Panduan Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal untuk Pemula, Siap Jadi Jutawan?
Penulis: Satria Aji | Editor: Zaky AfdikaCara budidaya ikan nila di kolam terpal tergolong mudah untuk pemula yang mau keuntungan berlimpah, namun minim modal. Yuk lihat langkahnya berikut ini
Hayo, siapa di antara Sobat Pintar yang tidak suka makan ikan? Padahal banyak jenis ikan air tawar yang harganya murah dan punya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, lho.
Salah satunya ikan nila yang sering kamu temukan, baik di warung makan pinggir jalan hingga restoran.
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan air tawar yang berasal dari Afrika dan mulai dibudidayakan di Indonesia pada tahun 1969.
Masih memiliki kekerabatan dengan ikan mujair, keuntungan budidaya ikan nila salah satunya adalah perawatannya yang mudah sebab mereka sangat mudah beradaptasi di berbagai lingkungan.
Siap jadi jutawan dengan budidaya ikan nila? Yuk, ketahui panduan dan langkah-langkahnya yang sudah PetPi rangkum selengkapnya sebagai berikut.
Daftar Isi
Mengenal Beberapa Keuntungan Budidaya Ikan Nila
Budidaya ikan nila merupakan salah satu peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi protein yang banyak diminati dan harganya terjangkau.
Ikan nila pun bisa dibilang memiliki beberapa kelebihan dibanding jenis ikan air tawar lainnya, seperti ikan mas, ikan mujair, atau ikan lele.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa keuntungan budidaya ikan nila yang bisa kamu dapatkan baik saat memelihara hingga menjualnya nanti.
- Budidaya ikan nila terbilang tidak membutuhkan modal cukup besar, baik untuk pembuatan kolam, pembelian bibit, hingga perawatan. Untuk skala kecil, ikan nila bisa dibudidayakan di kolam terpal yang mana hanya membutuhkan waktu tiga bulan sebelum akhirnya siap dipanen.
- Perawatan ikan nila cenderung mudah dikarenakan sifat ikan nila yang mudah beradaptasi pada berbagai jenis lingkungan. Selain itu ikan nila juga dikenal sebagai spesies ikan air tawar yang tahan akan serangan penyakit.
- Harga jual ikan nila di pasaran cenderung stabil dan jarang mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan pembudidaya bisa memperkirakan keuntungan yang bisa didapatkan saat melakukan panen.
- Kebutuhan konsumsi ikan nila tergolong tinggi, baik itu untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga atau restoran dan rumah makan skala menengah hingga besar.
Panduan Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal untuk Pemula
Setidaknya ada tiga cara budidaya ikan nila, yakni metode kolam terpal, kolam tanah, dan kolam tembok. Untuk pemula, cara budidaya ikan nila di kolam terpal lebih direkomendasikan.
Kenapa? Pasalnya, metode budidaya ikan air tawar di kolam terpal tidak terlalu membutuhkan modal banyak dan lahan yang luas, namun tetap bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.
Mau tahu apa saja yang perlu Sobat Pintar lakukan? Inilah beberapa poin penting budidaya ikan nila untuk pemula agar mendapatkan keuntungan berlimpah.
1. Pemilihan Lokasi Budidaya Ikan Nila
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pemilihan lokasi budidaya ikan nila. Jika dilakukan secara tepat, tentu akan berpengaruh pada keberhasilan dan hasil panen yang didapatkan kelak.
Adapun untuk melakukan metode budidaya ikan nila di kolam terpal, terdapat beberapa kriteria pemilihan lokasi yang perlu Sobat Pintar perhatikan, antara lain:
- Usahakan memilih lokasi yang mudah dijangkau dan dekat dengan pengawasan, hal ini bertujuan untuk memastikan kondisi ikan nila berkembang dengan baik;
- Pilih lokasi berupa tanah lapang yang minim terdapat pohon dan rerumputan yang berpotensi mempersulit pembuatan kolam terpal;
- Pastikan lokasi pembudidayaan pencahayaan tercukupi untuk memastikan ikan nila memiliki tumbuh kembang yang baik; dan
- Hindari berbagai gangguan yang berpotensi mengganggu panen ikan nila, seperti lokasi tercemar limbah atau adanya gangguan dari hewan liar.
2. Pembuatan Kolam Ikan Nila
Untuk membuat kolam ikan nila dengan metode ini, Sobat Pintar bahkan tidak perlu menggali tanah yang cukup menyita waktu. Pasalnya kolam terpal kini lazim dibuat berada di atas permukaan tanah.
Namun yang perlu jadi bahan pertimbangan adalah kolam terpal tersebut harus memiliki rangka yang kuat guna menahan debit air dan ikan, misal dengan batu atau rangka baja ringan.
Berikut adalah langkah-langkah pembuatan kolam terpal untuk ternak ikan nila yang bisa Sobat Pintar praktikkan, di antaranya:
- Bersihkan tanah di sekitar lahan budidaya dari rumput, kotoran, dan batu, lalu ratakan permukaan tanah apabila dirasa masih belum terlalu rata;
- Persiapkan bahan-bahan untuk pembuatan kolam terpal, seperti pasir, semen, bambu atau rangka baja ringan, pipa, batu bata, dan terpal yang tebal dan tidak mudah sobek;
- Buatlah perencanaan ukuran kolam terpal terlebih dahulu, umumnya volume yang biasa dipakai adalah 2 x 3 x 1 meter atau 4 x 6 x 1 meter;
- Siapkan pondasi dan kolam dengan menggunakan batu bata, pasir, dan semen. Siapkan juga rangka yang mengelilingi kolam dengan bambu atau baja ringan. Jangan lupa juga berikan pipa yang berfungsi sebagai tempat keluar-masuk air;
- Jika kolam sudah kering, lapisi dengan terpal yang sudah dipersiapkan untuk menutupi dasaran dan rangka yang telah dibuat; dan
- Lakukan pengujian dengan mengisi air untuk melihat adanya bocoran atau tidak. Jangan langsung gunakan kolam terpal, sebaiknya rendam air selama beberapa hari dan ganti dengan air baru sebelum bisa dipakai untuk budidaya.
Untuk memastikan kondisi kolam terpal ideal untuk budidaya ikan nila, ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan, seperti temperatur air berkisar 25-30 derajat Celcius dan pH air berkisar 6,5-8.
3. Pemilihan Jenis Bibit Ikan Nila
Dibanding membeli ikan nila indukan dan melakukan pemijahan, untuk pemula sebaiknya langsung saja membeli bibit ikan nila yang dapat dibeli melalui peternak atau pasar perikanan.
Ada berbagai jenis bibit ikan nila yang berkualitas dan punya nilai jual tinggi nantinya sebagai berikut.
- Ikan nila merah; Jenis yang paling banyak dibudidayakan dan memiliki pertumbuhan cepat.
- Ikan nila GESIT; GESIT (Genetically Supermale Indonesian Tilapia) merupakan varietas ikan nila yang dikembangkan oleh IPB, BPPT, BBPBAT pada 2016. Jenis ikan nila ini memiliki daya tahan hidup kuat dan pertumbuhan cepat.
- Ikan nila citralada; Jenis ikan nila yang berasal dari Thailand yang memiliki struktur daging kenyal, produksi telur berlimpah, dan daya tahan tinggi.
- Ikan nila nirwana; Jenis ikan nila persilangan antara varietas GIFT dan GESIT yang memiliki pertumbuhan cepat dengan persentase pakan yang lebih hemat.
- Ikan nila BEST; BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia) merupakan pengembangan dari varietas GIFT dengan ukuran lebih besar, mudah beradaptasi, dan daya tahan tubuh kuat.
- Ikan nila larasati; Jenis ikan nila lokal yang mampu beradaptasi di berbagai tipe kolam, tahan serangan bakteri, dan pertumbuhannya cepat.
- Ikan nila SRIKANDI; SRIKANDI (Salinity Resistant Improvement Tilapia from Sukamandi) punya tingkat adaptasi tinggi sehingga bisa bertahan hidup di kondisi air payau (salinitas tinggi).
Pilihlah bibit ikan nila yang berukuran setidaknya 12 cm dan bobot kurang lebih 30 gr. Sobat Pintar juga perlu memastikan kondisi bibit ikan nila sehat, tidak cacat, dan bebas penyakit.
Umumnya harga bibit ikan nila dengan kriteria seperti tersebut, berkisar antara Rp500,- hingga Rp1.000,- per ekor, tergantung dari varietas yang hendak dibudayakan.
4. Penebaran Bibit Ikan Nila
Sebelum melakukan penebaran bibit, perhatikan juga perbandingan antara ukuran kolam dan jumlah ikan. Untuk ukuran kolam ikan nila 1000 ekor yang ideal sebaiknya berukuran 4 x 6 meter.
Jika ukuran kolam 2 x 3 meter atau sebanding, idealnya memelihara sekitar 500 ekor saja. Hal ini dimaksudkan agar ikan nila memiliki ruang gerak cukup dan tidak bersaing satu sama lain.
Bibit ikan nila jangan langsung dipindahkan ke kolam terpal, ada beberapa langkah yang perlu Sobat Pintar lakukan, seperti:
- Letakkan bibit ikan nila yang berada dalam plastik berisi air dan udara pada kolam terpal.
- Biarkan proses adaptasi dengan air kolam terpal berlangsung selama kurang lebih 10-15 menit, hal ini bertujuan agar bibir ikan nila tidak stres.
- Kemudian buka plastik dan biarkan bibit ikan nila berenang ke kolam terpal. Lakukan hal ini secara hati-hati dan perlahan.
5. Pemilihan Pakan Ikan Nila
Langkah selanjutnya dalam budidaya ikan nila adalah dengan melakukan pemilihan pakan ikan nila sesuai dengan masa pertumbuhan ikan hingga waktu panen tiba.
Untuk ikan nila kecil, pilihlah jenis pakan yang halus dan berukuran kecil, seperti pelet yang sudah dihaluskan atau plankton.
Sementara untuk ikan nila besar hingga siap panen, jenis pakan bisa berupa pelet yang bisa dipadukan dengan tambahan makanan alami seperti siput sawah dan sayuran hijau yang dicincang.
Makanan ikan nila sebaiknya diberikan sebanyak 2-3 kali sehari. Berikan makanan sesuai dengan porsi dan jumlah ikan nila dalam kolam. Hal ini untuk mencegah makanan tersisa yang bisa mengotori kolam terpal.
6. Perawatan Ikan Nila
Semakin besar ukuran ikan nila, tentu akan membuat kolam perawatan akan semakin padat. Jika menemukan kondisi ini, sebaiknya pindahkan sebagian ikan nila ke kolam baru agar tidak menghambat proses pertumbuhannya.
Selain itu, jika Sobat Pintar menemukan ikan nila dengan kondisi sakit atau kurang bagus sebaiknya segera dipisahkan agar tidak mempengaruhi ikan lainnya dalam kolam.
Pada beberapa kondisi mungkin air kolam keruh akibat kotoran ikan dan sisa makanan. Segera buah sebagian dan ganti sebagian lagi dengan air bersih.
Perawatan ikan nila selanjutnya adalah dengan selalu jaga ketinggian air kolam terpal, setidaknya berkisar 75-100 cm.
7. Panen Hasil Budidaya Ikan Nila
Masa panen berlangsung kurang lebih 3-6 bulan, hingga ikan nila memiliki bobot ideal sekitar 500 gram.
Adapun hasil panen yang didapat umumnya berkisar 90%, di mana sisanya mungkin akan mati akibat kalah saing dalam kolam terpal atau sakit.
Sebagai gambaran, jika Sobat Pintar memelihara benih ikan nila sebanyak 1.000 ekor maka peluang panen yang berhasil mencapai 90% x 1.000 = 900 ekor.
Rata-rata bobot ikan nila berkisar 500 gram, artinya 900 x 500 gram = 450.000 gram atau 450 kg.
Jika harga ikan nila di pasaran berkisar Rp25.000,-/kg, maka pendapatan kotor yang didapat adalah 450 x Rp25.000,- = Rp11.250.000,-. Lumayan sekali, kan?
Informasi Gizi dan Manfaat Ikan Nila untuk Kesehatan Tubuh
Sebagai salah satu ikan air tawar konsumsi, dalam tiap 100 gram ikan nila memiliki kandungan gizi sebesar 128 kalori, 3 gram lemak, dan 26 gram protein.
Ikan nila juga kaya akan sumber vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh, seperti niacin, vitamin B12, fosfor, selenium, dan kalium. Adapun beberapa manfaat ikan nila untuk kesehatan tubuh, di antaranya:
- Sumber protein yang sehat untuk penyembuhan jaringan tubuh yang rusak;
- Mengandung asam lemak omega 3 dan omega 6 yang membantu menjaga kadar kolesterol;
- Memiliki kandungan kalsium yang baik untuk kesehatan tulang; dan
- Disarankan untuk diet karena kandungan protein tinggi, namun rendah lemak dan kalori.
Nah itulah dia ulasan mengenai cara budidaya ikan nila di kolam terpal yang direkomendasikan untuk pemula. Melihat keuntungan yang didapatkan, ternyata cukup menggiurkan, bukan?
Ditambah juga ikan nila memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh manusia yang penting untuk membantu tumbuh kembang. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba, ya!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Ikan terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Terbit: Jumat, 30 Oktober 2020, 10:00 WIB
Update pada: Rabu, 27 Januari 2021, 16:00 WIB
- https://ilmubudidaya.com/cara-budidaya-ikan-nila-di-kolam-terpal
- https://medanbisnisdaily.com/news/read/2018/05/14/347008/kolam_ideal_untuk_budidaya_nila/
- https://mediatani.co/jenis-ikan-nila-paling-berkualitas-yang-bisa-dibudidayakan/
- https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-manfaat-ikan-nila-baik-untuk-diet-maupun-cegah-penuaan-dini
Tentang Penulis
Satria Aji Purwoko
Saya adalah seorang penulis yang antusias dengan hewan peliharaan seperti kucing, reptil dan hewan peliharaan lainnya.
Suka dengan tulisan saya? Hubungi saya disini.
Komentar