakukan sendiri. Kami juga sudah menyampaikan beberapa penyebab munculnya kerak pada hidung kucing kamu di atas dengan jelas.
Jika kamu khawatir dengan kondisi hidungnya, maka segera bicarakan dengan dokter hewan. Dengan demikian, kamu bisa memberi penanganan yang tepat, Sobat Pintar.
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR