Kelinci adalah salah satu hewan peliharaan yang banyak diperjualbelikan untuk dimakan dagingnya. Jenis kelinci yang memang di biasanya dikonsumsi adalah jenis kelinci pedaging. Jenis kelinci ini memang khusus untuk dikonsumsi, berbeda dengan jenis kelinci hias yang biasanya sering dipelihara di rumah.
Kelinci pedaging, biasanya memiliki postur tubuh yang besar dan gempal, maka dari itu biasanya kelinci jenis ini dimanfaatkan dagingnya untuk dimakan.
Jenis kelinci ini memang tidak sebanyak jenis kelinci hias, ciri yang paling bisa dilihat dari mata orang awam adalah badannya yang besar dan bulunya yang pendek. Corak dari warna bulunya pun tidak beragam, biasanya hanya polos saja sesuai dengan warna dasar dari bulu kelinci.
Nah buat kamu yang ingin mulai membudidayakan kelinci jenis ini, kamu wajib memahami dulu jenis-jenis kelinci pedaging yang bisa dijual kembali untuk dikonsumsi nih.
Kira-kira apa saja jenisnya, yuk ikutin terus informasi tentang jenis kelinci pedaging berikut ini.
Daftar Isi
Jenis Kelinci Pedaging Unggulan
Saat ini di Indonesia permintaan kelinci pedaging begitu besar, maka dari itu banyak orang yang ingin membudidayakan kelinci pedaging. Bukan hanya dagingnya saja yang enak, namun kandungan gizinya juga gak kalah dengan daging lain.
Itu mengapa salah satu alasan kelinci pedaging banyak diminati oleh masyarakat.
Kelinci New Zealand
Kelinci New Zealand adalah salah satu kelinci pedaging terbaik yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Kelinci ini sudah banyak sekali dibudidayakan karena banyaknya permintaan.
Kelinci yang berasal Amerika hasil dari persilangan antara Flemish GIant dan Belgian Hare ini mempunyai badan yang besar.
Kelinci ini menjadi jenis kelinci pedaging unggulan nomor 1 karena mereka lebih cenderung mudah untuk dirawat dan sangat cocok di lingkungan Indonesia.
Tidak heran mengapa kelinci ini menjadi kelinci pedaging karena bobot rata-rata dari kelinci ini bisa mencapai sekitar 6kg.
Ciri - Ciri Kelinci New Zealand
Kelinci new zealand mempunyai kepala yang besar dan agak bundar. Telinganya juga telrihat besar dan lebih tebal dengan ujung yang sedikit membulat. Dilihat dari badannya, ia memiliki ciri khas yaitu tonjolan dada yang keluar dengan badan yang cukup besar.
Biasanya warna bulu dari kelinci New Zealand ini adalah putih, hitam, ataupun sedikit abu-abu dengan tidak memiliki corak.
Kelinci Rambon
Kelinci ini adalah hasil dari persilangan antara kelinci lokal dengan kelinci impor. Jenis kelinci ini hampir sama dengan ukuran kelinci New Zealand, namun kelinci ini ukurannya lebih kecil sedikit. Berat rata-rata badannya mencapai 3,5 kg, untuk ukuran kelinci lokal yang dikawin silangkan ini sudah cukup besar lho.
Kelinci jenis ini sudah bisa dikawinkan jika sudah berumur 6 bulan ke atas. Dalam setahun, kelinci ini bisa 4x berkembang biak lho. Rata-rata dari setiap kali melahirkan, kelinci bisa menghasilkan 6 ekor anak. Namun tidak menutup kemungkinan juga bisa sampai 8 ekor anak.
Ciri - Ciri Kelinci Rambon
Untuk ciri khas yang terlihat dari kelinci ini adalah ukurannya yang lebih besar dibandingkan dengan kelinci lokal. Ciri lainnya yang bisa kamu temukan adalah bentuk tubuhnya yang terkesan panjang dan besar. Jenis kelinci juga memiliki produktivitas yang tinggi sehingga cenderung lebih aktif.
Kelinci Flemish Giant
Jenis kelinci pedaging unggulan ini berasa dari eropa, namun sudah banyak dibudidayakan di Indonesia. Kelinci ini juga menjadi favorit bagi para peternak karena memiliki ukuran tubuh yang besar. Saking besarnya, bahkan tubuh kelinci ini bisa melebihi dari ukuran tubuh kucing normal lho.
Selain menjadi kelinci pedaging, jenis kelinci ini bisa menjadi kelinci hias karena memiliki bulu yang cukup tebal dengan sifat yang jinak jika bersentuhan dengan manusia. Kelinci Flemish Giant baru siap dikawinkan pada usia 6-7 bulan.
Walaupun lebih lama, namun paling banyak kelinci ini mampu melahirkan 12 ekor anak kelinci lho.
Ciri - Ciri Kelinci Flemish Giant
Ukuran badan kelinci Flemish Giant dewasa bisa mencapai sekitar 50 cm. Berat dari kelinci ini pun juga sangat besar, ia mampu mencapai berat 6-12 kg lho. Ini salah satu alasan kenapa para peternak sangat menyukai kelinci jenis ini untuk dibudidayakan.
Ciri fisiknya yang bisa terlihat lagi adalah bentuk kepala yang agak lebar dengan telinga tegak yang tebal sepanjang 15 cm. Warna bulunya pun beragam, seperti warna hitam, putih, abu-abu dan coklat.
Kelinci Rex
Kelinci Rex pertama kali ditemukan pada tahun 1919 oleh sebuah peternakan di Prancis. Kelinci ini merupakan kelinci persilangan dari kelinci liar dan kelinci hias khas perancis.
Pada awalnya peternak terkesima dengan kelinci liar dan pada akhirnya ia membudidayakan dengan cara menyilangkan kelinci itu dengan kelinci hias, jadilah kelinci Rex yang kalian sudah kenal ini.
Di awal tahun 2000an, kelinci ini mulai populer di Indonesia. Walaupun bulunya tidak terlalu tebal, namun kelinci ini sudah menjadi favorit para pecinta kelinci untuk dijadikan hewan peliharaan. Kelinci ini sangat sensitif dengan air, ia bisa cepat stress jika dimandikan.
Oleh karena itu jangan sembarangan untuk memandikan kelinci jenis ya, cukup bilas dengan kain basah untuk menghilangkan kotoran dari bulunya.
Ciri - Ciri Kelinci Rex
Kelinci ini memiliki ukuran kepala yang lebih besar dari kelinci lainnya. Walaupun ukurannya tidak terlalu besar, namun nyatanya kelinci ini masuk ke dalam jenis kelinci pedaging yang banyak dibudidayakan di Indonesia.
Ciri lainnya bisa dilihat dari bulu kelinci ini yang tidak tebal dengan warna bulu yang beragam seperti, coklat kemerahan, abu-abu, putih dan kombinasi antara ketiga warna tersebut.
Mungkin dari beberapa tempat makan kelinci yang kamu sering kunjungi terdapat kelinci jenis ini.
Jenis Kelinci Pedaging di Indonesia Lainnya
Selain jenis kelinci di atas yang sudah PetPi jelaskan, ada beberapa jenis kelinci lain yang populer untuk dijadikan kelinci pedaging yang dikonsumsi banyak orang. Berikut ini adalah daftar kelinci pedaging lainnya yang dibudidayakan di Indonesia.
Kelinci Lokal/Jawa
Kelinci jawa adalah jenis kelinci yang paling mudah untuk dibudidayakan. Kelinci jenis ini mudah sekali di dapatkan di daerah pulau jawa dengan dataran tinggi yang berbatu.
Jenis kelinci ini sangat mudah untuk dikembanbiakan karena dalam setahun ia mampu melahirkan 7 kali dengan rata-rata anak yang dilahirkan mencapai 6 - 8 ekor.
Kelinci American Chinchilla
Kelinci ini adalah salah satu jenis kelinci pedaging yang juga banyak dibudidayakan di Indonesia. Sesuai dengan namanya, jenis kelinci ini memang impor dari Amerika sana. Kelinci jenis ini mempunyai tubuh yang besar sehingga cocok untuk dijadikan kelinci pedaging.
Itulah dia beberapa jenis kelinci pedaging yang bisa kamu budidayakan untuk diperjualbelikan sebagai kelinci yang bisa dikonsumsi. Dari beberapa jenis kelinci di atas, ada beberapa kelinci yang bisa kamu budidayakan sendiri dirumah dengan mudah.
Contohnya kelinci jawa yang dapat dengan mudah diternak di rumah. Sekian informasi dari PetPintar, semoga bermanfaat ya!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kelinci terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Terbit: Kamis, 01 Oktober 2020, 16:00 WIB
Update pada: Kamis, 03 Juni 2021, 22:00 WIB
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR