Belajar tentang dunia binatang menjadi salah satu hal yang menyenangkan. Apalagi kalau langsung terjun dan melihat langsung binatang tersebut.
Perlu kamu tahu bahwa jenis binatang di dunia itu ada banyak sekali, salah satunya adalah jenis hewan amfibi.
Sebelum Sobat Pintar mencari tahu apa saja contoh jenis hewan amfibi, yuk cari tahu terlebih dahulu apa sebenarnya hewan amfibi tersebut.
Daftar Isi
Apa Itu Hewan Amfibi?
Amfibi merupakan salah satu jenis hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan berdarah dingin yang bisa hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Meskipun begitu, tidak semua hewan amfibi benar-benar bisa hidup di dua alam, ya.
Nyatanya, beberapa jenis hewan amfibi hanya bisa hidup di salah satunya, yaitu hanya di darat atau di air. Namun, hewan-hewan itu cenderung hidup ditempat yang lembab, seperti rawa-rawa maupun hutan hujan tropis.
Pasti kamu juga mengira bahwa buaya adalah hewan amfibi, bukan? Meski terlihat demikian, tetapi buaya itu adalah reptil dan bukan termasuk ke dalam hewan kelas amfibi.
Ciri-ciri dari hewan amfibi adalah memiliki sistem pernapasan dari insang atau paru-paru. Uniknya, beberapa jenis amfibi seperti katak yang bahkan memiliki keduanya pada satu daur ulang hidupnya.
Hampir sebagian besar hewan amfibi akan menghabiskan masa pertumbuhannya di dalam air, kemudian pindah ke darat setelah tumbuh dewasa.
Tak hanya itu, hewan amfibi juga memiliki suhu tubuh poikiloterm atau berdarah dingin. Sebenarnya, poikiloterm merupakan suhu tubuh hewan yang kira-kira sama dengan suhu lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
Lantas, apa saja jenis hewan amfibi yang bisa kita temukan di dunia? Yuk, simak selengkapnya berikut ini, ya.
Daftar Jenis-jenis Hewan Amfibi di Dunia
Nyatanya, hewan jenis amfibi itu tidak hanya katak atau kodok saja, lho. Tetapi, masih banyak lagi hewan-hewan amfibi yang masih hidup di dunia ini.
Mengutip dari Goodminds, berikut beberapa jenis dan contoh hewan amfibi yang bisa kamu ketahui, yaitu:
1. Salamander
Hewan yang memiliki nama latin Salamander sp ini menjadi salah satu jenis hewan amfibi yang bentuknya mirip cicak. Habitat asli salamander ada di rawa yang memiliki suhu udara lembab.
Kalau merasa terancam bahaya, biasanya salamander akan mematahkan sebagian tubuhnya, lho. Benar-benar mirip cicak, ya.
2. Sesilia/Apoda
Jenis hewan amfibi selain katak ini bernama sesilia, gymnophiona atau apoda. Spesies amfibi ini tergolong langka dan pada habitatnya, mereka biasa hidup di tempat-tempat lembab.
Tubuhnya mirip dengan ular, namun lebih kecil dari hewan tersebut. Selain itu, beberapa orang menyebut hewan ini dengan sebutan ulo wudel.
3. Axolotl
Walaupun axolotl bisa hidup di darat dan air, namun hewan amfibi ini lebih senang menghabiskan waktu di dalam air. Axolotl juga memiliki nama lain yang terkenal dengan sebutan salamander mexico (Ambystoma mexicanum).
Umumnya, axolotl memiliki tubuh berwarna putih dan tampak imut. Tak heran, kalau banyak pecinta binatang yang menjadikannya sebagai hewan peliharaan. Gimana, kamu tertarik buat memeliharanya juga, gak?
4. Common Mudpuppy
Common Mudpuppy alias Necturus Maculosus merupakan jenis hewan amfibi yang hidup dan tinggal di bagian timur laut Amerika Serikat. Hewan ini termasuk ke dalam salah satu hewan endemik yang banyak ditemukan di wilayah Kanada.
Sama halnya dengan hewan amfibi lainnya, common mudpuppy pun sangat senang hidup di tempat lembab. Biasanya, hewan kecil ini senang bersembunyi ke dalam air sampai kedalaman 90 kaki, lho.
Uniknya, common mudpuppy pun memiliki umur yang cukup panjang, yaitu bisa hidup hingga 20 tahun lamanya.
Untuk makanannya sendiri, hewan amfibi ini senang memangsa ikan, telur ikan, serangga dan lainnya.
5. Olm
Olm memiliki nama latin Proteus anguinus yang bisa kamu temukan di kawasan Eropa Selatan. Kamu bisa menemukannya saat berkunjung ke daerah berkapur yang ada di Eropa.
Entah karena hidup di kawasan Eropa, Olm memiliki warna kulit khas orang Eropa juga, yaitu merah muda.
6. Kodok
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan hewan amfibi ini, ‘kan? Soalnya, kamu sudah pernah melihat dengan mata kepala sendiri, entah itu di sawah, sungai got, rawa dan lainnya.
Kodok (Anura) memiliki selaput pada bagian kaki berkuku-nya yang digunakan untuk berenang saat berada dalam air. Sementara kaki kodok yang panjang digunakan untuk melompat dengan jarak yang sangat jauh.
Biasanya, kodok memiliki warna yang gelap, misalnya hitam atau kecoklatan. Selain itu, kamu harus berhati-hati saat akan menyentuh kodok. Sebab, pada bagian kulit kasarnya, kodok memiliki lendir beracun yang berbahaya bagi manusia, lho.
Terakhir, ukuran kecebong kodok nyatanya lebih besar daripada katak. Jadi, jangan sampai salah membedakan kodok dan katak lagi, ya. Pasalnya, kedua hewan amfibi itu cukup berbeda, walaupun sekilas terlihat sama.
7. Katak Sawah
Kalau kamu pergi ke sawah, pasti pernah mendengar suara katak. ‘kan? Apalagi kalau hujan sudah tiba, pasti suaranya sangat riuh sekali.
Nah, suara-suara itu berasal dari katak sawah (Fejervarya cancrivora) yang menjadi salah satu jenis hewan amfibi di Indonesia. Umumnya, ukuran katak sawah jauh lebih kecil daripada kodok dan senang hidup di daerah persawahan.
Selain itu, katak sawah memiliki kemampuan berenang yang luar biasa baik. Karena sering hidup di air, tubuhnya pun menjadi licin, namun tidak memiliki warna yang begitu mencolok.
Kaki belakang milik katak sawah ukurannya lebih panjang karena digunakan untuk melompat jauh. Makanan dari katak sawah adalah serangga-serangga yang bisa kamu temukan di persawahan.
Walaupun kulit katak sawah terasa licin, tetapi lendir yang dihasilkannya tidak beracun seperti yang ditemukan pada kodok.
Uniknya, ketika masih menjadi kecebong, katak sawah akan bernapas menggunakan insang. Namun, saat sudah tumbuh menjadi dewasa, sistem pernapasannya berubah menjadi invertebrata.
8. Eastern Newt
Jenis hewan amfibi berikutnya ada eastern newt yang merupakan spesies kadal dan bisa hidup di dalam air saat usianya di bawah tiga tahun. Saat memasuki usia dewasa, hewan amfibi ini akan hidup di daratan, lalu mendiami daerah hutan yang dekat dengan sumber air.
Melansir dari Petkeen yang dikutip oleh IDN Times, secara keseluruhan eastern newt memiliki empat subspesies. Salah satunya adalah the red spotted newt yang paling populer di kalangan pecinta hewan karena warna tubuhnya yang sangat menarik.
Menariknya, hewan amfibi dengan nama latin Notophthalmus viridescens ini bisa hidup dalam jangka umur panjang, yaitu sekitar 10 tahun.
9. Katak Ungu (Purple Frog)
Purple Frog merupakan contoh hewan amfibi yang bisa kamu temukan di negara India. Seperti namanya, hewan unik yang masih jenis katak ini memiliki kulit berwarna ungu. Uniknya, purple frog terkenal sebagai hewan amfibi yang senang bersuara dan bernyanyi.
Biasanya, katak dengan nama latin Nasikabatrachus bhupathi ini senang menghabiskan waktu dengan berdiam diri di dalam tanah dan muncul ke permukaan hanya saat musim kawin saja.
10. Hellbender
Hellbender adalah spesies salamander air raksasa yang luar biasa. Salamander raksasa ini lebih suka hidup di dalam air yang bergerak dengan cepat seperti di aliran sungai.
Untuk ukurannya sendiri, ketika dewasa Hellbender (Cryptobranchus alleganiensis) bisa tumbuh hingga mencapai panjang 24-74 cm dengan berat hingga sekitar 1,5-2,5 kg, lho!
Sobat Pintar, Itulah 10 contoh hewan amfibi yang bisa kamu temukan di seluruh dunia. Namun, jika kamu berniat untuk menjadikan beberapa jenis hewan amfibi ini sebagai peliharaan, maka cari tahu terlebih dahulu apakah hewan tersebut aman atau beracun, ya.
Dengan begitu, kamu pun bisa memeliharanya dengan aman tanpa membahayakan apapun.
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Ragam terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR