Kucing merupakan hewan peliharaan yang sudah sangat umum dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Dengan kucing, kita seakan-akan sudah saling bersahabat karena kucing dapat ditemukan di mana saja.
Salah satu alasan kenapa kucing digemari adalah penampilannya yang lucu dan merawatnya cukup mudah. Namun, sangat sulit ketika merawat anak kucing yang sudah ditinggal induknya.
Merawat anak kucing yang baru lahir yang telah ditinggalkan induknya adalah pekerjaan yang harus hati-hati karena anak kucing sangat rentan terhadap berbagai hal.
Sebenarnya manusia tidak bisa menjadi pengganti induk kucing yang ideal. Namun ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, jika induk kucing tidak mau merawatnya lagi.
Membuat lingkungan yang mirip dengan kehangatan dari induknya agaklah sulit, cara yang paling bisa kamu gunakan sebenarnya dengan mendatangi penampungan hewan dan mencari kucing yang bisa menggantikan indukannya untuk menyusui dan merawatnya.
Tapi jika itu sulit dilakukan, PetPi akan kasih tau kamu informasi bagaimana cara merawat kucing tanpa induk dengan mudah. Yuk ikutin terus informasinya.
Daftar Isi
Cara Merawat Anak Kucing yang Baru Lahir
Anak kucing yang biasa disebut dengan kitten akan membutuhkan pengasuh, terlebih jika umur mereka masih sangat kecil dan baru lahir. Umumnya indukan akan tinggal bersama anak kucing sekitar 3-4 minggu semasa hidupnya.
Setelah itu, mungkin mereka akan ditinggal induknya dan harus mencari makanan sendiri. Kali ini PetPi akan berikan kamu informasi yang tepat untuk merawat anak kucing yang baru lahir atau yang hampir mati.
Persiapkan Kandang yang Nyaman
Karena anak kucing masih sangat rentan terhadap penyakit, maka kamu harus menyiapkan kandang atau tempat yang nyaman buat kehidupannya.
Jika kamu tidak mempunyai kandang kucing, minila kamu menyediakan kotak yang terbuat dari kardus bekas dengan ukuran sebesar kandang kucing yang muat untuk beberapa anak kucing.
Letakkan kardus atau kandang di dalam ruangan yang tidak terlalu terbuka dan carilah tempat yang agak hangat. Karena anak kucing akan membutuhkan kehangatan seperti ia diasuh oleh indukannya.
Tempat yang baik akan sangat penting untuk kucing pada 2 minggu pertama sejak mereka lahir. Dikarenakan kucing belum bisa mengatur suhu tubuhnya, maka kucing yang kedinginan akan menyebabkan hipotermia sehingga bisa saja kucing tersebut mati.
Pastikan ruangan yang kamu berikan tidak bisa menembus dinginnya angin saat hujan tiba.
Siapkan Susu Formula Pengganti ASI
Selain tempat yang harus kamu perhatikan, kamu juga harus memperhatikan nutrisi untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup anak kucing.
Jika induknya telah meninggalkannya, dia tidak akan lagi mendapatkan nutrisi yang seharusnya diberikan dari ASI indukannya. Oleh karena itu, kamu harus mempersiapkan susu formula yang dapat kamu beli di Pet Shop terdekat.
Banyak orang kadang salah dalam memberikan susu kepada kitten. Jangan sesekali kamu memberikan kitten susu yang terbuat dari sapi, karena itu bisa jadi merusak sistem pencernaannya.
Susu yang paling baik adalah susu formula yang dikhususkan untuk anak kucing. Jika benar-benar mendesak, kamu bisa menggantikannya dengan susu kambing. Namun itu juga tidak boleh diberikan terus menerus karena akan membuat sistem pencernaannya tidak baik.
Menyatukan Semua Anak Kucing dalam Satu Kandang
Jika kucing yang kamu rawat lebih dari satu ekor, maka harus kamu usahakan mereka hidup di dalam satu kandang. Hal ini bertujuan untuk membantu anak kucing merasa lebih nyaman dan hangat jika tinggal bersama.
Kamu tidak memerlukan kandang atau kotak yang berbeda untuk para anak kucing, karena itu bisa berdampak kurang baik bagi kucing ke depannya. Selain itu juga kamu harus memastikan bahwa anak kucing mendapatkan tempat yang cukup dan layak.
Membantunya untuk Buang Air
Cara merawat anak kucing selanjutnya adalah membersihkan dirinya atau membantunya untuk buang air. Dikarenakan kitten belum memiliki kemampuan untuk buang air sendiri, kali ini kita akan membantunya dengan cara menstimulasinya.
Jika ada induknya, kitten akan distimulasi oleh induknya supaya mereka buang air.
Sayangnya dalam hal ini, kita harus menggantikan peran induknya dalam menstimulasi kitten untuk buang air. Siapkan kapas dan handuk lembut yang telah diberi air hangat.
Setelah itu usap-usap bagian anusnya dan perut si kucing secara pelan dan lembut. Biasanya setelah kamu usap-usap seperti ini, kitten akan sedikit demi sedikit mengeluarkan kotorannya.
Membantu Sosialisasi Lingkungannya
Pada umur yang mencapai sekitar 4-6 minggu, sangat penting untuk kamu memperkenalkan lingkungan tempat ia tinggal kepada si kitten. Pada fase sosialisasi ini, kitten biasanya mendapatkan banyak pelajaran dari induknya.
Walaupun induknya sudah tidak ada, proses ini bisa ko kamu gantikan asal kamu membantunya dengan baik.
Agar dia bisa hidup senang dan tidak penuh ketakutan dengan manusia, pastikan kamu rutin untuk mengajaknya bermain, menggendonya secara halus dan mengelusnya dengan penuh kasih sayang.
Kitten yang sudah terbiasa dengan manusia, akan menjadi kucing yang lembut dan tidak penakut.
Berikan Vaksin Kucing untuk Daya Tahan Tubuhnya
Jika kamu merawatnya sesuai dengan ketentuan yang diatas, sudah pasti kitten akan dalam kondisi yang sehat baik secara fisik maupun mentalnya.
Ketika umur kitten sudah mulai besar, kamu sudah bisa mencarikannya rumah baru atau pilihannya kamu akan merawat dia sampai besar. Ketika kamu memutuskan untuk memeliharanya, kamu juga sepertinya membutuhkan vaksin kucing untuk membuat daya tahan tubuhnya jauh lebih baik.
Kita tidak pernah tau apa yang dialami oleh kitten saat besar nanti, bisa saja karena dia tidak dirawat oleh induknya, kitten yang sudah menjadi dewasa tetap akan rentan terhadap penyakit karena pada masa pertumbuhan tidak mendapatkan ASI terbaik.
Oleh karena itu, penting juga baginya untuk mendapatkan vaksin yang sesuai dengan umurnya. Sebelum melakukannya, disarankan untuk kamu berkonsultasi terlebih dahulu oleh dokter hewan terdekat.
Seberapa Sering Kamu Memberikan Makanan Pada Anak Kucing?
Anak kucing yang baru lahir memang harus diberi makan secara teratur siang dan malam. Untuk Minggu pertama kehidupannya, mereka perlu diberi makan setiap dua hingga tiga jam sekali. Setelah itu, kamu baru bisa memberikannya jeda makan menjadi setiap empat jam sekali.
Kamu juga tidak boleh sembarangan dalam memberikan susu terhadap anak kucing ini. Anak kucing yang baru lahir belum bisa minum susu yang diberikan di wadah seperti kucing lainnya.
Mereka harus diberi minum susu dengan menggunakan botol dengan aliran susu yang sangat kecil seperti puting induk kucing.
Namun, jika kamu kesulitan untuk menemukan botol yang lubangnya kecil, sebaiknya kamu mencari bantuan pada dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut.
Apakah Ada Hal Khusus untuk Merawat Anak Kucing yang Baru lahir?
Dalam empat minggu pertama di kehidupan mereka, sebaiknya minimalkan orang yang merawat kucing ini. Selama waktu itu, mereka belum bisa membangun sistem kekebalan mereka sendiri.
Hal ini mengakibatkan kucing sangat rentan terhadap kuman atau virus yang masuk ke dalam tubuhnya.
Hindari juga anak kucing berinteraksi dengan hewan lainnya, atau bahkan dengan kucing lain.
Kamu tidak pernah tahu bagaimana hewan lain akan memperlakukan anak kucingmu. Bisa saja anak kucing diperlakukan kasar sehingga rentan terhadap penyakit.
Demikianlah informasi cara merawat anak kucing baru lahir sampai beranjak dewasa yang ditinggalkan induknya. Jika cara-cara diatas benar-benar kamu lakukan secara benar, maka anak kucing yang kamu pelihara akan tumbuh menjadi kucing dewasa yang sehat.
Semoga informasi yang PetPi berikan bisa berguna buat siapa saja orang yang merawat kitten ya!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Terbit: Jumat, 11 September 2020, 10:00 WIB
Update pada: Senin, 14 Desember 2020, 16:00 WIB
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR