Berkat perilakunya yang lucu, dan menggemaskan, kini kelinci menjadi hewan peliharaan yang umum ditemui pada kalangan keluarga, khususnya bagi mereka yang memiliki anak kecil.
Hal ini juga didukung oleh perilaku kelinci yang jinak dan perawatan yang terbilang cukup mudah, lho.
Selain sebagai hewan peliharaan, kelinci juga jadi salah satu hewan ternak yang mudah untuk dikembangbiakkan sekaligus bisa mendatangkan banyak keuntungan yang menjanjikan.
Bukan hanya sebagai kelinci hias saja untuk dipelihara, namun juga kelinci pedaging untuk dijadikan daging konsumsi alternatif, selain ayam, kambing, atau sapi, nih.
Buat kamu yang tertarik untuk melakukan bisnis budidaya kelinci, simak dulu panduan dasar cara ternak kelinci yang PetPi rangkum dari berbagai sumber seperti berikut ini.
Daftar Isi
Panduan Dasar Cara Ternak Kelinci, Mulai Pemilihan Kandang Hingga Merawat Kelinci Indukan
Pada umumnya, kebanyakan orang melakukan budidaya kelinci pedaging untuk diambil dagingnya.
Pasalnya budidaya kelinci pedaging ini terbilang cukup mudah dilakukan, dibanding budidaya kelinci hias yang tentunya membutuhkan lebih banyak penanganan khusus.
Dibanding hewan ternak lain, kelinci punya berbagai macam keuntungan yang membuatnya banyak dilirik. Salah satunya adalah sistem reproduksinya yang cepat dan tidak mengenal musim.
Bahkan per tahunnya, kelinci betina indukan dapat melahirkan mulai 16-20 anak kelinci, lho. Makin tertarik untuk mengetahuinya? Yuk, simak cara ternak kelinci untuk pemula di bawah ini.
1. Memilih Kandang Ternak Kelinci
Sebelum melakukan ternak kelinci, ada baiknya mempertimbangkan memiliki kandang ternak yang cukup untuk dapat menampung anakan kelinci ke depannya.
Jika kamu berniat membesarkan anakan kelinci tadi, kamu harus memisahkannya setelah berumur kurang lebih 3 bulan pada kandang masing-masing.
Kelinci tergolong hewan teritorial yang akan bertarung saat tempatnya diganggu kelinci lain. Pemisahan kandang juga dilakukan agar kelinci tidak kawin secara tidak sengaja, lho.
Jenis kandang ternak kelinci yang disarankan adalah bertipe kandang baterai dengan bentuk tingkat dengan ukuran menyesuaikan ukuran tubuh kelinci.
Kandang ini bisa dibuat dengan material berbahan besi dengan lapisan ram kawat, atau juga menggunakan material lain seperti bambu atau kayu.
2. Ketahui Jenis Ras Kelinci
Seperti PetPi sudah sebutkan di atas, kamu harus ketahui terlebih dulu apa tujuan kamu dalam melakukan ternak, baik kelinci hias maupun kelinci pedaging.
Makanya penting bagi kamu untuk melakukan riset guna memilih ras kelinci mana yang hendak dipelihara. Mulai dari harga untuk membeli indukan hingga biaya perawatannya.
Ada berbagai macam ras kelinci hias yang populer di Indonesia, seperti kelinci Netherland Dwarf yang punya ukuran mungil hingga kelinci Lionhead dengan bulu panjangnya.
Sementara itu ada pula jenis ras kelinci pedaging yang umum dipelihara, misal kelinci Flemish Giant, kelinci New Zealand White, hingga kelinci lokal Jawa.
Ketiga pilihan kelinci pedaging itu sering dijadikan pilihan karena ukuran tubuhnya yang besar sehingga dapat menghasilkan banyak daging konsumsi.
Selain itu berdasarkan ukurannya, jenis kelinci berbadan sedang hingga raksasa ini dapat melahirkan mulai 16-20 anak kelinci dalam sekali kelahiran, lho.
3. Memilih Indukan Kelinci
Sebagai peternak kelinci pemula, mungkin kamu akan kesulitan dalam menentukan indukan kelinci yang berkualitas. Pasalnya jika keliru, tentu akan mempengaruhi kualitas anakan kelinci ke depannya.
Untuk mendapatkan indukan kelinci seperti ini, kamu bisa memiliki melalui peternak yang sudah memiliki reputasi baik dalam melakukan pembudidayaan kelinci.
Pilihlah kelinci yang memiliki produktivitas bagus dan memiliki genetik yang berasal dari indukan kelinci berkualitas pula. Semakin berkualitas, tentu akan berpengaruh pada harganya juga, lho.
Selain itu ada pula beberapa hal yang mesti kamu perhatikan saat melakukan bagian paling penting dari cara ternak kelinci ini, seperti:
- Pilih indukan yang berasal dari satu ras yang sama, khususnya untuk jenis kelinci hias. Umumnya kelinci hasil ras campuran memiliki kualitas kurang baik dan harganya rendah di pasaran;
- Untuk kelinci pedaging, kamu bisa melakukan persilangan ras dan rekayasa genetika untuk mendapatkan daging lebih banyak dan lainnya;
- Jangan pernah mengawinkan induk kelinci yang bersaudara kandung. Hindari juga mengawinkan kelinci yang berkerabat dekat untuk meminimalisir cacat pada anak kelinci;
- Minimal umur indukan kelinci berkisar antara 6-7 bulan untuk jenis kelinci kecil-sedang dan 8-9 bulan untuk jenis kelinci besar; dan
- Pastikan kondisi kesehatan induk kelinci dalam kondisi terbaik, tidak ada gejala penyakit seperti diare, infeksi, atau memiliki kecacatan genetik.
4. Mengawinkan Indukan Kelinci
Tidak seperti kebanyakan mamalia, kelinci tidak memiliki waktu khusus untuk melepaskan sel telurnya. Artinya kamu bisa mengawinkannya kapan saja, lho!
Setelah kamu memiliki indukan dengan kualitas baik, kamu bisa ikuti beberapa langkah untuk mengawinkan kelinci seperti berikut.
- Sebelum mengawinkan kelinci, lakukan langkah preventif dengan menggunakan sarung tangan dan baju lengan panjang untuk mencegah tingkah laku kelinci yang jadi agresif.
- Untuk mengawinkan kelinci, bawalah kelinci betina menuju kandang kelinci jantan dan awasi tingkah lakunya. Jika salah satu menjadi agresif, segera keluarkan kelinci betina dan ulangi langkah ini setelah beberapa saat.
- Untuk mengetahui perkawinan berhasil atau tidak, umumnya kelinci jantan akan menaiki tubuh kelinci betina dan akan jatuh ke bagian sisi atau belakangnya setelah melakukan penetrasi.
- Perhatikan langkah sebelumnya hingga terjadi sebanyak dua kali atau lebih. Hal ini dikarenakan saat proses penetrasi pertama, kemungkinan besar kelinci betina belum benar-benar melepas sel telurnya.
- Jika sudah tidak menunjukkan tingkah laku hendak kawin lagi, kamu bisa mengeluarkan kelinci betina dari kandang kelinci jantan. Sesuai dengan saran sebelumnya, kamu bisa mengulangi proses ini setidaknya 5 jam setelahnya.
5. Mengetahui Kelinci Betina Hamil
Setelah proses perkawinan, setidaknya kelinci betina akan mengandung selama kurang lebih 28-33 hari sebelum melahirkan anak kelinci.
Untuk mengetahui kelinci betina hamil atau tidak, kamu bisa mengeceknya saat hari ke-10 hingga hari ke-14 dengan dua teknik seperti di bawah ini.
- Coba melakukan perkawinan ulang, umumnya jika kelinci betina hamil dia cenderung untuk menolak kelinci jantan kawin dengan bertarung atau bertingkah agresif.
- Menggunakan teknik palpasi dengan meraba bagian bawah perut kelinci untuk merasakan janin anak kelinci yang berada dalam rahim induknya. Cara ini tidak direkomendasikan untuk pemula, karena bisa membuat kelinci betina stress akibat penanganan yang salah.
Nah, jika kedua metode di atas ternyata menunjukkan kelinci betina belum hamil kamu bisa mengawinkannya kembali dengan kelinci jantan, ya.
6. Mempersiapkan Proses Kelahiran Anak Kelinci
Jika proses kehamilan kelinci sudah dipastikan, sebaiknya kamu harus tetap menjadi pola makannya, kebersihan kandang, hingga kondisi lingkungan sekitarnya.
Kelinci yang sedang hamil umumnya akan mudah mengalami stres. Jadi pastikan kamu mempersiapkan lingkungan yang tersedia cukup cahaya dan jauh dari kebisingan juga, ya.
Langkah lainnya yang bisa kamu lakukan untuk mempersiapkan proses kelahiran induk kelinci adalah menyediakan tempat khusus melahirkan atau nest box.
Nest box ditambahkan pada hari ke-25 dengan material berupa jerami dan alas kertas untuk menyerap kotoran dan urin dari induk kelinci. Jangan memberinya terlalu awal, karena rentan kotor lebih cepat.
7. Merawat Kelinci Anakan
Pada masa-masa awal kelahiran, anak kelinci sangat membutuhkan perhatian induknya. Anak kelinci terlahir dalam kondisi tanpa bulu, buta, dan tuli.
Barulah sekitar hari ke-10, anak kelinci sudah menunjukkan beberapa bulu serta membuka mata dan telinga mereka. Induk kelinci umumnya akan merawat anaknya hingga usia 4-5 minggu.
Memasuki usia 6-8 minggu, kamu bisa mulai menyapih anak kelinci dan memisahkan dengan induknya. Pastikan kamu memberikan makanan bernutrisi terbaik dan air bersih untuk menjaga kesehatannya.
Jika sudah memasuki usia 3 bulan atau lebih, anak kelinci yang memasuki usia remaja bisa dipisahkan ke kandang masing-masing untuk mencegah perilaku agresif dan teritorial di antara mereka.
Lalu usia berapa ternak kelinci sudah bisa dijual? Umumnya setelah 3-4 bulan kamu sudah bisa menjual anakan kelinci yang kondisinya sudah stabil dan bisa dirawat secara terpisah.
Namun untuk kelinci pedaging, kamu mungkin bisa merawatnya dalam jangka waktu lebih lama, yakni berkisar antara 8-9 bulan yang dibarengi dengan pemberian nutrisi dan perawatan terbaik.
Berbagai Keuntungan Ternak Kelinci yang Sangat Menjanjikan
Bisnis peternakan kelinci mungkin hingga saat ini masih terdengar kurang lazim dan belum dikenal luas oleh kalangan masyarakat di Indonesia.
Padahal budidaya kelinci ini memiliki berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan, misalnya sebagai hewan peliharaan, dikonsumsi dagingnya, diolah kotorannya menjadi pupuk, dan sebagainya.
Untuk mengulas berbagai keuntungan ternak kelinci, berikut PetPi akan membahasnya pada poin-poin seperti di bawah ini.
- Kelinci mudah dibudidayakan di daerah pelosok dan pedesaan yang kaya akan sumber makanan alami, yakni jerami dan rerumputan.
- Kelinci dapat diternakkan di sekitar area rumah karena tidak terlalu menimbulkan banyak limbah, seperti ternak kambing atau sapi.
- Kelinci dapat dibudidayakan dalam skala kecil menggunakan kandang vertikal di area rumah atau skala besar untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
- Kelinci memiliki kemampuan reproduksi yang cepat, di mana dalam setahun bisa berkembang biak 4-6 kali dengan jumlah sekitar 6 ekor anak di setiap kelahiran.
- Kelinci hias menyimpan potensi sebagai hewan peliharaan dengan nilai jual tinggi, misal kelinci Anggora memiliki kisaran harga antara Rp600 ribuan hingga Rp2 jutaan.
- Kelinci pedaging dapat menjadi sumber daging alternatif yang harganya terjangkau dan memiliki banyak manfaat.
- Kotoran kelinci dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk kandang untuk berbagai jenis tanaman sayur-sayuran, terutama untuk sistem perkebunan organik.
Manakah Jenis Ras Kelinci yang Cocok Dibudidayakan oleh Pemula?
Dari sekian banyak jenis ras kelinci hias dan pedaging, kira-kira manakah yang cocok untuk dibudidayakan oleh pemula?
Untuk pemula yang baru pertama kali melakukan budidaya, PetPi sarankan untuk memiliki ras kelinci lokal. Cara ternak kelinci lokal pun secara garis besar sama seperti metode yang dilakukan pada umumnya.
Keuntungan ternak kelinci lokal adalah modal yang perlu dikeluarkan cenderung lebih kecil dengan risiko yang tidak terlalu besar apabila kamu gagal dalam melakukan budidaya.
Misalnya untuk membeli indukan kelinci lokal jantan berkisar Rp150 ribuan dan betina Rp160 ribuan saja. Bandingkan dengan sepasang indukan kelinci hias yang berkisar Rp1,6 jutaan.
Kelinci lokal pun dapat dimanfaatkan, baik sebagai kelinci pedaging maupun kelinci peliharaan.
Untuk harga kelinci lokal berkisar antara Rp50 ribuan untuk kelinci lokal muda 3 bulan dan Rp70 ribuan untuk kelinci lokal dewasa di atas 4 bulan.
Nah, itulah beberapa panduan dasar cara ternak kelinci yang bisa kamu ikuti jika hendak memulai bisnis pada bidang ini.
Seiring dengan berjalannya bisnis, kamu pun bisa meningkatkan kualitas budidaya ternak kelinci untuk mendapatkan keuntungan berlipat, lho. Menarik, bukan?
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kelinci terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Terbit: Sabtu, 05 September 2020, 10:00 WIB
Update pada: Jumat, 04 Desember 2020, 10:00 WIB
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR