Lagi cari bisnis di masa Corona ini? Punya modal di kisaran angka lima juta rupiah? PetPi mau saranin kamu untuk budidaya ikan lele!
Ikan lele mudah dikenali dari tubuhnya yang licin dan tidak bersisik. Tubuhnya memiliki sirip punggung dan sirip anus yang menyatu dengan sirip ekor. Lele juga memiliki sepasang patil yang tajam.
Ikan tawar ini menjadi favorit untuk dibudidaya karena bisa dimanfaatkan sebagai makanan. Jenis yang sering diternakkan adalah lele dumbo.
Lantas, bagaimana cara membudidayakan lele? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Daftar Isi
Cara Budidaya Ikan Lele yang Menguntungkan
Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis budidaya ikan lele tergolong mudah sehingga banyak diminati orang Indonesia.
Dengan modal yang relatif tidak terlalu besar, banyak pebisnis pemula yang memetik keuntungan melalui ternak lele.
Kalau kamu termasuk salah satu orang yang tertarik dengan bisnis ini, PetPi akan kasih tahu kamu langkah-langkah untuk budidaya ikan lele!
1. Modal Budidaya Ikan Lele
Salah satu alasan mengapa banyak orang memilih budidaya ikan lele sebagai bisnis adalah modalnya yang tidak terlalu banyak. Kamu bisa memulai bisnis hanya dengan 2-jutaan saja.
Untuk apa aja? PetPi akan menjelaskan rinciannya di bawah ini:
- Biaya pembuatan kolam sekitar 1 jutaan untuk pembelian terpal dan kerangka kolam dari bambu.
- Bibit ikan lele yang biasanya dibanderol seharga 500 ribuan.
- VItamin dan obat untuk pertumbuhan lele sekitar 100 ribuan.
- Pakan ikan lele sekitar 500 ribu.
Selain biaya pembuatan kolam, semua pengeluaran di atas bersifat bulanan. Artinya, kamu harus siap mengeluarkan biaya 1 juta per bulannya. Perlu diingat biaya tersebut belum termasuk biaya tak terduga.
2. Mempersiapkan Kolam Lele
Kalau budgetmu sudah mencukupi, kamu harus mencari lahan yang cocok untuk melakukan budidaya ikan lele. Buat kolam dengan ukuran yang cukup besar agar ikan lelemu tidak kekurangan oksigen.
Jenis kolam yang sering dipilih adalah menggunakan terpal karena harganya yang relatif murah. Kamu perlu menggali tanah dengan ukuran tertentu, lalu lapisi tanah tersebut dengan terpal.
Jika kamu menggunakan terpal atau bahan sintetis lainnya, disarankan untuk membersihkannya terlebih dahulu dengan menggunakan sabun atau bahan lainnya agar tidak meninggalkan bau yang bisa memberi dampak buruk ke lele.
Lantas, satu kolam bisa untuk berapa bibit lele? PetPi ambil contoh kolam ukuran 2x3 meter. Ukuran tersebut bisa menampung hingga 1.000 bibit ikan lele.
3. Mengisi Air Kolam
Setelah kolam buatanmu sudah jadi, isi air hingga penuh dan biarkan selama satu bulan. Hal ini perlu dilakukan agar lumut dan fitoplankton dapat terbentuk sehingga air kolam tidak mudah keruh.
Warna air kolam yang cocok untuk ikan lele adalah hijau. Seperti yang sudah sering kamu dengar, lele bisa bertahan hidup di dalam air berlumpur.
Selain itu, kamu juga perlu menjaga kestabilan temperatur air di kisaran angka 20 hingga 28 derajat Celcius. Pastikan kolammu tidak terlalu dangkal dan mendapat sinar matahari yang cukup.
Untuk sumber pakan alami lele, kamu bisa menanam pupuk kandang di dalam kolam. Kalau punya budget lebih, coba tambahkan tanaman talas atau eceng gondok agar racun di dalam air bisa terserap.
Tingkat kedalaman air yang disarankan adalah 20 cm untuk bulan pertama, 40 cm untuk bulan kedua, dan 80 cm untuk bulan ketiga.
Jangan lupa juga untuk melakukan pergantian air kolam 2 bulan sekali atau menggantinya ketika air dirasa sudah cukup kotor.
Kamu pernah mendengar istilah budidaya ikan lele bioflok? Secara sederhana, bioflok adalah teknik untuk meningkatkan kualitas air kolam pada lele.
Sempat ramai pada tahun 2014-an, teknik ini ternyata mulai ditinggalkan karena banyak pelaku ternak lele merasakan kerugian karena menerapkan metode ini.
4. Pemilihan Bibit Unggul
Budget udah ada, kolam udah jadi, artinya sekarang kamu haru membeli bibit lele yang berkualitas! Nah, kamu harus benar-benar cermat ketika memiliki bibit lele ini.
Pilih bibit lele unggul yang berukuran besar (panjang 7-9 cm), berumur sekitar 2 minggu, dan berwarna lebih terang. Perhatikan juga bibit tidak memiliki luka atau cacat tubuh.
Biasanya bibit-bibit lele yang seperti ini akan lebih sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat. Perhatikan juga ketika pemberian makan. Bibit ikan lele unggul akan terlihat lebih agresif dan lincah.
5. Penebaran Bibit Lele
Selain memilih bibit unggul, proses penyebaran bibit juga perlu kamu perhatikan. Jangan asal disebar kalau kamu enggak mau lelemu mati muda sebelum masa panen tiba.
Langkah pertama, letakkan lele yang masih di dalam wadah ke kolam dan biarkan selama 15-30 menit dalam kondisi miring. Hal ini dilakukan agar lele bisa beradaptasi dan tidak mengalami stres.
Jangan campur bibit lelemu dengan lele yang sudah dewasa. Bibit lele harus lebih dangkal agar mereka mampu menjangkau makanan lebih mudah. Waktu penebaran yang direkomendasikan adalah pagi atau malam di saat bibit cenderung lebih tenang.
Ketika bibit mulai besar, kamu harus melakukan penyortiran untuk memisahkan lele kecil dan besar. Jika tidak dipisahkan, maka pertumbuhan ikan lele kecil akan menjadi lambat.
Apalagi, lele juga termasuk hewan kanibal sehingga ada kemungkinan lele yang bertubuh kecil akan dimangsa oleh lele yang bertubuh lebih besar.
6. Pakan Lele
Sama seperti ternak hewan pada umumnya, bibit lele pun membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk tumbuh kembangnya.
Menu makanan yang kerap diberikan untuk lele adalah pelet. Jenis yang banyak digunakan adalah 781 karena mengandung banyak nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Bibit ikan lele diberi makan tiga kali sehari. Biasanya, waktu pemberian makan adalah pukul tujuh pagi, lima sore, dan sepuluh malam. Kalau ada lele yang terlihat aktif dan mendorongkan kepalanya, artinya dia minta makanan tambahan.
Jangan sampai memberi pakan secara berlebihan karena akan mengendap di kolam dan membuatnya menjadi kotor.
Selain rutin memberikan makan, jangan lupa untuk menjaga lelemu dari serangan hama dan penyakit.
7. Proses Panen
Masa panen adalah masa-masa yang paling ditunggu oleh peternak lele. Biasanya, dibutuhkan waktu tiga bulan untuk memanen sejak bibit lele disebar ke kolam.
Ikan lele yang bagus untuk dipanen biasanya berukuran 9 - 12 ekor per kilogramnya. Ini membutuhkan waktu sekitar tiga bulan dari yang tadinya benih lele berukuran 5-7 cm.
Berbeda dengan pasaran domestik, ukuran lele yang mau di ekspor adalah 500 gram per ekornya. Jadi bisa 4x lipat dari ukuran lele yang akan dipasarkan di Indonesia.
Nah, sebelum ingin memanen, kamu harus memberikan puasa kepada ikan lele sehari sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk membersihkan perutnya saat ingin dijual nanti.
Pada saat memanen jangan lupa kamu harus memisahkan ukuran ikan lele dengan ukuran yang berbeda-beda. Fungsinya untuk memudahkan kamu dalam proses penjualannya.
Setelah semua lele telah dipanen, kamu bisa membersihkan kolam untuk persiapan penyebaran bibit lele yang baru.
Jangan lupa juga untuk menjual ikan lele hasil panenmu. Semakin berkualitas lele yang kamu panen, semakin tinggi pula harga yang akan kamu dapatkan.
8. Pemasaran dan Penjualan Ikan Lele
Dengan ukuran yang sesuai dengan pasar domestik, maka kamu bisa menjualnya dengan harga per kilogram di warung-warung makanan sekitar.
Biasanya warung-warung yang menjual bahan makanan lele akan lebih tertarik membeli langsung kepada peternak lele ketimbang di pasar.
Jika kualitas lele produksimu baik, maka warung-warung tersebut akan menjadi langganan setiap lele yang kamu jual panen. Selain itu, kamu juga bisa memasarkan produk lele kamu di dunia digital.
Salah satunya dengan menawarkannya dan menjualnya di beberapa platform social media. Selain mengurangi biaya untuk sumber daya, dengan menggunakan sosial media seperti Facebook dan Instagram, kamu bisa menjangkau pembeli yang lebih luar.
Keuntungan Budidaya Ikan Lele
Ikan lele adalah salah satu ikan tawar yang disukai oleh masyarakat Indonesia untuk dikonsumsi. Harganya yang terjangkau dan gurih menjadi alasannya. Belum lagi kandungan gizi yang dimilikinya.
Ada beberapa keuntungan budidaya ikan lele, seperti:
- Lele termasuk jenis ikan yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya, sehingga kamu tidak perlu perawatan yang rumit.
- Daya tahan tubuh ikan lele termasuk kuat sehingga tidak mudah mati karena penyakit yang biasa menghinggapi ikan lain.
- Karena banyak peternak lele, bibitnya mudah sekali untuk dicari.
Berapa kira-kira keuntungan yang akan kita dapatkan dengan berternak lele? PetPi bantu buat perkiraannya, nih!
Anggap aja kamu punya menyebar 10.000 benih ikan lele. Lantas, 20% dari bibit tidak bisa dipanen karena berbagai penyakit. Maka kamu akan memanen sekitar 8,000 lele.
Satu kilogram lele biasanya terdapat 8 ikan lele dengan harga jual katakanlah Rp25,000. Artinya, kamu akan mendapatkan keuntungan kotor sebesar Rp25,000,000.
Jika dikurangi dengan biaya produksi (estimasi 15 juta untuk 3 bulan), maka kamu akan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp15,000,000!
Kurang lebih seperti itu langkah-langkah yang harus kamu lakukan jika punya niat untuk berternak lele.
Walaupun terkesan ribet, sebenarnya ternak lele tergolong mudah dan menguntungkan, kok! Mau coba? Semoga artikel ini bisa jadi referensi yang tepat untuk kamu!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Ikan terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Terbit: Sabtu, 31 Oktober 2020, 10:00 WIB
Update pada: Rabu, 24 Februari 2021, 12:00 WIB
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR