Pyometra Pada Kucing: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya
Penulis: Revindo Caniago | Editor: Zaky AfdikaPernah mendengar pyometra pada kucing? Mari kita waspadai penyakit rahim bernanah pada kucing dan pahami cara mengobatinya dengan tepat
Sobat Pintar, sebagai pecinta kucing kamu pasti masih asing dengan penyakit Pyometra. Nah apabila kamu memiliki kucing betina ada baiknya untuk mewaspadainya, karena kucing betina sangat rentan sekali terkena penyakit rahim yang satu ini.
Penyakit Pyometra pada kucing dapat diartikan sebagai adanya kumpulan nanah di dalam rahimnya yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri, hal ini disebabkan karena adanya perubahan hormonal, fisiologis, dan anatomi yang terjadi sesudah kucing mengalami siklus birahi namun tidak hamil.
Biasanya sesudah masa birahi, hormon progesteron bekerja agar dinding rahim menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan.
Tetapi, bila sesudah beberapa siklus birahi kehamilan juga tidak terjadi dan dinding rahim telah menebal, maka keadaan ini bisa menjadi momen bagi bakteri untuk menginfeksinya.
Selain itu, ada lagi bahaya yang mengintai dari kondisi tersebut yaitu terbentuknya kista atau biasa disebut dengan cystic endometrial hyperplasia (CEH).
Lantas, apakah Pyometra pada kucing itu berbahaya? Jawabannya iya dan bisa berakibat fatal apalagi jika tidak segera diobati.
Oleh karena itu, sebagai pemilik kamu segera harus mengetahui dan memahami gejala-gejala, penyebab, cara mencegah dan mengobatinya seperti berikut ini.
Daftar Isi
Apa Saja Gejala Pyometra Pada Kucing?
Sebagian kucing tidak memperlihatkan gejala yang signifikan. Tanda-tanda klinis yang biasanya muncul seperti demam, lesu, tidak nafsu makan, dehidrasi hingga muntah.
Sebab tanda-tanda dari penyakit ini bisa ambigu atau ringan, pencitraan perut (ultrasound atau rontgen) menjadi satu-satunya cara supaya bisa mendiagnosis maupun menyingkirkan masalah Pyometra pada kucing dengan definitif.
Apabila kucing yang memiliki penyakit Pyometra ini mempunyai leher rahim terbuka, biasanya nanah akan sering keluar bersama dengan darah yang mengalir dari vaginanya, namun dokter hewan yang teliti akan membersihkannya sebelum kamu dapat melihatnya.
Sebab nanah mempunyai caranya sendiri untuk dapat keluar dari tubuh, kucing mungkin saja tidak memperlihatkan banyak gejala penyakit yang sistemik.
Untuk menjadi perbandingannya, saat kucing dengan Pyometra ini mempunyai leher rahim yang tertutup, maka nanah pasti akan menumpuk di dalam dan bisa menggembungkan rahim, jika hal ini dibiarkan bisa menyebabkan pembesaran perut, terasa sakit, dan tanda-tanda penyakit lainnya yang lebih jelas.
Akhirnya rahim tersebut bisa pecah, menimbulkan infeksi pada rongga perut atau peritonitis yang akibatnya akan fatal jika tidak diobati dengan tepat.
Sementara peningkatan buang air kecil dan rasa haus ini menjadi gejala umum Pyometra pada anjing, gejala ini jarang ditemukan pada kucing.
Apa Penyebab Pyometra Pada Kucing?
Kemungkinan kucing yang menderita Pyometra ini meningkat karena bertambahnya usia, dan kucing yang terserang sering merasakan siklus panas selama sebulan sebelum ia akhirnya jatuh sakit.
Betina ada pada resiko yang paling tinggi dalam pengembangan Pyometra, namun keadaan ini juga bisa didiagnosis ke kucing betina yang dimandulkan.
VCA Hospital mengungkapkan jika pemakaian obat-obatan dengan kandungan preparat hormon progesteron bisa memicu terjadinya Pyometra.
Karena, efeknya menimbulkan perubahan di rahim sama dengan yang disebabkan oleh siklus birahi. Apabila tidak diberikan dengan benar, obat-obatan itu malah bisa menyebabkan Pyometra pada kucing.
Kamu sebagai pemilik harus waspada sebab banyak sekali obat-obatan anti birahi yang saat ini dijual bebas di petshop. Obat tersebut memiliki kandungan hormon progesteron yang dapat berbahaya sekali bila penggunaannya tidak tepat.
Oleh sebab itu, lebih baik kamu konsultasikan lebih dulu dengan dokter hewan sebelum memberikannya kepada kucing peliharaan mu. Sebab, jika kamu tidak konsultasi dengan dokter hewan yang lebih ahli bisa jadi penyakit ini akan bertambah parah pada kucing mu.
Bagaimana Cara Mencegah dan Mengobati Pyometra Pada Kucing?
Cara terbaik untuk mengobati kucing yang terkena Pyometra yaitu kamu bisa memandikannya langsung sesudah keadaannya stabil.
Seluruh rahim, indung telur dan leher rahim diangkat menjadi satu unit agar meminimalkan kemungkinan terjadinya nanah bocor ke perut kucing.
Saat kucing yang yang dimandulkan ini mengembangkan Pyometra, diangkat tunggul rahimnya (semua rahim bila hanya ovarium saja yang diangkat sebelumnya) dan sisa-sisa jaringan ovarium wajib diidentifikasi lalu dipotong.
Bila pemilik berencana untuk mengembangbiakan kucing nanti, maka perawatan medis harus dilakukan.
Memandulkan kucing betina ketika sehat dan masih berusia muda merupakan cara tepat untuk mencegah Pyometra pada rahim.
Prosedur steril ini akan memiliki resiko tinggi sesudah penyakit ini merusak jaringan rahimnya dan membuatnya lemah untuk menahan anestesi dan operasi.
Dilansir dari MSD Vet Manual, ovariohysterectomy atau biasa dikenal dengan operasi steril merupakan perawatan terbaik dan tepat untuk penyakit Pyometra.
Tindakan ini menjadi satu-satunya pilihan terbaik sebab bisa menghilangkan organ yang sakit dengan tuntas atau tanpa sisa sedikitpun.
Tetapi, apabila nantinya kamu ingin mengawinkan kucing mu, pertimbangan perawatan dengan obat-obatan tertentu masih bisa dimungkinkan, namun tetap harus dilihat dari keparahan kondisi yang terjadi pada kucing mu.
Jangan lupa kamu harus selalu berkonsultasi dengan dokter hewan ya!
Selain itu, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, terapi yang tepat untuk kucing yang terkena Pyometra ini dengan steril kucing.
Ternyata, prosedur ini pun dapat mencegah terjadinya penyakit Pyometra pada kucing mu, lho. Jadi dibandingkan menyebabkan penyakit yang serius, ada baiknya langsung sterilkan kucing betina mu. Ia akan menjadi lebih aman dan kamu juga menjadi tenang.
Sesudah membaca mengenai ulasan Pyometra pada kucing di atas, setelah ini kamu wajib lebih paham tentang masalah reproduksi kucing kesayanganmu. Ingat jika mencegah lebih baik daripada harus mengobati, ya Sobat Pintar!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
- https://www.idntimes.com/science/experiment/ratna-ramadhani/fakta-pyometra-pada-kucing-c1c2/5
- https://www.kompas.com/homey/read/2021/06/06/160000176/waspada-pyometra-pada-kucing-ini-gejalanya?page=all
Tentang Penulis
Revindo Caniago
Saya adalah seorang penulis yang antusias dengan hewan peliharaan seperti burung, amfibi dan juga hewan peliharaan lainnya.
Suka dengan tulisan saya? Hubungi saya disini.
Komentar