search
Kamis, 25 Maret 2021, 20:30 WIB

Waspada! Ini Penyebab Kucing Cacingan yang Berisiko di Sekitar Tempat Tinggalnya

Kucing cacingan bikin sengsara? Yuk, cari tahu apa saja penyebab kucing cacingan, gejala, cara mengobati, dan mencegahnya yang aman dan mudah dilakukan.

Walaupun dikenal menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling umum ditemui, namun kucing cacingan merupakan hal yang menyengsarakan. Baik itu bagi kucing, maupun pemiliknya.

Salah satu jenis penyakit pada kucing kampung dan ras yang sering dikeluhkan ini disebabkan oleh parasit berupa cacing yang berada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

Adapun beberapa jenis cacing kucing, di antaranya cacing gilig (roundworm), cacing pita (tapeworm), cacing tambang (hookworm), dan cacing paru (lungworm).

Beda jenis cacing pun juga beda perantaranya, lho! Makanya kali ini PetPi akan mengulas beberapa penyebab kucing cacingan yang perlu Sobat Pintar waspadai sebagai pemiliknya.

Follow Instagram @PintarPet untuk lebih tahu tentang Kucing lainnya!
>> FOLLOW DISINI

Mengenal Penyebab Kucing Cacingan yang Perlu Diwaspadai

penyebab kucing cacingan yang harus diwaspadai - love to know cat

Mungkin Sobat Pintar merasa telah merawat kucing peliharaan dengan baik dan benar, kan? Misalnya dengan memberikan makanan kucing berkualitas dan melakukan vaksinasi secara rutin.

Namun dengan melakukan kedua hal itu saja, kucing dapat dengan mudah terhindar dari cacingan. Secara umum kucing cacingan mengalami kontak dengan telur, larva, atau cacing itu sendiri.

Lalu bagaimana cara kontaknya dan apa saja penyebab kucing cacingan? Melansir laman PetGP, berikut beberapa di antaranya yang perlu Sobat Pintar waspadai.

1. Makanan yang Terinfeksi

Pasti sebagian besar Sobat Pintar telah memastikan kucing mendapatkan makanan berkualitas, kan?

Walaupun begitu, dikarenakan naluri alamiahnya kucing juga terkadang berburu mangsa mereka di luar rumah. Terutama kucing peliharaan yang dibiarkan bebas berkeliaran di luar rumah.

Salah satu penyebab kucing cacingan adalah saat mereka menggigit atau memakan mangsa, seperti tikus atau burung yang sudah terjangkit telur atau larva cacing.

2. Terjangkit Telur dan Larva Cacing di Luar Ruangan

Penyebab kucing cacingan putih umumnya berasal dari cacing gilig (roundworm) yang menginfeksi di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

Jenis cacing gilig lebih berisiko pada kucing kampung atau ras yang banyak beraktivitas di luar ruangan.

Loading ...
No ad for you

Tanah kotor yang terjangkit telur dan larva cacing akan mudah menyerang kucing saat mereka melakukan grooming pada bulu dan kaki mereka.

Feses kucing lain yang tak sengaja tersentuh saat berbagi tempat buang kotoran (litter box) juga berpotensi menjadi sarana menyebarnya cacing antarkucing atau hewan peliharaan lain, seperti anjing.

3. Susu Induk Kucing Cacingan

Selain kucing dewasa, anak kucing bahkan yang baru lahir juga berisiko tertular cacing, lho. Kok bisa, padahal anak kucing tidak bisa berkeliaran di sekitar lingkungannya?

Salah satu jenis cacing gilig, yakni Toxocara cati melalui larva bisa menjangkiti tubuh induk kucing hingga menyebar ke kelenjar susu.

Selanjutnya cairan susu pada induk kucing yang sudah terjangkit larva cacing bisa diteruskan ke anak kucing dan pada akhirnya menjangkiti mereka.

Inilah yang menjadi penyebab kucing cacingan dari usia yang terbilang sangat muda dan tentu berisiko bagi kesehatan dan keselamatan nyawanya.

Loading ...
No ad for you

4. Menelan Kutu

Kucing kutuan juga berhubungan menjadi salah satu penyebab kucing cacingan. Jenis cacing pita (tapeworm), yakni Dipylidium caninum dan Taenia taeniaeformis dapat menyebar melalui kutu.

Telur cacing dapat Dipylidium caninum yang juga bisa ditemukan pada anjing ini menjangkiti larva kutu. Selanjutnya telur cacing akan berkembang membentuk kista infeksi di abdomen kutu dewasa.

Kemudian kucing kutuan mungkin tidak sengaja memakan kutu saat mereka melakukan grooming.

Telur dan larva cacing pita yang berhasil masuk ke tubuh kucing selanjutnya akan menyebar dan menginfeksi sistem pencernaan mereka.

5. Kontak dengan Siput atau Bekicot

Cacing paru (lungworm) adalah salah satu jenis cacing terbilang jarang menginfeksi kucing, namun tetap memiliki risiko tinggi.

