Sobat Pintar, apakah kamu tahu penyakit myxomatosis pada kelinci? Ya, memang hewan berbulu ini lebih mudah terserang penyakit. Bahkan, bisa jadi semua kelinci mati dalam waktu sehari saja loh!
Itulah mengapa sebagai pemiliknya kamu perlu mendeteksi adanya patologi secepatnya, sehingga kamu bisa memberikan perawatan yang tepat pada kelinci ketika kelinci mengidap penyakit myxomatosis.
Bagi yang belum tahu, jenis penyakit kelinci ini bisa bermanifestasi pada ras lokal (domestik). Maka dari itu, pada kesempatan ini kita akan mengulas penyebab dan cara mengobati myxomatosis pada kelinci.
Namun, sebelumnya kamu perlu mengetahui dahulu penjelasan singkat terkait penyakit myxomatosis pada kelinci yang sudah PetPi rangkum berikut ini.
Daftar Isi
Apa itu Penyakit Myxomatosis pada Kelinci?
Myxomatosis merupakan penyakit infeksi yang dapat menular dan disebabkan oleh poxvirus yang disebut dengan virus Myxoma (MV).
Gangguan kesehatan ini kerap kali menyerang kelinci dan umumnya menyebabkan kematian sebab bersifat menurunkan semua sistem pertahanan tubuh pada kelinci.
Myxoma virus dapat menular lewat nyamuk yang membawa virus dan gigitan kutu. Virus ini bisa berpindah lewat gigitan ke kulit dan masuk ke tubuh kelinci. Myxomatosis sangat berbahaya karena sering menyebabkan kematian pada kelinci.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, jika virus sudah masuk ke dalam tubuh kelinci maka mereka akan berkembang untuk menurunkan sistem kekebalan tubuh kelinci yang terinfeksi.
Saat kekebalan tubuhnya sudah rusak, berbagai penyakit dari parasit dan bakteri bisa sangat mudah menyerang kelinci sebab tidak ada lagi perlawanan dari imun dalam tubuhnya.
Keadaan imun yang semakin menurun dan agen penyakit semakin berkembang yang akhirnya menyebabkan kondisi kelinci semakin memburuk dan berakhir dengan kematian.
Apa Saja Gejala Kelinci yang Terkena Myxomatosis?
Ada beberapa gejala dari kelinci yang terserang penyakit Myxomatosis, seperti:
- Terdapat myxoma di kepala;
- Mata membengkak;
- Tidak nafsu makan;
- Kelinci tidak aktif seperti biasanya dan menjadi lemah;
- Terlihat pseudotumors atau benjolan seperti tumor di bagian anus dan kepala;
- Keluar lendir dari hidung; dan
- Sesak nafas atau terjadi pneumonia.
Jika kamu melihat kelinci peliharaan kamu memiliki beberapa gejala di atas, maka kamu harus segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sehingga kelinci kamu bisa hidup lebih lama.
Bagaimana Cara Mengobati Myxomatosis pada Kelinci?
Setelah mengetahui penjelasan dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit Myxomatosis, maka berikutnya kamu juga perlu tahu cara mengobatinya seperti di bawah ini.
1. Isolasi Kelinci yang Terinfeksi
Cara pertama dalam mengobati kelinci Myxomatosis adalah dengan ketika gejala pertama sudah kamu lihat pada kelinci, maka kamu harus mengisolasikannya agar kelinci yang masih sehat tidak terserang penyakit yang sama juga.
2. Ikuti Seluruh Tahapan Pengobatan
Penyembuhan penyakit myxomatosis pada kelinci ini sebetulnya tidak memerlukan waktu yang terlalu lama, namun tetap saja kamu membutuhkan keterampilan tertentu dalam mengobatinya.
Untuk menjalani seluruh proses penyembuhan yang dibutuhkan oleh kelinci, kamu perlu melakukan konsultasi dengan dokter hewan yang sudah memiliki banyak pengalaman dan lebih baik untuk memanggil dokter hewan untuk datang ke rumah.
3. Tetap Lakukan Karantina
Harus kamu ingat jika bahkan sesudah kelinci tersebut terlihat benar-benar sehat, ia masih membawa virus yang sangat berbahaya, lho.
Oleh sebab itu, kelinci yang baru pulih tetap harus kamu simpan dan karantina dalam waktu beberapa bulan sampai virusnya benar-benar hilang.
4. Memberikan Vaksin Myxomatosis
Sebetulnya, cara yang paling umum dari penyembuhan untuk penyakit myxomatosis adalah dengan melakukan vaksin pada kelinci.
