Kucing Bau Busuk? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Sobat pintar, ketika kamu berpikir apa penyebab kucing bisa bau, tentu jawabannya adalah kebersihannya yang kurang terjaga.

Jadi ketika kamu mulai mencium bau tidak sedap yang berasal dari kucing, maka segera perhatikan dengan baik.

Bau busuk pada kucing dalam banyak kasus biasanya menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Untuk mengetahui apa penyebab kucing bau busuk caranya bisa dengan mengidentifikasi sifat dan sumber bau tersebut berasal. Bisa itu dari mulut, kulit, telinga, ekor maupun pantat kucing.

Setelah mengetahui sumber bau pada kucing, tentu langkah selanjutnya adalah mencari tahu cara mengatasi dan mengobati bau yang tidak sedap tersebut. Untuk itu, silahkan Sobat Pintar simak pembahasan berikut ini.

Apa Saja Penyebab Bau Busuk Pada Kucing?

Kucing adalah hewan yang sangat mencintai kebersihan. Jika merasa dirinya sedang tidak dalam keadaan bersih, kucing biasanya akan melakukan self grooming sendiri.

Akan tetapi pemilik hewan ini juga sering mengeluhkan bau yang tidak sedap muncul dari mereka. Apa penyebab sebenarnya dari bau tersebut?  

1. Bau Mulut

Kucing sehat tidak memiliki bau mulut. Jadi jika kucing kamu mengalaminya, maka hal yang perlu dicurigai adalah munculnya gangguan pada pergigian (dental disease) seperti karang gigi dan plak.

Dental disease adalah penyebab paling umum bau mulut si kucing, ini bisa menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi yang menimbulkan bau tidak sedap.  

Selain plak dan karang gigi, mulut kucing bisa bau karena disebabkan oleh sisa makanan yang menempel di gigi dalam waktu lama. Tumor dan trauma di jaringan mulut kucing juga dapat menimbulkan bau tidak sedap.

Dan ini juga bisa terjadi pada kucing yang mengalami gangguan ginjal, diabetes, ataupun hati.Supaya kucing tidak bau mulut, kamu yang menjadi pemiliknya harus menjaga kebersihan dan kesehatan mereka.

2. Bau Telinga

Penyebab utama kucing bau busuk pada telinga adalah karena adanya infeksi yang disebabkan jamur. Infeksi bakteri jamur dapat mengeluarkan bau pengap dan apek.

Selain bakteri, bau telinga kucing juga bisa disebabkan oleh keberadaan benda asing seperti air yang tidak sengaja masuk ke dalamnya, tumor, polyp, maupun alergi.

Jika bau telinga kucing sangat busuk dan keluar kotoran berwarna hitam seperti ampas kopi, bisa jadi kucing kamu sedang terinfeksi kutu ear mites.

3. Bau Kulit

Kulit juga bisa jadi sumber bau tidak sedap pada kucing kamu.  Kucing yang kulitnya sehat tidak mengeluarkan bau busuk dan menyengat, berbeda dengan kucing yang memiliki infeksi kulit ketika terluka, kanker, adanya infestasi parasit, atau sedang mengalami masalah pada sistem imun. 

Faktor-faktor tersebut dapat menimbulkan perubahan kondisi kulit, seperti bau tak sedap yang mengganggu sehingga menyebabkan kucing bau busuk.

4. Bau Saluran Kencing dan Anus

Kucing sering melakukan self grooming karena ia sangat cinta dengan kebersihan. Contohnya saja ketika selesai mengeluarkan pup ataupun kencing, pasti mereka akan membersihkan bagian tubuhnya yang kotor.

Sehingga para pemilik jarang menjumpai adanya kotoran yang menempel pada kucing, khususnya di bagian saluran kencing dan anusnya. Mereka akan selalu membersihkan area tersebut sampai tidak ada bau lagi.  

Tapi bagaimana jika muncul bau tak sedap pada saluran kencing dan anus kucing? Bisa jadi kucing bau busuk tersebut disebabkan karena ia sedang mengalami gangguan kesehatan seperti obesitas atau radang sendi.

Penyakit sistemik ini dapat membuat kucing kesulitan melakukan grooming pada area kotoran yang tertinggal setelah pup atau kencing. Inilah yang menyebabkan bau tak sedap muncul.  

Kucing memiliki dua kelenjar anal yang menghasilkan bahan berbau mencurigakan. Ia dapat melepaskan isinya saat merasa takut atau bersemangat, tapi ini jarang muncul dalam keadaan normal.

Hal yang perlu diwaspadai adalah ketika ada infeksi tumor yang membuat kelenjar dubur mengeluarkan lebih banyak bau dari biasanya.

5. Bau Ekor

Selain beberapa penyebab kucing bau busuk di atas, kasus penyakit pada saluran pencernaan seperti diare maupun pada saluran kencing juga dapat menyebabkan kotoran menempel di bagian tubuh lainya seperti ekor.

Terutama pada kucing yang berbulu panjang dapat mengakumulasi feses saat mengalami diare. Kotoran tersebut akan menumpuk di sekitar ujung belakang dan inilah penyebab mengapa kamu sering mencium bau feses menyengat pada kucing.

6. Bau Lainnya

Makanan dan tempat bermain dapat mempengaruhi bau kucing kamu. Misalnya ketika mereka selesai melahap makanan berbau amis seperti ikan, ini akan menyebabkan bau mulut pada kucing.

Contoh lainnya adalah ketika kucing suka bermain di tempat-tempat kotor seperti penampungan sampah, tentu ini dapat membuat bulu kucing mengeluarkan bau menyengat.  

Bagaimana Cara Mengatasi Kucing Bau Busuk?

Setelah mengidentifikasi sumber bau kucing, kamu dapat mencari tahu cara mengobatinya. Misalnya kucing bau karena habis main di tempat sampah ataupun setelah makan ikan yang berbau amis, cukup mandikan saja untuk membersihkannya.

Kamu juga bisa menjaga kebersihan kandang dan area rumah yang menjadi tempat bermain kucing.

Tapi bila timbul bau tidak sedap dan menyengat dari biasanya, silahkan buat janji dengan dokter hewan. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan fisik mulai dari melihat mulut, telinga, kulit, anus dan saluran kencing milik kucing dan mengecek riwayat kesehatan secara lengkap.

Setelah melalui pemeriksaan ini, dokter hewan akan mendiagnosis sumber bau berasal dan memberikan pengobatan yang tepat untuk menghilangkan bau tersebut.

Jadi, bila kucing kamu menunjukkan gerak gerik, tingkah laku, atau apapun yang disebabkan oleh bau, segera bawa ke klinik dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan terbaik.

Kucing bau busuk yang tidak normal harus mendapatkan pertolongan pertama dari ahlinya. Ingat ini, ya Sobat Pintar.  

Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!

Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.