Sobat Pintar, penyakit mulut dan kuku pada sapi merupakan penyakit hewan ternak yang bisa menular dan sangat serius. Penyakit yang disebabkan dari virus PMK ini menyerang seluruh hewan berkuku belah, seperti sapi, rusa, unta, kambing, domba dan babi. Kabar baiknya, PMK tidak akan memengaruhi kucing, anjing, zebra dan kuda.
Kamu perlu ingat bahwa PMK pada ternak ini berbeda dengan penyakit mulut dan kuku pada manusia yang biasa terjadi pada anak kecil. Walaupun tidak menjadi ancaman untuk kesehatan masyarakat dan keamanan pangan, tetapi PMK tetap menjadi perhatian seluruh negara di dunia sebab dapat menyebar dengan sangat cepat dan mengakibatkan kerugian secara ekonomi.
Pasalnya, penyakit ini dapat sangat melemahkan hewan dan berakhir dengan hilangnya produksi susu dan daging. Pada hewan yang usianya masih muda, PMK dapat berakibat fatal. Itulah sebabnya PMK menjadi penyakit hewan yang sangat ditakuti oleh para peternak.
Lantas, apa dampak dari penyakit mulut dan kuku pada sapi dan juga hewan ternak lainnya? Kira-kira apa ya gejalanya dan adakah cara mengobatinya? Jika kamu penasaran, yuk mari kita simak bersama-sama di bawah ini.
Daftar Isi
Penyebab Penyakit Mulut dan Kuku di Indonesia
Apa itu penyakit PMK? Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah masalah kesehatan yang disebabkan dari virus bernama Aphthovirus yang menular. Virus ini dapat menyebar lewat cairan dari lepuh maupun air liur yang sudah terinfeksi.
Hewan ternak maupun liar dapat terinfeksi dapat melakukan kontak dengan hewan lainnya yang telah terinfeksi, bagian dari hewan yang terkontaminasi atau benda yang sudah terkontaminasi seperti alat-alat peternakan.
Virus PMK ini dapat bertahan pada air, pakan dan di permukaan sampai satu bulan lamanya, tergantung dengan kondisi tanah dan suhu. Selain itu, virus ini pun dapat bertahan pada napas dan jaringan hidup, urin, liur, dan ekskresi lainnya dari hewan yang sudah terinfeksi.
Pada keadaan tertentu, udara pun dapat menyebarkan virus. Sehingga hewan yang tidak sakit akibat virus, seperti kuda dan anjing, dapat bersentuhan dengan virus dan masuk ke dalam hewan yang mudah terserang penyakit atau mencemari peralatan serta fasilitas ternak.
Orang yang menggunakan alas kaki atau pakaian yang sudah terkontaminasi maupun yang memakai peralatan terkontaminasi pun dapat menularkan virus pada hewan yang lainnya.
Terdapat 7 jenis yang diketahui (Asia1, SAT1, SAT2, SAT3, A, O, C) dan 60 lebih subtipe virus PMK. Kekebalan akan satu jenis tidak bisa melindungi hewan terhadap subtipe atau jenis lainnya.
Gejala Penyakit PMK pada Hewan Ternak
Penyakit mulut dan kuku pada sapi, kambing, dan ternak lainnya dapat menyebar dengan sangat cepat dari satu hewan ke hewan yang lainnya, khususnya pada iklim yang lembab dan sejuk atau saat hewan ditempatkan atau dikandangkan secara berdekatan.
Masa inkubasi virus PMK ini yang cepat dapat berkisar antara 2 sampai 8 hari, namun virus dapat bertahan sampai 21 hari setelah infeksi pertama kali menyerang.
Hewan yang telah terinfeksi bisa menyebarkan virus mulai dari 1 hingga 2 hari sebelum munculnya gejala klinis dan selama 7 hingga 10 hari sesudah muncul gejala klinis.
Berdasarkan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE), untuk tingkat keparahan gejala atau tanda-tanda klinis akan tergantung dari jenis virus, sebanyak apa paparannya, umur, kekebalan inang dan jenis hewannya.
Sapi, kambing, unta, rusa, kerbau, domba dan babi yang terinfeksi PMK awalnya bisa jadi akan menunjukkan demam, mengeluarkan cukup banyak air liur dan tidak ingin bergerak.
Selain mengakibatkan gejala di atas, penyakit virus ini pun mengakibatkan lepuh berisikan cairan terbentuk di puting, kaki, mulut, langit-langit, lidah dan bibir hewan yang terinfeksi.
Lepuh tersebut akan pecah dan meninggalkan borok yang sangat menyakitkan hewan dan memerlukan waktu sampai 10 hari untuk bisa sembuh seperti sedia kala.
Tidak hanya itu, gejala PMK yang biasanya terjadi pada hewan seperti pincang, mulut berbusa, bibir bergetar, produksi susu berkurang, berat badan menurun, dan tidak nafsu makan.
Cara Mendiagnosa Penyakit PMK
Biasanya dokter hewan sudah dapat mencurigai penyakit ini menurut gejala klinis yang ditunjukkan pada hewan. Tetapi, PMK kerap kali tidak dapat dibedakan dengan penyakit hewan yang lainnya selain dengan uji lab.
Oleh sebab itu, melakukan tes lab kerap kali diperlukan guna menganalisis penyakit mulut dan kaki pada hewan. Adanya virus PMK ini dapat dibuktikan dengan cara mengisolasi kultur sel, melakukan uji fiksasi komplemen, atau PCR yang merupakan cara paling baru.
Cara Mengobati Penyakit Mulut dan Kuku
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat diberikan untuk menyembuhkan penyakit pmk pada ternak seperti sapi, maupun kambing, unta, rusa, kerbau, domba dan juga babi.
Sebab, penyakit hewan menular yang satu ini disebabkan dari virus, PMK umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dengan mengandalkan kekuatan imunitas tubuh dari hewan tersebut.
Dampak Penyakit Mulut dan Kuku
PMK dapat mengakibatkan kelemahan pada hewan yang sudah terinfeksi dengan virus yang satu ini, bahkan sesudah sembuh. Sedangkan, hewan yang terserang dampak parah dilaporkan mengalami produksi susu yang menurun secara besar-besaran yaitu sebanyak 80%.
Dampaknya, kesehatan dari anak sapi yang masih muda, anak kambing, anakan babi dan domba muda dapat terganggu sebab kekurangan susu bila induk mereka sudah terinfeksi.
Parahnya lagi, kematian pun dapat terjadi sebelum munculnya lepuh karena miokarditis multifokal. Pembengkakan dan peradangan pada otot pun dapat terjadi infeksi sudah menyebar.
Selain itu, para peternak yang sudah mengikuti program asuransi usaha hewan ternak pun tidak akan bisa melakukan klaim ganti rugi pada kematian ternak yang diakibatkan oleh penyakit mulut dan kuku (PMK), lho.
Kenapa demikian? Hal ini dikarenakan program perlindungan usaha ternak yang melindungi para peternak ini ada sebelum wabah PMK merebak di Indonesia sehingga tidak diatur dan tertulis pada Pedum (Pedoman Umum)-nya.
Cara Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku
Kabar buruknya, penyakit mulut dan kuku pada kambing, sapi, dan ternak lainnya merupakan infeksi hewan yang sangat susah untuk dikendalikan. Namun, ada berbagai cara yang bisa dilakukan guna mencegah penyakit PMK, yaitu:
1. Melakukan pembatasan ekspor
Sering kali pembatasan ekspor dilakukan oleh negara-negara yang sudah terkena wabah, tetapi karena penyakit ini terjadi pada banyak hewan di dunia, sehingga selalu ada peluang virus masuk dengan tidak sengaja ke negara yang belum terkena.
2. Melakukan karantina dan pemusnahan
Wabah penyakit mulut dan kuku ini biasanya dikendalikan dengan cara melakukan karantina dan membatasi pergerakan, memusnahkan hewan ternak yang sudah berkontak atau terkena virus.
Tidak hanya itu saja, tak lupa untuk turut serta membersihkan kandang dan mendesinfektan peralatan, tempat dan kendaraan yang sudah terkontaminasi.
3. Memusnahkan bangkai dengan benar
Pencegahan PMK selanjutnya dapat dilakukan dengan cara mengurus bangkai hewan yang terkena infeksi dengan benar dan juga wajib dibuang dengan aman. Caranya yaitu melakukan pembakaran, penguburan, rendering ataupun metode yang lainnya.
Virus yang terdapat pada susu dari sapi yang sudah terinfeksi juga dapat dimatikan yakni dengan cara memanaskannya sampai suhu 100 derajat celcius selama 20 menit lebih.
4. Mensterilkan peternakan dari hewan pengerat
Hewan pengerat dan berbagai faktor pendukung lainnya pun juga harus dibunuh guna menghindari menyebarnya virus secara mekanis. Hal ini wajib kamu lakukan bilamana kasus wabah PMK pada daerah itu disebabkan oleh hewan tersebut.
5. Melakukan vaksinasi pada hewan
Terakhir, vaksinasi pun dapat dipakai untuk menurunkan penyebaran PMK. Cara pencegahan ini juga dipakai di wilayah endemik guna melindungi hewan dari berbagai penyakit klinis. Tetapi, vaksin PMK wajib cocok dengan strain dan serotipe dari strain yang menginfeksi.
Sobat Pintar, itulah akhir dari ulasan lengkap terkait penyakit mulut dan kuku pada ternak. Sekarang kamu sudah mengetahui tentang PMK pada sapi, kambing, dan lainnya secara lebih detail, bukan?
Semoga dengan membaca ulasan di atas, kamu bisa melakukan pencegahan lebih awal dan paham cara untuk mengatasi sapi ternak yang secara mendadak terserang penyakit mulut dan kuku sapi ini.
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Ternak terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Komentar
KLIK UNTUK KOMENTAR