Dengan memberikan vaksin kepada kelinci yang terkena myxomatosis ini menjadi cara yang banyak dipakai oleh dokter hewan dan terbukti sangat efektif.
Selain itu, kamu juga harus tahu jika alal vaksin yang digunakan tersebut disarankan dipakai untuk ternak kelinci sebab dapat mencegah penyakit menular.
5. Prosedur Pemberian Vaksin
Saat kelinci terserang myxomatosis dan mengharuskan mereka semua diberikan vaksin, maka untuk menjalani proses ini, kamu perlu mendapatkan sarana dan peralatan yang dibutuhkan untuk memvaksinnya.
Untuk setiap kelinci yang akan diberi vaksin, maka kamu perlu memakai jarum suntik untuk masing-masing kelinci. Masing-masing hewan tersebut akan di vaksin pada bagian anus atau paha nya.
Selain itu, para peternak yang berpengalaman memberikan saran untuk memberikan vaksinasi kepada betina yang akan melahirkan dan juga kelinci yang sedang menyusui.
Salah satu ampulnya terdiri atas myxoma strain virus dan akan dibagi ke dalam 10 dosis. Ketika ingin memberikan vaksin pada kelinci, dokter harus melakukannya secara hati-hati dan memakai jarum sekali pakai saja.
Ruangan yang digunakan untuk melakukan vaksin juga harus sangat steril agar tidak ada virus atau bakteri lainnya yang bisa masuk ke dalam ruangan tersebut.
Sesudah proses pemberian vaksin ini selesai, kelinci membutuhkan perawatan khusus dan perawatan tersebut harus kamu lakukan selama 20 hari. Jangan lupa juga setiap harinya kamu harus memeriksa keadaan kelinci tersebut.
Kamu tidak boleh melupakan satu hari pun untuk memeriksa kondisinya agar tidak kecolongan lagi, sebab sedikit kelalaian bisa mematikan kelinci yang sedang dalam proses penyembuhan.
6. Memberikan Vitamin Tambahan
Selain itu, sebagai pemilik yang baik dan sayang dengan hewan peliharaannya, kamu bisa memberikannya vitamin dan makanan yang sehat guna mencegah kelinci terserang penyakit kembali.
Kamu dapat memberikan Padovan Rody Vigor yang kaya akan vitamin A, vitamin D3, vitamin B1,B2,B3 dan B12 yang bagus untuk metabolisme serta vitamin C yang berguna untuk menangkal radikal bebas.
Vitamin kelinci ini juga memiliki kandungan fruktosa dan gula dextrose yang mudah diserap tubuh dan fungsinya menjadi sumber energi untuk melakukan berbagai kegiatan dan choline chloride yang bisa mengelola tingkat kalori dalam tubuh, jadi metabolisme energi bisa terus terkontrol.
Tidak sampai disitu saja, produk tersebut juga dilengkapi dengan asam folat yang memiliki fungsi untuk menjaga kestabilan fungsi dalam otak guna mengurangi stress, jadi kelinci tidak mudah terserang penyakit dan tidak mudah stres sebab kelinci merupakan hewan yang rentan terkena penyakit.
Adakah Cara Mencegah Myxomatosis pada Kelinci?
Supaya kamu tidak dihadapkan kembali dengan penyakit hewan, maka sangat penting untuk mencegah hal tersebut. Oleh karena itu, kamu harus melindungi kelinci dari serangga penghisap darah.
Caranya adalah dengan memasukkannya ke dalam kandang dan pastikan di dalam kandang tersebut sudah steril dan pisahkan kelinci yang sakit dan sehat di kandang yang berbeda.
Selama tahap merawat kelinci yang sakit ini kamu perlu menyediakan ruangan hangat dengan suhu lebih dari 20 derajat celcius. Lalu, apabila mereka tidak ingin makan, maka kamu bisa memberikannya obat atau suntikan khusus yang berfungsi untuk menjaga sistem kekebalan tubuhnya.
Biasanya pada mata kelinci yang sakit akan selalu ada lendir, kamu harus membersihkannya secara rutin memakai cotton bud basah dan lakukan secara perlahan-lahan agar kelinci tidak memberontak karena tidak merasa nyaman.
Sobat Pintar, itulah dia akhir dari ulasan mengenai penyebab, gejala dan cara mengobati myxomatosis pada kelinci yang kamu harus ketahui sebagai pemilik nya agar tidak kecolongan dan menyebabkan kelinci mati.
Tidak cukup hanya memberikannya obat, tetapi kamu juga jangan sampai lupa untuk selalu bersihkan kandang secara rutin agar tidak menjadi sarang virus dan bakteri.
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kelinci terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR