Calicivirus Pada Kucing: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
Penulis: Wardah Afifah | Editor: Zaky AfdikaCalicivirus pada kucing adalah penyakit yang menyerang bagian pernapasan. Kenali gejala dan langkah-langkah penyembuhannya berikut ini.
Sobat Pintar, sudahkah kamu memberikan vaksin kepada kucing peliharaan? Perlu diketahui, semua jenis kucing baik rumahan maupun yang tinggal di tempat penampungan hewan wajib divaksin.
Vaksin kucing berguna untuk mencegah infeksi agen patogen dengan cara meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Sehingga kucing kamu bisa melawan virus pembawa penyakit yang menular atau bahkan yang mengancam nyawa.
Memang ada beberapa penyakit mematikan yang umum dialami kucing, mulai dari rabies, feline panleukopenia, feline herpesvirus, hingga feline calicivirus atau calici.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang calicivirus pada kucing, yaitu penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas dan mulut si pus.
Untuk lebih jelasnya lagi, silahkan simak informasi berikut ini tentang penyebab, gejala, dan cara mengobati penyakit calicivirus.
Daftar Isi
Mengenal Penyakit Calicivirus
Feline calicivirus adalah virus yang sangat umum menyerang ras kucing. Gejalanya mencakup sariawan, radang gusi, hingga hidung berair.
Penyakit flu kucing ini disebabkan oleh virus dari keluarga caliciviridae yang dapat masuk melalui mulut, hidung dan mata ketika si kucing tidak sengaja menyentuh barang-barang yang sudah terkontaminasi virus tersebut.
Ini adalah virus tanpa selubung yang sulit dihilangkan dan mampu bertahan di lingkungan eksternal. Masa inkubasi hanya 2-4 hari saja, artinya penularan virus ini relatif sangat cepat.
Untuk pulih dari penyakit ini, dibutuhkan waktu selama berbulan-bulan atau juga bisa beberapa minggu jika daya tahan tubuh si kucing bagus.
Virus calici akan memperbanyak diri pada paru-paru, lidah, konjungtiva, dan sel epitel di saluran pernapasan, sesaat setelah masuk ke dalam tubuh kucing. Apakah ada efek samping yang ditimbulkan setelah infeksi?
Tentu ada, bahkan bisa sangat parah terutama pada anak kucing. Calicivirus pada kucing bisa mempengaruhi indera penciuman dan menurunkan kemampuan mereka untuk makan.
Kucing akan menolak makan karena mereka tidak dapat mencium bau dan adanya lesi yang menyakitkan di mulut.
Penyebaran calicivirus terjadi melalui benda-benda yang bersentuhan langsung dengan kucing seperti kandang, mangkuk makan, sisir, dan lain sebagainya.
Sehingga kamu disarankan untuk membersihkan benda-benda tersebut secara teratur guna mencegah penyebaran infeksi. Selain benda, penyebaran virus flu kucing ini juga bisa terjadi lewat kucing lain.
Feline calicivirus tidak sama dengan feline herpesvirus, banyak orang salah kira karena gejala yang tampak hampir sama. Untuk pencegahan terhadap infeksi virus ini, kamu dapat melakukan vaksinasi di klinik dokter hewan.
Beberapa Gejala Infeksi Calicivirus Pada Kucing
Setiap pemilik harus memahami apa saja gejala infeksi virus calici supaya dapat segera memberikan pertolongan pertama pada si kucing. Berikut ini adalah beberapa gejala calicivirus yang sudah Petpi rangkum, yaitu:
- Sariawan, meskipun umum terjadi namun kamu wajib waspada ketika sariawan muncul lebih dari satu dalam waktu singkat.
- Flu, merupakan gejala calicivirus berikutnya yang harus segera diobati supaya tidak semakin parah. Untuk menghentikan virus supaya tidak bertambah, kamu dapat memberikan vitamin dari bahan alami dan juga antibiotik khusus untuk flu kucing yang dapat meningkatkan daya tahan tubuhnya.
- Cedera pada mulut seperti luka kecil yang tampak terbuka atau seperti benjolan di sekitar mulut dan bibir kucing. Kamu harus memperhitungkan kebersihan tubuh kucing dan lingkungannya jika sudah dalam kondisi seperti ini.
- Cairan keluar dari mata dan hidung, sehingga tampak selalu basah dan berair. Kamu harus segera membersihkan cairan ini dengan kain bersih karena dapat menular ke kucing lain.
- Nafsu makan hilang karena sariawan dan sakit tenggorokan. Kucing yang terkena calicivirus akan malas makan, dan ini bisa membuat tubuhnya melemah. Untuk memastikan kucing kamu mendapat nutrisi, berikan mereka makanan lunak yang mudah ditelan. Sebagai pemilik, kamu wajib menjaga kelangsungan hidupnya.
- Suara kucing menjadi serak, ini karena calicivirus pada kucing tersebut mulai menyerang saluran udara yang mengakibatkan peradangan tenggorokan. Kamu dapat memberikan pertolongan dengan cara membawanya ke klinik hewan untuk diperiksa lebih lanjut.
- Kesulitan bernafas, kondisi ini dapat membunuh si kucing karena mereka tidak dapat menghirup oksigen dengan baik. Untuk itu, kamu harus meletakkan mereka pada posisi tidur dan pada ruangan yang berventilasi baik sehingga pernafasan sedikit lega.
- Demam tinggi, jika kucing sudah ada dalam kondisi maka segera bawa ke dokter hewan. Kucing yang demam, tentu akan tampak lesu dan lemah, tidak mau minum dan makan, tidak mau bekerja, dan hanya ingin tidur karena kesakitan. Jika tidak segera diobati, infeksi virus calici ini dapat menyebabkan kematian.
- Luka di antara cakar, disebabkan oleh penurunan sistem kekebalan tubuh. Berikan perawatan optimal supaya kucing cepat sembuh.
- Kesulitan berjalan, virus calici memang tidak hanya menyerang saluran pernapasan, tapi juga persendian. Sehingga kucing akan kesulitan berjalan dan sering jatuh bangun. Ini merupakan tahapan paling tinggi dari infeksi penyakit ini.
Cara Mencegah dan Mengobati Calicivirus Pada Kucing
Kucing bisa terinfeksi virus ini berkali-kali sepanjang hidupnya. Pencegahan terbaik untuk menghindari infeksi virus calici adalah dengan melakukan vaksinasi.
Vaksinasi paling efektif ketika diberikan pada tanggal yang tetap dengan vaksinasi booster pada waktu tertentu. Berikut ini cara menyembuhkan kucing calicivirus:
- Jaga cairan tubuh kucing agar tetap terhidrasi.
- Pastikan kucing untuk tetap makan.
- Jaga kebersihan hidung dan mata kucing.
Karena calicivirus tersebut bersirkulasi, sebaiknya kamu menjauhkan kucing yang terinfeksi dari kucing lainnya. Jauhkan juga kucing dari tempat atau benda-benda yang sekiranya menjadi alat penularan supaya tidak terkontaminasi ulang.
Kucing harus menghilangkan virus tersebut sendiri dan membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Demikian tentang penyakit calicivirus pada kucing, mulai dari penyebab, gejala yang ditimbulkan, pencegahan, hingga cara mengobatinya. Semoga bermanfaat bagi Sobat Pintar yang punya kucing di rumah.
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
- https://kucingpersia.co.id/gejala-calicivirus-pada-kucing/
- https://pdhbvet.com/feline-calicivirus/
- https://www.royalcanin.com/id/cats/kitten/calicivirus-in-cats
Tentang Penulis
Wardah Afifah Ismail
Saya adalah alumni dokter hewan FKH Universitas Airlangga 2023 yang antusias dengan hewan peliharaan seperti kucing, hamster dan juga hewan peliharaan lainnya.
Suka dengan tulisan saya? Hubungi saya disini.
Komentar