Di sekitar area rumah, telur dan larva cacing pita dapat ditemukan pada siput atau bekicot yang terjangkit. Kucing yang berkeliaran di luar rumah kemungkinan melakukan interaksi atau memakannya.

Loading ...
No ad for you

Sesuai dengan namanya, cacing paru akan menyerang organ pernapasan yang dapat menyebabkan batuk, sesak napas, mengi, kelesuan, hingga kehilangan nafsu makan pada kucing.

Cacing paru apabila tidak ditangani pun dapat berakibat serius, seperti dapat menyebabkan pendarahan paru-paru, hati, usus, sumsum tulang belakang, dan organ tubuh lainnya.

Gejala-Gejala Kucing Cacingan

gejala pada kucing cacingan - small door vet

Kucing cacingan umumnya akan bersifat asimtomatik atau tidak menunjukkan gejala apapun. Namun pada beberapa kasus, ada pula ciri-ciri kucing cacingan mulai dari gejala umum dan serius seperti dilansir melalui PetMD, di antaranya:

  • Muntah (biasanya disertai keluarnya cacing);
  • Diare (bisa disertai diare berdarah);
  • Feses lembek;
  • Kehilangan berat badan;
  • Perut buncit;
  • Lesi kulit;
  • Bulu kusam;
  • Kelesuan;
  • Dehidrasi;
  • Bibir dan gusi pucat (disebabkan anemia);
  • Tekanan darah rendah;
  • Shock; dan
  • Kematian (pada kasus parah dan tidak ditangani).

Dengan adanya gejala ini, seharusnya sebagai pemilik kucing akan lebih waspada saat melihat kucingnya mengalami gejala seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Bagaimana Cara Mencegah dan Mengobati Kucing Cacingan?

cara mencegah kucing cacingan - azure

Masih melansir PetMD, ada beberapa obat kucing cacingan secara alami yang dapat ditemukan dengan mudah, seperti bawang putih, cuka apel, biji labu kuning, wortel, dan kunyit.

Namun cara mengobati kucing cacingan dengan obat cacing (dewormer) yang didapatkan melalui konsultasi dan pemeriksaan di dokter hewan lebih aman dan direkomendasikan.

Loading ...
No ad for you

Dokter hewan akan memberikan pengobatan oral atau injeksi yang dapat membunuh cacing dewasa dan larva sesuai diagnosis yang dilakukan.

Jenis obat cacing kucing, di antaranya seperti Panacur (fenbendazole) dan Drontal Plus (pyrantel, praziquantel, fenbendazole) yang dapat mengatasi hampir semua jenis cacing.

Selain langkah pengobatan, kamu juga perlu melakukan cara mencegah kucingan dengan cara memastikan kebersihan lingkungan sekitar.

  • Bagi kucing di dalam rumah; perhatikan kebersihan litter box (terlebih yang dipakai beberapa kucing sekaligus) secara rutin dengan membuang kotoran dan mengganti pasir kucing.
  • Bagi kucing di luar rumah; selalu bersihkan tempat kucing buang kotoran, seperti tanah berpasir untuk mencegah kemungkinan berkembangnya telur dan larva cacing di area tersebut.

Apakah Cacing pada Kucing Menular ke Manusia?

apakah cacing pada kucing menular ke manusia? - figo pet insurance

Ya, cacing kucing dapat menular ke manusia apabila mereka melakukan kontak langsung dengan tanah atau kotoran (feses) yang terjangkit. Adapun beberapa kemungkinan penularan, seperti:

  • Anak-anak yang bermain di kotak pasir dekat area kucing buang kotoran;
  • Berjalan telanjang kaki di tanah yang terjangkit telur dan larva cacing; atau
  • Berkebun tanpa menggunakan sarung tangan.

Kontaminasi tidak sengaja, secara umum menjadi penyebab cacing pada kucing menjangkiti manusia.

Maka dari itu, penting untuk terus menerapkan pola hidup bersih dan higienis, misal dengan rajin mencuci tangan dan kaki setelah beraktivitas di luar ruangan.

Loading ...
No ad for you

Demikianlah ulasan mengenai penyebab kucing cacingan, gejala, serta cara mencegah dan mengobati kucing cacingan yang bisa Sobat Pintar lakukan dengan mudah dan aman.

Semoga artikel di atas bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel berikutnya, ya!

Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!

Baca juga artikel menarik berikut:

Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.

Terbit: Kamis, 31 Desember 2020, 10:00 WIB
Update pada: Kamis, 25 Maret 2021, 20:30 WIB

Referensi Tulisan

  • https://pet-gp.co.uk/worms-in-cats-symptoms-causes-and-treatments/
  • https://www.petmd.com/cat/parasites/worms-cats-everything-you-need-know
  • https://www.vetent.co.nz/companion-animals-factsheets/feline-worming-cat.html

Tentang Penulis

Saya adalah seorang penulis yang antusias dengan hewan peliharaan seperti kucing, reptil dan hewan peliharaan lainnya.

Suka dengan tulisan saya? Hubungi saya disini.