9 Jenis Ular Tidak Berbisa, Ada yang Bisa Dipelihara!
Penulis: Frieda Isyana | Editor: Zaky AfdikaTernyata di sekeliling kita banyak jenis ular tidak berbisa lho. Tenang saja, Berikut PetPi infokan jenis ular tidak berbisa beserta ciri-cirinya
Ular menjadi salah satu binatang reptil yang kerap dikaitkan memiliki bisa, padahal banyak juga jenis ular tidak berbisa.
Bisa menjadi salah satu mekanisme perlindungan diri yang dimiliki oleh sebagian besar jenis ular, tapi tidak semua ular memiliki taring berbisa yang penuh racun.
Ular yang tidak memiliki bisa biasanya tidak membahayakan bagi manusia, walaupun begitu mereka tetap mampu menggigit dan menimbulkan luka.
Bahkan ada juga yang menggunakannya sebagai peliharaan, biasanya selain karena memiliki warna yang cantik, ular-ular ini juga bisa membantu memangsa hewan-hewan pengganggu seperti tikus atau burung liar.
Daftar Isi
Ragam Jenis Ular Tidak Berbisa yang Bisa Kamu Temukan
Seperti ular pada umumnya, kebanyakan reptil melata ini hidup di hutan. Namun tidak dipungkiri mereka juga bisa ditemukan di sekitar kita.
Sehingga sangat penting untuk mengenali ciri-ciri utama ular yang bisa membedakan antara ular berbisa dan tidak. Salah satu ciri utamanya adalah ular ini memiliki gerakan yang cepat dan lebih banyak beraktivitas di siang hari.
Kemudian, ciri utama lainnya yang paling kentara adalah bagaimana cara mereka memangsa. Bukan menggigit, mereka cenderung memangsa dengan cara membelit tubuh mangsanya atau menelannya bulat-bulat.
Anaconda adalah salah satu ular tak berbisa yang paling terkenal dan banyak diketahui. Sobat PetPi mungkin familiar dengan jenis ular satu ini kan?
Selain anaconda, ada juga beberapa jenis ular tak berbisa lainnya, termasuk ular tidak berbisa di Indonesia. Kenali yuk!
1. Cylindrophis ruffus
Yang pertama adalah Cylindrophis ruffus atau lebih dikenal sebagai Two-headed snake atau ular berkepala dua. Walaupun bernama kepala dua, tapi ular ini tidak memiliki dua kepala.
Hal ini disebabkan ular ini memiliki ekor yang berbentuk tumpul dan lebar, nyaris mirip dengan bentuk kepala aslinya, sehingga banyak orang yang kebingungan membedakannya.
Untuk bisa membedakannya cukup dengan melihat bagian bawah. Bagian bawah ekornya berwarna merah cerah, sedangkan bagian bawah kepalanya berwarna keputihan.
Ular kepala dua merupakan ular primitif penggali liang yang menghuni tanah subur dan lembab, biasanya sering ditemukan di kawasan tropis Asia Tenggara.
Oleh karena itu, ular ini juga termasuk salah satu ular tidak berbisa di Indonesia. Umumnya ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Bacan di Maluku.
2. Lycodon capucinus
Lycodon capucinus atau Oriental Wolfsnake adalah jenis ular tidak berbisa yang kerap ditemukan berkeliaran dari rumah ke rumah.
Ia memangsa cecak, oleh karena itu ular ini juga sering disebut sebagai Ular Cecak di Indonesia. Tubuhnya yang berwarna cokelat kemerahan ini berbentuk ramping dan dapat bergerak dengan gesit.
Walaupun tidak berbisa, ular ini akan menggigit siapapun yang mengganggunya. Gigitan ular cecak cukup menyakitkan dan bisa terasa sangat pedih dan mengeluarkan darah.
Ular cecak mampu memanjat pohon dan dinding berbatu. Pada siang hari, ular ini lebih memilih tidur dan bersembunyi di bawah tumpukan kayu, batu, atau sudut-sudut rumah.
3. Indotyphlops braminus
Indotyphlops braminus atau Brahminy Blind Snake merupakan jenis ular tidak berbisa yang banyak ditemukan di Afrika dan Asia, termasuk di Indonesia.
Di Indonesia, ular ini disebut sebagai ular kawat atau ular cacing karena bentuk tubuhnya yang kecil. Selain itu, warnanya hitam berkilat persis seperti kawat.
Panjang tubuhnya maksimal sekitar 20 cm, tapi lebih sering ditemukan dengan ukurang sekitar 10 cm. Ular ini sering berada di balik pot-pot tanaman, di bawah perabotan rumah, atau di bawah batu.
Sesuai dengan tubuhnya, mereka juga memangsa hewan kecil, seperti telur semut, rayap, ulat, serangga kecil, dan cacing tanah.
4. Xenopeltis unicolor
Berikutnya adalah Xenopeltis unicolor atau yang sering disebut dengan ular Pelangi. Sebab, lapisan transparan di sisiknya membiaskan warna pelangi dari cahaya matahari.
Di balik sisiknya, ular pelangi memiliki tubuh yang berwarna cokelat atau abu-abu kehitaman. Panjangnya bisa mencapai 1 meter dengan ekor yang pendek.
Ular ini hidup di daerah yang lembab dan berawa, seperti daerah pantai, sungai, ataupun sawah. Mangsa utamanya adalah kodok dan kadal.
Termasuk tidak berbahaya, ular pelangi tidak akan menggigit apabila tertangkap. Ular ini tergolong jinak dan relatif mudah untuk dipelihara.
5. Phyton reticulatus
Ular piton atau sanca kembang merupakan salah satu jenis ular tidak berbisa selain Anaconda yang memiliki tubuh besar dan panjang, umumnya sering ditemukan di hutan.
Panjangnya bisa mencapai 10 meter dan termasuk ular terpanjang di dunia. Mereka memangsa burung, mamalia kecil, dan reptil lain seperti biawak.
Walaupun tidak berbisa, namun ular piton termasuk berbahaya karena bisa memangsa apapun yang tak sengaja mengganggu atau menghampiri tempatnya, termasuk manusia.
Ia akan melilit mangsanya dengan kuat hingga mati kehabisan napas. Setelah itu, ia akan menelan mangsanya secara utuh mulai dari kepalanya terlebih dahulu.
6. Opheodrys aestivus
Opheodrys aestivus atau yang memiliki nama Inggris Rough green Snake biasanya umum ditemukan di Amerika Serikat bagian tenggara.
Rough green snake biasanya hidup di hutan terbuka. Sesuai namanya, mereka memiliki tubuh berwarna hijau terang di bagian atas dan kekuningan di bagian bawah.
Warna tubuhnya menjadi kamuflase sempurna bagi mereka, sehingga memudahkan ular ini untuk bersembunyi di area hijau.
Ular ini memiliki tubuh yang sangat panjang dan ramping, hampir mencapai lebih dari 100 cm. Mereka umumnya memangsa serangga seperti jangkrik, belalang, kodok kecil, dan laba-laba.
7. Pituophis catenifer sayi
Satu lagi jenis ular yang memiliki tubuh besar, yakni Pituophos catenifer sayi atau yang umum disebut Bull Snake.
Bull Snake lebih sering ditemukan di Kanada bagian Barat Daya, Meksiko bagian Barat, dan Amerika Serikat bagian Selatan.
Ketika ular ini diganggu, mereka akan langsung menjaga diri dengan cara menyerang, tapi tentu saja tidak berbahaya karena mereka tidak memiliki bisa.
Selain menyerang, ular ini akan menggetarkan ekornya dan mendesis keras. Ular ini dianggap ramah dengan petani karena mereka memangsa hewan perusak tanaman, seperti tikus.
8. Pareas Carinatus
Nah, ular yang satu ini adalah jenis ular kecil bagian dari suku Colubridae yang mempunyai nama ilmiah Pareas Carinatus.
Di Indonesia, ular ini terkenal dengan sebutan ular siput. Mengapa demikian? Yap, karena spesies ini selalu memangsa anak siput sebagai makanan utamanya.
Ular kecil ini mempunyai tubuh yang ramping dan cenderung kurus. Ia bisa tumbuh sampai mencapai panjang maksimalnya sekitar 60 sentimeter.
Mempunyai tubuh yang berwarna coklat kusam, dan agak kekuning-kuningan pada bagian atas dengan belang-belang yang samar di sekujur tubuhnya.
Habitat asli ular tidak berbisa ini berada di hutan pegunungan yang cukup lembab dan dataran rendah seperti lingkungan perkebunan hingga pemukiman.
9. Dendrelaphis Pictus
Ular ini adalah jenis ular tidak berbisa terakhir yang akan kita bahas. Salah satu ular kecil ini juga termasuk ke dalam suku Colubridae.
Seperti yang kita lihat, ular ini dikenal dengan nama ular tambang karena corak pada tubuhnya yang mirip sekali dengan tali tambang. Ular tambang dapat hidup dengan panjang mencapai 1,5 meter lho.
Habitat asli ular ini di hutan-hutan dataran rendah dan di daerah pegunungan. Terkadang ia terlihat di atas pohon, namun mereka sering turun ke tanah untuk memangsa kodok kecil sebagai santapannya.
Di Indonesia ular ini banyak ditemukan di daerah hutan yang tersebar dari ujung aceh hingga ke pulau jawa, bahkan kamu dapat menemukan ular ini daerah ambon, ternate dan sulawesi.
Itulah ragam jenis ular tidak berbisa yang bisa ditemukan baik di Indonesia maupun di negara-negara lainnya.
Tentunya memahami jenis dan ciri-ciri utama ular tidak berbisa dapat membantu kamu untuk mengenalinya ketika tidak sengaja menemukan ular.
Apakah kamu pernah menemukan salah satu jenis ular di atas? Bagikan pendapat kamu di kolom komentar di bawah ya!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Reptil terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Terbit: Rabu, 11 November 2020, 19:30 WIB
Update pada: Kamis, 28 Januari 2021, 16:00 WIB
- https://bobo.grid.id/read/08674013/5-jenis-ular-di-indonesia-yang-tidak-berbisa?page=all
- https://deweezz.com/mengenal-jenis-ular-di-indonesia-yang-tidak-berbahaya/
- https://themysteriousworld.com/10-non-venomous-snakes-in-the-world/
- https://www.reptilegardens.com/animals/snakes/non-venomous
Tentang Penulis
Frieda Isyana Putri
Saya adalah seorang penulis yang antusias dengan hewan peliharaan seperti kucing, hamster dan hewan peliharaan lainnya.
Suka dengan tulisan saya? Hubungi saya disini.
Komentar