Jangan Asal, Begini Cara Mencuci Pasir Kucing Yang Benar Agar Lebih Hemat

Sobat Pintar, saat memutuskan untuk memelihara kucing di rumah, kamu perlu menyediakan pasir di litter box supaya kucing tidak buang air dan pup sembarangan. 

Selain itu, kamu juga perlu tahu cara mencuci pasir kucing supaya tidak bau. Kita semua tahu bahwa kotoran kucing mempunyai bau busuk yang cukup menyengat.

Jadi, jika kamu tidak ingin rumahmu beraroma tidak sedap maka jagalah kebersihan pasir kucing dengan rutin mencucinya.

Selain membuat rumah terbebas dari aroma busuk, kamu juga dapat menghemat pengeluaran dengan mencuci pasir kucing.

Kamu tidak perlu sering-sering membeli pasir baru, karena untuk jenis bentonite, zeolite, dan beberapa jenis lainnya ada yang masih bisa dicuci dan dapat dipakai kembali.

Banyak lho pecinta kucing yang menggunakan cara ini untuk mengurangi biayanya. Jadi cukup disayangkan jika sampai sekarang kamu belum tahu informasi sepenting ini.

Tenang saja, berikut akan Petpi hadirkan informasi seputar cara membersihkan pasir kucing supaya tidak bau. Simak, yuk!

Cara Tepat Mencuci Pasir Kucing Berdasarkan Jenisnya

Selain memberi makan, menjaga kebersihan pasir kucing merupakan salah satu bentuk tanggung jawab pemilik terhadap kucing peliharaannya. Hal ini perlu dilakukan secara rutin supaya kucing terhindar dari penyakit dan lingkungan rumah tidak berbau busuk.

Alasan penting mengapa kamu harus tahu cara membersihkan pasir kucing dengan benar adalah karena itu dapat sumber penyakit berbahaya.

Maka dari itu kamu juga harus menggunakan masker dan sepasang sarung tangan karet saat membersihkannya. Apa sih fungsi alat pelindung diri tersebut? Yaitu untuk mengurangi risiko toksoplasmosis (infeksi parasit protozoa T.gondii yang sering terdapat pada kotoran kucing).

Khusus untuk ibu hamil, sebaiknya kamu tidak melakukan kegiatan ini dan disarankan untuk menggunakan jasa saja.

Berikut ini merupakan beberapa cara mencuci pasir kucing yang tepat dan sesuai dengan jenisnya, diantaranya adalah:

1. Pasir Zeolite

Pasir zeolit, terbuat dari batuan zeolite yang telah dipecahkan menjadi kecil-kecil. Tersedia dalam beberapa ukuran mulai dari yang agak besar hingga yang paling halus. Jenis pasir zeolit termasuk yang paling banyak digunakan pemilik kucing karena dapat dicuci ulang.

Jika kamu menggunakan pasir zeolite di rumah, dibawah ini adalah cara mencuci pasir kucing zeolit yang benar.

1. Sebelum mencuci pasir, angkat terlebih dahulu kotoran kucing dengan sekop khusus pasir. Setelah memastikan tidak ada lagi kotoran yang tersisa, kamu dapat memindahkan pasir ke tempat yang bagian bawahnya berlubang lalu disiram dengan air mengalir sampai air yang menetes menjadi bening.  
2. Kemudian, pindahkan pasir ke dalam kotak bersih yang diisi air desinfektan. Biarkan desinfektan bekerja selama 30 menit, baru setelahnya kamu dapat memindahkan pasir kembali ke kotak yang berlubang.
3. Siram pasir zeolit dengan air mengalir seperti langkah sebelumnya.
4. Jika air yang mengalir sudah menjadi bening, kamu dapat menjemur pasir di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Jangan lupa semprotkan disinfektan untuk memastikan virus maupun bakteri tidak ada yang tertinggal di pasir.
5. Supaya pasir lebih cepat kering, kamu dapat meratakannya di alas plastik.
6. Jangan lupa bersihkan litter boxnya, rendam dengan air panas, sikat hingga ke sudut, dan semprotkan disinfektan. Jemur litter box di bawah terik matahari hingga kering sampai siap digunakan lagi. Disarankan untuk menyediakan lebih dari 2 litter box supaya kamu bisa menggunakannya secara bergantian.

2. Pasir Bentonite

Selanjutnya ada pasir bentonite yang kadang disebut juga dengan pasir wangi, mempunyai daya serap yang bagus tapi harga pasir ini tergolong cukup mahal di pasaran.

Meskipun demikian, pasir bentonite memiliki kelebihan di aromanya yang beraneka ragam, mulai dari bau buah lemon, apel, jeruk, dan sebagainya sehingga membantu mengurangi bau menyengat dari kotoran kucing. 

Lantas, adakah cara mencuci pasir kucing bentonite? jawabannya itu tidak ada, sebab jenis pasir ini tidak bisa dicuci ulang karena kotoran yang terkena pasir ini akan menggumpal sehingga yang bisa kamu lakukan hanyalah membuangnya ke kakus atau tempat pembuangan lainnya.

3. Pasir Kristal

Pasir kristal, mempunyai daya serap sampai 40 kali berat kucing dan tidak berdebu. Jenis pasir ini juga tersedia dalam berbagai aroma dan cocok untuk kamu yang tidak ingin sering-sering membersihkan kotoran kucing.

Pasir kristal yang telah menyerap pipis kucing akan berubah menjadi butiran pasir. Sehingga kamu harus menggantinya saat pasir kristal tidak lagi dapat menyerap dengan baik. 

Lalu, bagaimana cara mencuci pasir kucing kristal? Karena menggumpal, jenis pasir ini juga tidak bisa dicuci dan digunakan kembali.

Oleh karena itu, kamu hanya bisa membuang kotorannya dengan sekop khusus dan untuk baunya, kamu tidak perlu khawatir karena pasir ini dapat menyerapnya dengan sempurna.

4. Pasir Organik

Pasir organik, terbuat dari beberapa macam bahan seperti gandum, jagung, serbuk kayu dan kertas. Bisa menyerap bau secara alami dan harganya relatif terjangkau.

Pasir jenis ini cocok untuk kamu yang sangat memperhatikan kebersihan rumah. Untuk membersihkannya, kamu hanya perlu mengikuti langkah-langkah cara mencuci pasir kucing organik berikut ini.

1. Gunakan masker dan sepasang sarung tangan karet jika diperlukan.
2. Ambil serokan untuk mengambil bagian pasir yang terkena kotoran kucing.
3. Buang bagian pasir yang terkena kotoran ke tempat sampah atau kloset.
4. Ratakan kembali pasir organik di dalam kotak agar tidak berantakan.

Cara Membersihkan Kotak Pasir Kucing

Kucing adalah hewan peliharaan yang jika tidak dilatih akan terus pup sembarangan. Tidak mau bukan jika kenyamanan hunian terganggu hanya karena bau kotoran kucing?

Untuk menghindari hal tersebut, kamu dapat menyediakan litter box dan pasir supaya si meong tidak pup sembarangan.

Perlu diingat, litter box dan pasir kucing juga perlu dibersihkan secara rutin supaya tidak menimbulkan bau tak sedap. Karena kamu sudah mengetahui cara mencuci pasir kucing, langkah selanjutnya adalah membersihkan kotak pasirnya.

Berikut ini beberapa cara efektif membersihkan litter box supaya tidak bau.

1. Mencuci Litter Box dengan Air Panas

Cuci kotak pasir dengan cara merendamnya dalam air panas selama beberapa menit. Kamu bisa menggunakan bahan kimia pembersih seperti deterjen untuk membantu melepaskan kotoran yang masih menempel pada kotak.

Menambahkan deterjen atau sabun ke dalam air panas juga bertujuan untuk menghilangkan bakteri, bau, serta melepaskan residu beracun.  Hindari produk pembersih dengan bau sitrun atau amonia yang tidak disukai kucing.

2. Menggosok Litter Box

Kamu juga harus menggosok dan menyikat litter box hingga ke bagian sudutnya. Kemudian lap dengan handuk bersih hingga benar-benar kering supaya pasir tidak menempel di bagian sudut dan sisi kotak.

Untuk mengurangi bau kotoran kucing, kamu dapat menaburi soda kue pada bagian bawah kotak.

3. Hal lain yang perlu diperhatikan:

• Bersihkan litter box lebih sering untuk mengurangi aroma tak sedap. Jangan biarkan terlalu lama karena baunya dapat menyebar ke seluruh ruangan rumah.
• Jika tidak ingin repot mencucinya, kamu bisa mengganti pasirnya saja setiap dua kali seminggu.
• Ganti litter box yang baru setahun sekali. Pilih kotak dengan ukuran dua kali panjang tubuh kucing dan bahannya terbuat dari plastik.
• Letakkan litterbox di tempat yang berventilasi supaya aromanya mudah keluar dari rumah.
• Mengubah pola makan kucing juga dapat mengurangi bau kotoran.

Sobat Pintar, itulah dia beberapa cara mencuci pasir kucing dan litter box yang baik dan benar. Semoga dapat membantu kalian semua di rumah ya, Sobat Pintar.

Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!

Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.