Salamander termasuk ke dalam jenis hewan amfibi yang dapat hidup di dua alam, namun lebih sering menghabiskan waktu di dalam air, bahkan jarang berada di darat. Nyatanya, ada banyak jenis-jenis salamander yang ada di dunia dengan bentuk serta warna mengagumkan yang membuatnya terlihat eksotis.
Tak heran, beberapa pecinta hewan mulai membudidayakan salamander dan menjadikannya sebagai hewan peliharaannya di rumah, lho.
Nah, buat Sobat Pintar yang penasaran terkait apa saja jenis-jenis salamander paling eksotis yang ada di dunia, yuk langsung saja simak daftarnya di bawah ini.
Daftar Isi
Beragam Jenis Salamander Eksotis yang Tersebar di Seluruh Dunia
Berikut ada beberapa jenis hewan salamander paling terkenal yang masih hidup beserta gambarnya dari seluruh penjuru dunia, yaitu:
1. Red Salamander
Red salamander (Pseudotriton ruber) menjadi salah satu jenis paling unik karena memiliki warna merah mencolok dengan bintik-bintik hitam pada tubuhnya. Habitat dari amfibi ini berada di Amerika Serikat dan umumnya tinggal di hutan yang memiliki iklim sedang.
Biasanya, jenis salamander merah ini senang memakan berbagai macam serangga, laba-laba, cacing hingga salamander berukuran kecil.
Sayangnya, red salamander mengalami penurunan jumlah karena kerusakan lingkungan. Sehingga, hewan amfibi ini menjadi salah satu hewan yang dilindungi di Indiana, Amerika Serikat.
2. Tiger Salamander
Tiger salamander merupakan amfibi yang berhabitat asli di Amerika Utara dan memiliki panjang sekitar 15-20 cm serta ukuran maksimum 36 cm. Selain itu, Tiger Salamander memiliki warna yang cantik, serta campuran antara hitam, hijau dan kucing, sehingga membentuk warna loreng seperti macan.
Makanan utama dari salamander harimau (Ambystoma tigrinum) ini adalah cacing, serangga, bayi tikus, hingga katak kecil. Uniknya, tiger salamander seringkali dijadikan sebagai hewan peliharaan oleh masyarakat Amerika Serikat, lho.
3. Fire Salamander
Jenis salamander api (Salamandra salamandra) ini memiliki habitat asli di area pegunungan Eropa tengah dan selatan. Pada bagian tubuh fire salamander terdapat corak warna hitam dengan totol-totol kuning. Biasanya, salamander jenis ini akan hidup bersembunyi di balik batu maupun pohon.
Fire salamander aktif pada sore sampai malam hari dan siang saat hujan turun. Kalau di siang hari hujan tidak turun, maka fire salamander pun tidak akan menampakkan dirinya.
Makanan utama yang digemari oleh fire salamander adalah cacing, siput, katak kecil, hingga berbagai macam serangga. Uniknya, hewan amfibi ini bisa tumbuh hingga panjang 15-20 cm, lho.
4. Olm
Salamander bernama olm (Proteus anguinus) ini hidup di danau air tawar yang ada di Eropa bagian selatan, seperti Kroasia, Italia, hingga Bosnia Herzegovina dan menjadi hewan endemik Dinaric Alps. Berbeda dengan jenis amfibi lainnya, Olm senang sekali hidup di dalam perairan gelap, sehingga membuatnya tidak memiliki mata.
Bentuk tubuh salamander olm mirip dengan ular berwarna putih serta mampu tumbuh hingga 20-30 cm. Karena berada di perairan gelap, banyak orang yang kesulitan untuk melihat olm secara langsung.
5. Axolotl
Axolotl yang merupakan jenis salamander asli yang berasal dari Meksiko. Tak heran, amfibi ini memiliki julukan “Mexican Walking Fish” atau jenis ikan salamander yang bisa jalan dari Mexico, walaupun bukan berasal dari spesies ikan, melainkan amfibi.
Kamu bisa menemukan axolotl (Ambystoma mexicanum) di berbagai danau yang ada di Meksiko, salah satunya danau Xochimilco. Hanya saja, axolotl berbeda dengan jenis amfibi lain, dimana hewan ini tidak mengalami metamorfosis dan tetap hidup selamanya dalam air sampai berusia dewasa.
Sayangnya, axolotl masuk ke dalam contoh hewan salamander yang terancam punah dikarenakan ada banyaknya perburuan serta kerusakan lingkungan terjadi di daerah habitat aslinya. Meskipun begitu, ada banyak pecinta hewan yang menjadikan axolotl sebagai hewan peliharaan karena bentuknya yang unik.
Jenis Jenis Salamander Lainnya
6. California Newt
Seperti namanya, jenis salamander ini merupakan hewan endemik yang berasal dari California Utara dan hidup di area perhutanan, tepatnya di pesisir Sierra Nevada. California Newt bisa tumbuh hingga panjang 13-20 cm dan memiliki warna mencolok perpaduan antara orange serta cokelat.
Sementara makanan utama dari hewan amfibi ini adalah serangga, cacing, siput dan masih banyak lagi. California Newt (Taricha torosa) seringkali memproduksi racun cukup berbahaya dalam tubuhnya, sehingga kamu harus berhati-hati saat bertemu dengan hewan tersebut.
7. Salamander Raksasa China
Perlu kamu tahu bahwa salamander raksasa China (Andrias davidianus) merupakan jenis salamander raksasa yang ada di dunia, yakni memiliki panjang hingga 165 cm dan menjadi spesies asli dari China.
Kepala dari Chinese giant salamander ini berukuran besar, mata terlihat kecil, kulit gelap dan berkerut-kerut. Biasanya, jenis amfibi ini hidup di aliran air dingin yang ada di pegunungan maupun hidup di dalam gua. Sementara Makanan utamanya adalah katak, serangga, serta ikan.
Fungsi mata dari jenis salamander terbesar di dunia ini tidak terlalu baik, sehingga mereka selalu bergantung pada nodus sensoris khusus yang ada pada bagian dahinya supaya dapat mendeteksi setiap gerakan yang ada di sekelilingnya.
8. Salamander Torrent Selatan
Salamander torrent selatan yang memiliki nama ilmiah Rhyacotriton variegatus merupakan jenis salamander di dunia yang berada di keluarga Rhyacotritonidae. Salamander jenis ini termasuk dalam hewan endemik yang berada di Pacific Northwest, Amerika Serikat.
Southern torrent salamander dewasa memiliki ukuran dari 1,5 hingga 2,4 inci atau 4,0 sampai 6,2 cm, mulai dari moncong sampai ekor. Habitat alam aslinya berada di hutan subtropis, air tawar hingga sungai.
9. Salamander Punggung Merah
Salamander punggung merah alias Plethodon cinereus merupakan jenis salamander berukuran kecil yang tinggal di hutan. Umumnya, amfibi ini mendiami sejumlah lereng hutan di Amerika Utara bagian sisi timur, yaitu ke barat hingga Missouri, lalu selatan sampai Carolina Utara, utara dari Quebec bagian selatan dan provinsi Maritimes yang ada di Kanada.
Kamu dapat menemukan Red-backed salamander dalam dua bentuk variasi, yaitu salamander punggung merah utara dan salamander punggung merah selatan.
10. Salamander Asia
Salamander Asia memiliki nama ilmiah Hynobiidae dan termasuk ke dalam salamander primitif yang ditemukan di wilayah Asia, Eropa dan Rusia. Spesies hewan salamander ini sangat berkaitan erat dengan salamander giant, sehingga membentuk subordo Cryptobranchoidea.
Tak seperti amfibi lain yang berkembang secara internal, Asiatic salamander jantan akan menggunakan kantung pada tubuhnya supaya dapat menyimpan telur saat berkembang biak.
Dalam upaya perkembangbiakan, betina dari salamander asia akan meletakkan dua kantung telur pada satu waktu, dimana masing-masing kantung akan berisi hingga tujuh puluh telur. Banyak sekali, kan?
11. Salamander Mole
Salamander mole (Genus ambystoma) merupakan jenis salamander endemik yang berasal dari Amerika Utara dan seringkali dijual sebagai hewan peliharaan. Salamander ini merupakan keluarga dari Ambystomatidae, sama halnya dengan Axolotl dan salamander tiger.
Tidak hanya itu saja, Mole salamander merupakan salah satu spesies salamander ini sering digunakan dalam berbagai macam penelitian untuk kepentingan ilmiah.
Sobat Pintar, itulah jenis-jenis salamander yang tersebar di seluruh dunia untuk kamu ketahui, mulai dari ukurannya yang kecil hingga paling besar. Memang beberapa jenis salamander di atas kebanyakan masih hidup di alam liar, tetapi sebagian sudah bisa menjadi hewan peliharaan.
Nah, apakah kamu tertarik untuk menjadikan salamander sebagai hewan peliharaan? Sedikit saran dari PetPi, jangan pernah membeli spesies salamander yang langka dan bukan diperuntukkan untuk peliharaan, ya!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Amfibi terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR