Sobat Pintar, ternyata cara ternak jangkrik itu sangat mudah dilakukan untuk para pemula, lho. Perlu kamu tahu bahwa jangkrik merupakan salah satu bisnis hewan peliharaan dengan keuntungan yang menjanjikan.
Hal tersebut lah yang menjadikan ternak jangkrik sangat diminati oleh masyarakat di Indonesia. Untuk beternak jangkrik sendiri pun, kamu tidak perlu mengeluarkan modal yang banyak. Dengan modal yang minim tersebut, keuntungan yang bisa kamu dapatkan sangatlah menjanjikan.
Biasanya jangkrik dijadikan sebagai pakan untuk burung, reptil dan ikan. Permintaan akan jangkrik ini selalu meningkat, mengingat sekarang semakin banyak orang yang memelihara burung, reptil dan ikan. Kamu bisa mulai beternak jangkrik dengan skala kecil terlebih dahulu.
Di bawah ini Petpi akan mengulas bagaimana cara beternak jangkrik dengan benar. Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Daftar Isi
Bagaimana Cara Beternak Jangkrik Yang Benar?
Di Indonesia ada 100 jenis jangkrik. Tetapi, semuanya belum terpetakan dengan sempurna. Jenis yang biasanya dijadikan sebagai peliharaan ternak yaitu jenis jangkrik Gryllus testaclus dan Gryllus mitratus. Selain itu, masih banyak jangkrik yang bisa diternakan untuk berbagai tujuan lainnya, seperti untuk diadu dan hobi.
Jangkrik adalah hewan herbivora. Jika berada di habitatnya ia biasa memakan dedaunan muda seperti rumput. Pada lingkungan ternak, bisa kamu berikan pakan sayuran hijau yang memiliki banyak kandungan air seperti selada, sawi, bayam, daun pepaya dan mentimun. Berikut ada cara beternak jangkrik dengan benar yang harus kamu ketahui.
1. Menentukan Lokasi
Cara ternak jangkrik yang pertama harus kamu lakukan adalah menentukan lokasi. Maksudnya, kamu harus mengetahui lingkungan yang jangkrik senangi. Kamu juga harus tahu jika jangkrik menyukai lingkungan yang teduh, sunyi dan tenang serta lingkungan yang mempunyai sirkulasi bagus untuk menyesuaikan suhu ruangan.
Jangan memeliharanya di tempat yang bising dan ramai, misalnya di pasar atau di pinggir jalan raya. Kamu bisa menentukan lingkungan yang jauh dari keramaian. Ruangan untuk memelihara jangkrik juga tidak boleh terpapar cahaya matahari secara langsung.
Namun, ruangan beternak jangkrik juga wajib jauh dari pepohonan supaya bisa menyerap panas matahari. Ketika kamu menentukan lokasi ternak jangkrik, pastikan lokasinya jauh dari kandang ayam yang bisa memangsa jangkrik.
2. Membuat Kandang
Langkah berikutnya adalah membuat kandang jangkrik. Saat membuat kandangnya, kamu bisa membuatnya dari papan atau triplek yang dibentuk menjadi kotak dengan ukuran 100 x 60 cm dan tinggi 30-40 cm saja. Pakailah lem di setiap sudut dan sambungan kotak.
Hal tersebut bertujuan supaya jangkrik yang baru menetas tidak dapat keluar melalui celah-celah sambungan sebab anak jangkrik tersebut ukurannya sangat kecil. Selanjutnya, pada bagian permukaan atas, kamu harus membuatnya bisa dibuka dan ditutup dengan memakai engsel.
3. Melakukan Pembibitan Jangkrik
Tahapan cara ternak jangkrik yang paling penting adalah memilih bibit jangkrik yang tidak cacat, sehat, tidak sakit, dan baru berumur 10 sampai 20 hari. Harus diketahui juga jika calon indukan jangkrik yang bagus yakni jangkrik yang berasal dari hasil hasil tangkapan di habitatnya atau di alam bebas.
Biasanya jangkrik tersebut mempunyai ketahanan tubuh yang lebih bagus. Ada beberapa ciri-ciri indukan jangkrik yang baik, seperti:
- Mempunyai antena yang panjang, badannya berwarna mengkilap, anggota tubuhnya lengkap, gesit dan dapat melompat jauh.
- Jangan memilih jangkrik yang jika dipegang mengeluarkan cairan dari dubur maupun mulutnya.
- Terdapat ovipositor di belakang ekor induk betina.
- Derikan yang keras pada induk jantan dan sayap serta punggungnya kasar dan bergelombang.
- Cara membedakan jangkrik jantan dan betina yaitu kamu bisa melihat ekornya. Jangkrik jantan hanya mempunyai 2 helai ekor dan jangkrik betina mempunyai 3 helai ekor.
4. Mengawinkan Jangkrik
Cara beternak jangkrik selanjutnya yakni dengan mengawinkan jangkrik. Sebelum melakukannya, pastikan kamu sudah mempunyai tempat untuknya. Tempat tersebut lebih baik terpisah dengan tempat pembesaran untuk anaknya. Jangan lupa juga untuk membuat keadaan kandang yang mirip seperti habitat aslinya.
Kamu bisa membuat dinding menggunakan semen putih atau tanah liat dan taburkan daun-daun kering. Biasanya jangkrik yang akan dikawinkan wajib berasal dari jenis yang sama. Apabila berbeda jenis, maka perkawinan tidak bisa terjadi. Saat mengawinkannya, masukan indukan jantan dan betina dengan perbandingan 10:2.
Pastikan kamu sudah menyiapkan bak berisi tanah untuk dijadikan tempat peneluran. Selama proses tersebut, indukan jantan akan terus mengeluarkan suara derikan dan indukan betina yang sudah dibuahi akan langsung bertelur. Telurnya biasa ditempatkan di wadah berisi tanah atau pasir.
Telur jangkrik akan menetas sesudah 7 hingga 10 hari, terhitung dari perkawinan dilakukan. Maksimal 5 hari sesudah induk betina bertelur, kamu bisa pisahkan telur tersebut. Hal ini berguna untuk menghindari indukan jangkrik memakan telur-telurnya sendiri.
5. Membesarkan Jangkrik
Di tahapan yang satu ini, kamu harus memberikannya pakan yang bagus untuk jangkrik. Kamu bisa memberikan pakan buatan, pelet atau sayuran seperti sawi, daun katuk, wortel, daun pepaya, gambas dan lainnya. Proses pemberian sayuran pada jangkrik mengikuti aturan yakni pada hari pertama hingga hari kesepuluh.
Berikan pakan tersebut selama dua hari sekali. Lalu, di hari kesebelas hingga ke tiga puluh, kamu bisa memberikannya dua hari sekali. Selain itu, bila sudah lebih dari tiga puluh hari, kamu tidak lagi harus memberinya makan sayuran.
Itulah tadi cara ternak jangkrik bagi pemula yang harus kamu ketahui jika berminat untuk beternak jangkrik untuk pakan burung yang sukses. Selain itu, jangan lupa untuk perhatikan tempat ternaknya ya agar usahamu tidak sia-sia, Sobat Pintar!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Ternak Hewan terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR