
Berapa Biaya Vaksin Kucing? Ini Rincian Harga dan Jenisnya yang Perlu Diketahui!
Penulis: Satria Aji | Editor: Zaky Afdika

harga vaksin kucing -
Apakah benar biaya suntik vaksin kucing mahal? Jangan keliru, simak dulu rincian jenis vaksin kucing dan harganya yang perlu kamu ketahui sebagai berikut.
Siapa yang bisa menyangkal kalau kucing merupakan salah satu peliharaan yang menggemaskan? Tingkah lakunya yang aktif dan lincah, tentu jadi daya tarik utamanya.
Memberikannya asupan makanan bernutrisi dan rutin menjaga kebersihannya sudah menjadi hal esensial dalam praktik cara merawat kucing yang biasa dilakukan.
Namun selain itu, ternyata ada satu hal lain yang juga tidak kalah penting, yaitu vaksin kucing, nih.
Sama seperti manusia, vaksin kucing bertujuan untuk membangun sistem imunitas tubuh agar peliharaanmu ini mampu menghadapi serangan virus apabila terjadi suatu saat nanti.
Sayangnya belum banyak yang sadar akan pentingnya vaksin kucing, lho! Maka dari itu, kali ini PetPi bakal mengulas beberapa jenis dan biaya vaksin kucing yang perlu diketahui seperti berikut ini.
Daftar Isi
Jenis Vaksin Kucing Dasar dan Tambahan yang Penting untuk Kesehatannya

Secara mudah, vaksin adalah zat yang terbuat dari mikroba yang menyebabkan penyakit untuk membantu tubuh membangun sistem kekebalan terhadap serangan penyakit tersebut.
Melansir laman iCatCare.org, pemberian vaksin kucing bisa berbeda tergantung tiap negaranya. Hal ini dikarenakan ada sejumlah penyakit umumnya hanya terjadi di beberapa wilayah saja.
Vaksin sendiri dapat dibagi menjadi dua, yakni vaksin dasar dan vaksin tambahan. Adapun beberapa jenis vaksin kucing dasar harus diberikan untuk mengatasi virus pada hewan peliharaan sebagai berikut.
1. Feline panleukopenia (FPV)
Feline panleukopenia atau feline parvovirus merupakan jenis virus yang sangat menular sekaligus berisiko kematian terutama untuk anak kucing.
Gejala penyakit akibat virus ini umumnya dimulai dari berkurangnya energi dan kehilangan nafsu makan pada kucing. Selanjutnya bisa diikuti dengan muntah hingga diare.
Virus kucing ini juga mampu membunuh sel darah putih yang tentu membuat anak kucing lebih rentan apabila terjadi infeksi lanjutan.
2. Feline herpesvirus (FHV-1)
Feline herpesvirus atau feline rhinotracheitis virus dapat menyebabkan gejala berupa infeksi pada saluran pernapasan atas pada kucing.
Tanda-tanda lain yang ikuti menyertai, dapat berupa bersin, hidung tersumbat, dan konjungtivitis. Pada beberapa kasus, hal ini bahkan juga menyebabkan lesi ulserasi dan pneumonia.
3. Feline calicivirus (FCV)
Feline calicivirus juga menyebabkan tanda-tanda infeksi serupa pada saluran pernapasan atas, seperti bersin, keluarnya cairan dari hidung, dan lesi ulserasi pada mulut.
Dalam kondisi lebih lanjut, virus ini juga bisa menyebabkan peradangan gusi dan gigi kronis. Bahkan hal ini bisa berlanjut hingga bulu kucing rontok, hepatitis, hingga risiko kematian.
4. Feline chlamydiosis
Feline chlamydiosis ditimbulkan oleh bakteri yang dapat menyebabkan beberapa gejala umum, salah satunya adalah konjungtivitis pada kucing.
Anak kucing yang tinggal dengan kucing lain dalam rumah berpotensi mengalami masalah ini yang juga dapat mempengaruhi sistem saluran pernapasan atasnya.
5. Rabies
Rabies adalah salah satu jenis penyakit zoonosis yang bisa menular dari kucing ke manusia. Walaupun kucing bukan penyebab utamanya, namun peliharaan yang terinfeksi bisa saja jadi perantara.
Virus ini pun menjadi endemik di seluruh dunia. Maka tidak mengherankan, kalau jenis vaksin kucing ini direkomendasikan untuk diberikan pada peliharaan di berbagai negara.
Selain kelima jenis vaksin kucing dasar di atas, ada pula beberapa vaksin kucing tambahan yang pemberiannya bisa dikonsultasikan terlebih dulu pada dokter hewan seperti berikut ini.
- Feline leukemia virus (FeLV): FeLV merupakan salah satu penyakit penting yang menimbulkan permasalahan kesehatan terus-menerus pada kucing yang terinfeksi, seperti imunosupresif, anemia, dan limfoma, hingga berujung kematian. FeLV dapat menyebar melalui pertengkaran, grooming, atau menggunakan tempat makan dan litter box bersamaan dengan kucing terinfeksi sebelumnya.
- Feline immunodeficiency virus (FIV): FIV menyerang sistem imun tubuh kucing yang membuat mereka rentan terserang penyakit. Umumnya, FIV disebarkan di kalangan kucing yang memiliki banyak aktivitas di luar ruangan dan terlibat dalam pertengkaran. Hal ini karena infeksi utama FIV menyebar melalui gigitan kucing.
- Bordetella bronchiseptica: Infeksi berasal dari bakteri Bordetella bronchiseptica yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas (flu kucing). Masalah kesehatan ini umum ditemukan pada kucing stres dan kucing dalam koloni besar. Bordetella bronchiseptica dapat diobati dengan antibiotik dan vaksinasi sebagai pencegahannya.
- Chlamydophila felis: Infeksi bakteri Chlamydophila felis sangat umum menyebabkan konjungtivitis pada kucing. Anak kucing yang terpapar juga bisa menunjukkan masalah kesehatan pada sistem pernapasan atas. Bakteri Chlamydophila felis dapat diobati dengan antibiotik dan vaksinasi sebagai langkah pencegahan.
Berikut Tahapan Suntik Vaksin Kucing Dasar yang Perlu Diperhatikan

Pemberian vaksin kucing sebaiknya dilakukan sedini mungkin untuk melatih sistem kekebalan tubuh anak kucing dalam menghadapi penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan mikroba lainnya.
Biaya vaksin kucing pun beragam, tergantung dari umur kucing, jenis vaksin yang diberikan, dan juga merek vaksin tersebut. Untuk ulasan lengkapnya, Sobat Pintar bisa simak poin-poin berikut ini.
1. Tahap I Tricat
Pada tahapan pertama, kucing berusia 8-10 minggu akan mendapatkan vaksin tricat atau felocel 3 (F3).
Jenis vaksin kucing ini merupakan tiga kombinasi vaksin yang berguna untuk mencegah beberapa virus, yakni feline panleukopenia, feline rhinotracheitis, dan feline calicivirus.
Untuk biaya vaksin kucing tahap awal ini pun cukup terjangkau, yakni berkisar antara Rp80.000,- hingga Rp200.000,- saja.
2. Tahap II Tetracat
Lalu pada tahapan berikutnya, kucing juga akan mendapatkan vaksin yang berfungsi sama namun dengan tambahan satu jenis vaksin. Jenis ini biasa disebut vaksin tetracat atau felocel 4 (F4).
Selain dari kombinasi feline panleukopenia, feline rhinotracheitis, dan feline calicivirus, tahap ini juga mengandung jenis vaksin feline chlamydiosis.
Pemberian vaksin tetracat (F4) ini umumnya diberikan saat kucing sudah berusia sekitar 12-14 minggu. Biaya vaksin kucing ini pun berkisar Rp170.000,- hingga Rp200.000,-.
3. Tahap III Rabies
Tahapan terakhir adalah pemberian vaksin rabies pada usia sekitar 20 minggu guna mencegah penyebaran penyakit rabies yang juga menular pada manusia (zoonosis).
Rabies umumnya juga dijadikan vaksin gratis, yang mana mungkin Sobat Pintar tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun. Walau ada yang menjualnya, rata-rata harganya di bawah Rp100.000,-.
Setelah menyelesaikan ketiga tahapan ini, umumnya dokter hewan akan menyarankan untuk memberikan vaksin tetracat (F4) dan rabies secara rutin, baik itu tahunan atau sesuai saran.
Selain itu juga untuk beberapa ras kucing, dokter hewan juga akan merekomendasikan beberapa vaksin tambahan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan peliharaan, nih.
Tabel Rincian Biaya Suntik Vaksin Kucing Berdasarkan Umur
Bukan hanya mengetahui tahapannya saja, Sobat Pintar juga perlu mengetahui rincian dan harga vaksin kucing yang diberikan berdasarkan umur kucing peliharaan.
Umur | Jenis Vaksinasi | Nama Penyakit | Harga Vaksin |
8-10 Minggu | Tricat | Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, Feline calicivirus | Rp80.000 - Rp200.000 |
Tetracat | Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, Feline calicivirus, Feline chlamydiosis | Rp170.000 - Rp200.000 | |
12-14 Minggu | Tricat | Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, Feline calicivirus | Rp80.000 - Rp200.000 |
Tetracat | Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, Feline calicivirus, Feline chlamydiosis | Rp170.000 - Rp200.000 | |
20 Minggu | Rabies | Rabies | Gratis - Rp100.000 |
6 Bulan (belum pernah vaksinasi) | Tricat | Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, Feline calicivirus | Rp80.000 - Rp200.000 |
Tetracat | Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, Feline calicivirus, Feline chlamydiosis | Rp170.000 - Rp200.000 | |
Rabies | Rabies | Gratis - Rp100.000 |
Adakah Efek Samping Vaksin Kucing?

Melansir laman VCAHospitals.com, ada beberapa risiko yang umum ditemukan setelah vaksinasi kucing.
Mungkin kamu akan menyadari kalau kucing akan mengalami perubahan pada pola makan, baik bertambah maupun berkurang, satu atau dua hari setelah pemberian vaksin.
Pada beberapa kasus, ada pula efek samping vaksin kucing yang dapat menyebabkan efek sedang hingga serius, seperti kesulitan bernapas, muntah, dan diare. Jika hal ini terjadi, segera hubungi dokter hewan.
Nah, itulah dia biaya vaksin kucing dan juga beberapa jenis vaksin kucing dasar yang sebaiknya diberikan pada peliharaan. Vaksin kucing bukan hanya untuk beberapa ras saja, namun bisa untuk semua.
Namun tetap saja, pemberian vaksin kucing pun harus melibatkan pertimbangan dari pemiliknya sendiri. Lalu bagaimana menurut Sobat Pintar? Yuk, sampaikan pendapatmu pada kolom komentar di bawah, ya!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.
Terbit: Senin, 28 September 2020, 19:00 WIB
Update pada: Selasa, 19 Januari 2021, 16:00 WIB
- https://icatcare.org/advice/vaccinating-your-cat/
- https://kucingpedia.com/harga-vaksin-kucing/
- https://vcahospitals.com/know-your-pet/vaccines-for-cats
- https://www.petmd.com/cat/wellness/essential-cat-vaccinations
Tentang Penulis
Satria Aji Purwoko
Saya adalah seorang penulis yang antusias dengan hewan peliharaan seperti kucing, reptil dan hewan peliharaan lainnya.
Suka dengan tulisan saya? Hubungi saya disini.
Komentar