Sobat Pintar, cara ternak kutu air mungkin masih dikatakan jarang diketahui oleh sebagian orang. Sebab untuk mereka, kutu air merupakan hal yang kurang berguna bahkan hanya dapat merugikan saja. Tetapi, untuk para pecinta ikan, kutu air dapat dijadikan pakan untuk ikan hiasnya.
Selain itu, peluang usaha dari budidaya ini juga sangat menjanjikan, lho. Apalagi ternak kutu ini tidak membutuhkan tempat tinggal yang besar hanya dengan ember saja kamu dapat beternak kutu air. Untuk kamu yang berminat untuk beternak kutu air, mari simak ulasannya di bawah ini.
Daftar Isi
Bagaimana Cara Budidaya Ternak Kutu Air Yang Benar?
Kutu air merupakan hewan air tawar yang masuk dalam kategori zooplankton yang mempunyai ukuran sangat kecil, jika dilihat bentuk dari kutu air ini mirip dengan udang. Kamu harus tahu jika kutu air bukan termasuk golongan serangga, walaupun namanya kutu air.
Biasanya hewan ini berada di tambak, selokan, genangan air atau sungai. Warna tubuhnya hijau atau kemerahan serta biasanya bergerombol di perairan. Selain itu, kutu air juga mempunyai berbagai jenis. Jenis kutu air yang dapat digunakan sebagai pakan ikan hias yaitu jenis daphnia, chydorus dan moina.
Hanya jenis-jenis kutu air tertentu saja yang dapat digunakan untuk pakan ikan hias sebab kutu air tersebut sangat mudah ditemui di wilayah Indonesia.
Selain mudah ditemukan, kutu air tersebut juga mudah untuk dibudidayakan. Ketiga jenis kutu air tersebut telah terbukti mengandung protein dan bagus untuk perkembangan ikan hias tanpa menimbulkan efek samping.
Lalu, bagaimana cara membudidayakannya dengan cepat dan aman? Yuk simak penjelasan caranya berikut ini.
1. Menyiapkan Wadah
Cara ternak kutu air yang pertama adalah menyiapkan wadah sebagai media ternak. Kutu air merupakan makhluk air tawar yang dapat kamu tempatkan di wadah kecil maupun besar.
Hal yang wajib kamu perhatikan saat membudidayakan kutu air di wadah yang besar yaitu luas permukaannya harus lebih besar daripada kedalaman wadah tersebut.
Dengan keadaan tersebut maka dapat membantu kutu air untuk beradaptasi dengan mudah di lingkungan barunya. Nah untuk wadah yang bagus itu adalah kolam diluar ruangan yang terkena pancaran sinar matahari.
Kamu juga dapat memakai kolam tanah, kolam terpal, aquarium maupun kolam semen. Tetapi, sangat dianjurkan untuk menggunakan kolam tanah supaya kutu air tidak cepat mati.
2. Tambahkan Kapur
Setelah wadah berupa kolam sudah tersedia, keringkan kolam tersebut terlebih dahulu sekitar 1-3 hari. Kemudian taburkan kapur dengan jumlah 1-2 kg untuk per 1 meter kolam. Perlu kamu ketahui bahwa kapur ini berfungsi untuk menekan patogen dan menetralkan pH tanah sehingga kutu air dapat hidup dengan aman.
3. Tambahkan Pupuk Kandang
Sebelum memasukan air, cara ternak kutu air berikutnya kamu harus menaburkan pupuk kandang sekitar 2 kg untuk setiap 1 meter kolam, lalu diamkan juga selama maksimal 3 hari. Hal ini wajib dilakukan supaya di dalam kolam tersebut dapat menghasilkan plankton yang dapat menjadi pakan kutu air tersebut.
4. Mengisi Wadah Dengan Air
Sesudah didiamkan selama 3 hari selepas memberi pupuk, maka kamu bisa memberi air setinggi 30 cm saja dan diamkan kembali selama 3-5 hari saja hingga air menjadi keruh. Warna kerus tersebut mengartikan jika plankton telah berkembang dalam air. Sesudah itu isi kembali kolam dengan air sampai setinggi 50 cm.
5. Masukkan Bibit Kutu Air
Cara budidaya ternak kutu air yang paling penting tentu saja memasukkan bibit kutu air ke dalam kolam. Dimana bibit tersebut dapat kamu peroleh dengan mencarinya di sungai maupun genangan air. Apabila kamu tidak ingin repot, kamu juga dapat membelinya di toko dekat rumah kamu.
Selain itu, kamu juga bisa membuat bibit kutu air sendiri dengan cara memasukan ampas kedelai, sayuran, air teh atau susu ke dalam wadah yang telah diberi air. Kemudian diamkan dan simpan campuran ampas tersebut selama 1 minggu di dalam wadah.
Sesudah 1 minggu, kotoran dari sayur akan turun ke bawah dan mengendap. Saat kotoran tersebut telah mengendap, maka bibit kutu air biasanya akan bermunculan dengan sendirinya dan siap untuk dibudidayakan.
6. Mengatur Suhu Air
Setelah bibit kutu air dimasukkan ke dalam wadah, penting bagi kamu untuk mengatur suhu air di dalam wadah tersebut. Dimana suhunya harus berada tepat di angka 20 derajat celcius, tidak boleh lebih maupun kurang.
Jika dirasa perlu, kamu dapat menambahkan wonder shell atau tanaman air lainnya yang dapat meningkatkan elektrolit dan kandungan mineral. Selalu pastikan kondisi air dengan benar sehingga kutu air hidup bisa lebih lama.
7. Perhatikan Ekosistem Air
Selain mengatur suhu air, kamu juga wajib membuat ekosistem untuk hidup kutu air tersebut. Untuk itu, kamu dapat menambahkan beberapa tanaman air tawar atau hewan yang dapat hidup di air seperti siput yang bisa membantu kutu air cepat besar.
Perlu kamu ketahui jika kutu air lebih senang hidup di atas permukaan air, khususnya kutu air yang masih berusia muda. Sebenarnya, kutu air dapat menjaga air dalam wadahnya tetap bersih, tetapi bila kamu mempunyai kutu air dengan jumlah yang banyak, maka air bisa sangat keruh.
8. Rutin Mengganti Air
Cara beternak kutu air yang harus kamu perhatikan selanjutnya yaitu mengganti air di dalam wadahnya apabila sudah keruh. Kamu bisa menggantinya dengan air bersih yang telah di deklorinasi. Selain itu, jangan lupa juga untuk menambahkan cahaya di dalam wadah dengan air baru tersebut sebab kutu air sangat sensitif dengan cahaya, lho.
9. Mengatur Penempatan Wadah
Harus kamu ingat jika penempatan wadah untuk kutu air menjadi hal yang sangat penting. Mengapa? Sebab perubahan suhu pada ruangan lebih sedikit daripada di luar ruangan.
Selain itu, di dalam ruangan juga tidak banyak nyamuk yang hinggap, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan dari kutu air. Oleh sebab itu, kamu harus meletakkan wadah di tempat yang aman.
Nah, itu tadi cara berbudidaya ternak kutu air yang bisa kamu coba sekarang di rumah. Semoga informasi di atas bisa membantu kamu yang ingin beternak kutu, ya Sobat Pintar!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Budidaya Hewan terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR