Kenali Ciri-Ciri Ikan Stres, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sobat Pintar, hampir sebagian besar masyarakat kita gemar atau hobi memelihara ikan hias. Tidak hanya anak-anak saja, orang dewasa pun banyak yang menikmati aktivitas tersebut.

Pasalnya, hobi ini bisa digunakan untuk meredakan stres maupun melepas penat. Memelihara ikan bukanlah hal yang mudah, proses pemeliharaannya hampir sama dengan hewan lainnya.

Kamu perlu memperhatikan pemilihan pakan, kondisi lingkungan, serta air yang digunakan untuk memelihara ikan. Pemeliharaan yang kurang tepat dapat membuat ikan mengalami gangguan kesehatan.

Apakah kamu tahu bahwa ikan hias juga bisa stres? Sebelum terlambat, yuk kenali ciri-ciri ikan stres, penyebab, dan cara mengatasinya berikut ini.

Ciri- Ciri Ikan Peliharaan Stres

Ikan hias merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak disukai. Selain jenisnya yang beragam, bentuknya juga lucu dengan warna-warna yang menarik.

Ikan hias memiliki ciri khas tersendiri dan tidak begitu sulit dirawat. Kamu harus tahu cara merawat ikan dengan tepat untuk menurunkan risiko stress pada ikan peliharaan.

Adapun beberapa gejala yang menandakan ikan sedang stres diantaranya nafsu makan menurun, berenang lebih cepat, warna menjadi kusam atau berubah.

Supaya kondisi ini tidak terjadi, tidak ada salahnya kamu mengetahui beberapa ciri-ciri ikan sedang stres, penyebab dan cara mengatasinya supaya kondisi kesehatan ikan terjaga.

1. Nafsu Makan Berkurang

Ikan stres umumnya kehilangan nafsu makan. Saat kondisi stres, ikan akan menolak pakan yang diberikan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, bisa-bisa ikan kesayangan-mu mati.

Kurangnya nafsu makan pada ikan ini bisa menjadi gejala stress yang mudah diketahui.

2. Warna Tubuh Berubah

Stres pada ikan dapat menyebabkan perubahan pada warna tubuhnya. Warna tubuh ikan akan tampak lebih kusam daripada biasanya. Tentu ini membuat tampilan ikan menjadi kurang menarik.

Selain warna tubuh, warna garis di sepanjang kulit ikan juga ikut berubah.

3. Malas Bergerak

Kamu patut curiga jika ikan terlihat malas berenang bahkan cenderung diam. Jika ikan lebih sering berdiam diri dan tidak seperti ikan lainnya yang ada di akuarium, kemungkinan besar ikan tersebut sedang dalam kondisi stress.

Saat melihat kondisi ikan yang tidak seperti biasanya, kamu dapat segera mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya.

4. Sirip dan Ekornya Menguncup

Sirip ikan sakit atau stress biasanya akan terlihat menguncup. Gejala awal ini biasanya dimiliki oleh ikan hias seperti ikan mas, ikan louhan, ikan komet, ikan arwana, ikan cupang, dan ikan koki.

5. Suka Berada di Dasar Akuarium

Ciri-ciri ikan hias stres selanjutnya dapat dilihat ketika ikan lebih suka berada di dasar akuarium. Ikan juga lebih sering menabrak benda-benda dalam aquarium, menempel di dinding, menggosok-gosokan tubuhnya pada ornamen atau benda-benda keras.

Segera periksa dan obati ikan hias peliharaan-mu sebelum kadar stresnya bertambah.

Inilah Penyebab Utama Ikan Bisa Stres

Sebenarnya ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres pada ikan. Berikut diantaranya:

1. Gangguan dari Luar Akuarium

Letakkan akuarium di tempat yang tepat, kalau bisa jauhkan dari gangguan luar yang bisa membuat ikan stres.

Jika kamu punya anak kecil, pastikan mereka tidak memasukkan bahan berbahaya, memukul, ataupun mengganggu ikan dalam akuarium.

2. Gangguan dari Ikan Lain

Perhatikan sifat ikan yang akan dipelihara jika berencana memelihara beberapa jenis ikan dalam satu akuarium. Sebaiknya tidak terlalu banyak memelihara ikan dalam satu akuarium, karena berisiko membuat ikan stres.

Selain itu, kualitas air akuarium juga lebih cepat menurun. Kamu juga dapat membuat beberapa lokasi untuk bersembunyi supaya ikan bisa menghindar ketika diserang.

Berikan pakan secara merata, dengan begitu ikan-ikan peliharaan-mu tidak akan saling berebut makanan.

3. Pergantian Lingkungan

Setiap hewan peliharaan tentu membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, tidak terkecuali ikan hias.

Kondisi ini bisa menimbulkan stres pada ikan, maka dari itu kamu dapat menyiapkan akuarium yang nyaman dan bersih untuk tempat tinggal ikan.

4. Kualitas Air yang Buruk

Kondisi air yang baik sangat penting bagi kondisi ikan. Segera cek kondisi air akuarium jika kamu melihat ikan lebih sering berenang ke permukaan.

Karena pH yang terlalu rendah dan tinggi, suhu yang tidak tepat, oksigen yang rendah, serta kadar amonia yang tinggi bisa memicu ikan menjadi stres.

5. Nutrisi Tidak Terpenuhi

Sama seperti hewan peliharaan lainya, ikan hias juga membutuhkan nutrisi. Untuk itu, berikan pakan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ikan peliharaan-mu. Saat memberi pakan, pastikan dalam jumlah cukup (tidak lebih atau kurang).

Ikan bisa stres bila akuarium dikotori oleh sisa-sisa pakan. Buatlah jadwal pemberian pakan yang teratur agar kondisi kesehatan ikan terjaga.

6. Cedera atau Luka

Ikan bisa mengalami luka atau cedera meskipun berada di dalam air. Luka ini bisa didapat dari proses perkawinan, tergores kaca aquarium, ataupun benda-benda lain.

Jangan Panik, Begini Cara Mengatasi Stres pada Ikan

Jika ikan peliharaan-mu mulai terlihat stres, cobalah ganti barang-barang atau mainan akuarium dengan yang baru. Ini bisa membuat ikan penasaran sekaligus menghilangkan stresnya.

Kamu juga bisa mengganti air dalam akuarium secara berkala supaya kera mesin penyaring dapat maksimal. Stres pada ikan juga bisa diredakan dengan menyediakan tempat bersembunyi seperti tanaman dalam akuarium ikan kamu.

Itulah ciri-ciri ikan stres, penyebab, serta cara mengatasinya. Jika ada ikan yang sakit atau stres, segera pisahkan dari ikan lainnya dan berikan pengobatan yang tepat supaya ikan cepat sehat.

Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Ikan terbaru lainnya!

Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.