Sebagai pecinta kucing, melihat peliharaanmu dalam keadaan yang lahap makan, sehat, dan lincah tentu menjadi suatu kepuasan tersendiri, kan?
Walaupun kamu sudah merasa merawat kucing peliharaan dengan benar, namun bukan berarti "anak bulu" ini bisa terbebas dari berbagai masalah, lho.
Salah satunya adalah kucing tidak mau makan dan tidur terus alias lemas, yang banyak pemilik langsung menyamakannya dengan ciri-ciri kucing mau mati.
Jangan keburu panik! Sebaiknya Sobat Pintar pahami dulu beberapa penyebab kucing tiba-tiba lemas dan langkah penanganannya yang sudah dirangkum lengkap berikut ini.
Daftar Isi
Kenapa Kucing Tiba-Tiba Lemas, Tidak Mau Makan, dan Tidur Terus?
Bagaimana cara mengetahui kucing lemas? Melansir laman WagWalking.com, hal ini dapat diketahui dari kucing yang kehilangan nafsu makan dan menghindari makanannya selama lebih dari 24 jam.
Bahkan untuk anak kucing, hal ini dapat ditentukan apabila kelesuan ini berlangsung lebih dari 12 jam.
Selain kucing lemas dan tidak mau makan, ada pula tanda-tanda lain seperti keluar tidur berlebih, dehidrasi, muntah, diare, penurunan berat badan, pernapasan cepat, dan munculnya infeksi.
Lalu kenapa kucing lemas dan tidur terus? Melansir laman VCAHospitals.com, setidaknya ada beberapa penyebab kucing tiba-tiba lemas yang terdiri dari masalah medis dan non-medis yang dialaminya, seperti pada poin-poin berikut ini.
- Permasalahan non-medis umumnya berkaitan dengan kucing stres dan kecemasan yang dialaminya. Hal ini dapat terjadi, misal karena tidak menyukai makanan, pindah ke rumah baru, adanya orang atau hewan baru dalam rumah, dan kebosanan.
- Permasalahan medis berkaitan dengan mulut, kerongkongan, dan sistem pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan kucing mengalami kesulitan menggigit, mengunyah, dan menelan makanan yang berujung pada kucing tidak mau makan dan lemas.
- Permasalahan medis berkaitan dengan penyakit sistemik yang melibatkan seluruh metabolisme tubuh. Hal ini bisa menyebabkan kucing lemas tidak bisa berdiri, seperti penyakit jantung, ginjal, hati, kekebalan tubuh (imun), penapasan, pencernaan, hipertiroidisme, dan kanker.
- Permasalahan medis berkaitan dengan alat gerak kucing, terutama bagian kaki. Kucing tiba-tiba lemas tidak bisa berjalan di antaranya dapat disebabkan oleh kecelakaan, kelumpuhan karena usia tua (geriatri), bawaan lahir, atau penyakit distemper.
Faktor lain juga bisa menjadi penyebab kucing tiba-tiba lemas, mulai dari keracunan, pengaruh obat-obatan, atau vaksinasi yang bisa menyebabkan penurunan nafsu makan dan tanda-tanda lainnya.
Beberapa Cara Menangani Kucing Tiba-Tiba Lemas yang Bisa Dilakukan Sendiri
Jangan terburu-buru panik ketika menemui kucing peliharaan dalam kondisi seperti di atas, ya. Pasalnya panik bisa saja malah memperparah keadaan, lho.
Adapun beberapa langkah penanganan kucing tiba-tiba lemas yang bisa kamu lakukan sendiri hingga membutuhkan bantuan dokter hewan adalah sebagai berikut.
1. Coba Berikan Makanan dan Amati Tingkah Lakunya
Pertama coba tawarkan makanan kesukaan kucing. Dilansir dari laman Pets.WebMD.com, cobalah beri makanan yang bisa menstimulasi nafsu makan kucing, seperti hati atau tuna kalengan.
Kucing yang sedang lemas biasanya akan lebih tertarik pada makanan yang bertekstur basah (wet food) dan berbau menyengat dibandingkan dengan yang kering (dry food).
Berikan dalam porsi kecil terlebih dulu untuk melihat respon kucing, di antaranya seperti mengendus, mengeong, atau mungkin malah ia akan menghampirimu.
Selain makanan di atas, kamu juga bisa memberikan makanan favorit kucing lainnya, misal ikan, kaldu, atau telur untuk tipe kucing yang memilih-milih makanannya.
2. Pastikan Kucing Tidak Dehidrasi
Selain memberikan kucing makanan kesukaan mereka, pastikan Sobat Pintar juga menjaga asupan air minum pada kucing untuk mencegah tubuhnya mengalami dehidrasi.
Kenapa kucing bisa mengalami dehidrasi? Biasanya kucing tiba-tiba lemas akan menunjukkan gejala awal berupa mual, muntah, dan diare sehingga banyak cairan tubuh yang akan dikeluarkan.
Sebelum itu, selalu pastikan juga kondisi air minum dan wadah air yang digunakan dalam kondisi benar-benar bersih dan tidak terkontaminasi virus, bakteri, dan kuman lain yang mungkin malah memperparah kondisi kesehatan kucing.
Sebagai alternatif mengatasi kucing dehidrasi dikarenakan muntah dan diare terlalu sering, Sobat Pintar juga bisa menggunakan larutan oralit, seperti Pedialyte yang mudah ditemukan dan umum juga dikonsumsi manusia.
Jika kesulitan menemukan Pedialyte, kamu cukup membuat larutan gula dan garam yang tersedia di rumah dan berguna agar tubuh kucing tidak mengalami dehidrasi, ya.
3. Coba Berikan Penambah Energi
Tidak hanya diberikan makan dan minum saja, kamu juga bisa mencoba untuk memberikannya penambah energi seperti madu atau air kelapa murni tanpa campuran apapun.
Pada dasarnya, madu alami berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta menambah energi dari si kucing. Apalagi, jika peliharaanmu tersebut sedang lemas dan membutuhkan tambahan tenaga.
Kucing yang tiba tiba lemas juga bisa diminumkan air kelapa murni. Selain bisa menggantikan cairan tubuhnya selama masa pemulihan, air kelapa juga mengandung vitamin dan mineral yang bagus untuk kesehatan mereka.
Namun jika kucing tidak memberikan respon dan masih enggan memakan makanan atau minuman yang sudah kamu sediakan lebih dari 24 jam, ada baiknya Sobat Pintar segera mendatangi dokter hewan terdekat.
4. Lakukan Pemeriksaan Fisik Awal
Kucing lemas merupakan pertanda umum dari berbagai masalah medis yang dialami oleh peliharaanmu.
Jika kamu datang dengan kondisi kucing tidak mau makan dan tidur terus disertai lemas, umumnya dokter hewan akan melakukan pemeriksaan awal mulai dari:
- Menanyakan tanda-tanda lain yang muncul selain kucing lemas, seperti adanya perubahan pola minum, buang air kecil, diare, batuk, bersin, mual, muntah, hingga penurunan berat badan. Misalnya saja kucing tua yang banyak minum air mungkin bisa memiliki penyakit ginjal.
- Pemeriksaan fisik menyeluruh dengan melihat semua bagian tubuh kucing. Mulai dari bagian tubuh terluar seperti kepala, tubuh, ekor, dan kaki, apakah terdapat luka bekas bertengkar dengan kucing lain atau kecelakaan yang bisa menjadi penyebab kucing tiba-tiba lemas. Hingga termasuk juga dengan mendengarkan irama jantung dan paru dengan stetoskop, serta palpasi (merasakan dengan meremas) bagian perut kucing. Misal irama tak tentu bisa jadi pertanda penyakit jantung; massa perut abnormal sebagai salah satu pertanda kanker; dan gusi yang pucat menunjukkan gejala anemia.
5. Tes Skrining untuk Deteksi Masalah Kesehatan
Untuk memperkuat diagnosa awal, dokter hewan juga menyarankan untuk melakukan tes skrining untuk makin meyakinkan mengenai masalah medis yang dialami oleh kucing peliharaan.
Melansir laman VCAHospitals.com, ada tiga jenis tes skrining yang umum dilakukan, yakni tes hitung darah lengkap (CBC), profil biokimia, dan urinalisis.
- Tes hitung darah lengkap (HDL) atau complete blood count (CDC) akan memberikan informasi mengenai tiga jenis sel dalam darah, yakni sel darah merah yang membawa oksigen ke jaringan, sel darah puting yang melawan infeksi dan peradangan, serta trombosit yang membantu darah menggumpal.
- Tes profil biokimia yang melakukan pengujian pada zat-zat, seperti enzim, protein, lipid (lemak), glukosa (gula), hormon, elektrolit, dan produk limbah metabolik. Pengujian pada zat-zat ini akan memberikan informasi mengenai kesehatan berbagai organ dan jaringan dalam tubuh, termasuk keadaan metabolisme kucing.
- Urinalisis adalah tes sederhana yang menganalisa komposisi pada cairan urin. Pengujian ini cukup akurat untuk menilai kinerja ginjal, mengidentifikasi peradangan dan infeksi dalam saluran kemih, serta mendeteksi diabetes dan gangguan metabolisme lainnya.
Selain ketiga hal di atas, dokter juga akan melakukan beberapa tes lanjutan yang mungkin akan direkomendasikan. Mulai dari pengujian x-ray atau USG, tes infeksi penyakit menular, dan sebagainya.
6. Perawatan Kucing Lanjutan
Setelah melakukan pemeriksaan awal hingga tes skrining, dokter hewan yang sudah mengetahui masalah kesehatan pada kucing akan memberikan perawatan lanjutan.
Selain tindakan medis yang perlu dilakukan, seperti operasi ada pula beberapa perawatan kucing lemas lanjutan yang umum diberikan, di antaranya:
- Obat-obatan; dokter hewan akan meresepkan beberapa obat untuk mengobati penyakit yang diderita oleh kucing. Misalnya saja seperti antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri, obat untuk merangsang nafsu makan kucing, dan obat untuk mengatasi gejala lain.
- Terapi cairan; umumnya diberikan melalui suntikan di bawah kulit untuk menjaga tubuh kucing tetap terhidrasi dan terpenuhi nutrisinya.
- Terapi makanan tabung; jika kucing sulit untuk mengunyah makanan, terapi tabung akan mempermudah makanan cair atau lunak masuk langsung ke sistem pencernaan.
- Teknik mengatur asupan makanan; Seringkali masalah kucing tiba-tiba lemas disebabkan karena ketidakcocokan dengan asupan makanan yang kamu berikan. Kamu bisa mencampur atau mengubah asupan makanan kucing untuk meredakan rasa bosan dan stres yang dialami.
Demikianlah ulasan mengenai beberapa penyebab dari kucing tiba-tiba lemas berikut dengan langkah penanganannya yang bisa Sobat Pintar terapkan apabila menemuinya.
Kunci utama penanganan masalah kucing ini adalah tetap sabar dan jangan panik. Pasalnya hal ini mungkin dapat memperparah kondisi "anak bulu", lho. Semoga bermanfaat!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Terbit: Selasa, 29 September 2020, 19:30 WIB
Update pada: Kamis, 24 November 2022, 15:00 WIB
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR