Jangan Sepelekan, Ini Dia Ciri Ciri Kucing Keracunan Makanan yang Harus Kamu Waspadai

Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang bisa dibilang sangat mudah untuk dirawat, terlebih lagi sekarang sudah banyak sekali produk khusus kucing yang sudah dijual di petshop di pelosok negeri. Walaupun terbilang mudah, bukan berarti memelihara kucing tidak punya tantangan tersendiri. 

Justru karena semakin mudahnya perawatan terkadang kita kurang bertanggung jawab saat kita memelihara kucing di rumah. Banyak kasus dimana kucing mati dikarenakan kelalaian pemiliknya.

Terkadang kucing dibiarkan bermain di luar rumah sehingga kita tidak bisa mengontrol kemana ia bermain. Saat kucing di luar rumah, juga banyak sekali hal yang dia bisa lakukan seperti memakan makanan yang tidak sesuai dengannya.

Banyak kasus kucing yang sering mengalami keracunan makanan. Hal ini dikarenakan kucing adalah pemakan segalanya, sehingga ia tidak bisa membedakan makanan yang berbahaya buat dirinya atau tidak.

Saat kucing mengalami keracunan, kamu bisa melihat dari tanda-tanda sikapnya yang aneh. Berikut ini adalah ciri ciri kucing keracunan yang harus kamu waspadai.

Tanda Kucing Keracunan Makanan

Banyak hal sebenarnya yang bisa menyebabkan kucing keracunan, entah dari makanan atau dari faktor lain seperti mencium benda dengan zat berbahaya didalamnya atau sengaja diracun oleh orang yang tidak dikenal.

Namun, kamu bisa melihat ciri ciri kucing keracunan dengan mudah seperti berikut ini.

Kucing Mengalami Diare

Kucing yang menelan makanan yang sudah basi atau tidak bagus biasanya akan mengalami diare yang hebat. Hal ini disebabkan lambung akan secara otomatis menolak zat yang berbahaya bagi tubuhnya, sehingga lambung tidak dapat mencernanya dengan baik.

Kamu harus memperhatikan dengan teliti, apakah kucing kamu diare karena keracunan atau memang sedang mengalami masalah yang lain.

Kamu harus melihat beberapa gejala lain yang menunjukan bahwa kucing kamu sedang keracunan makanan yang dia makan. Jadi tidak bisa dijadikan acuan pertama jika ia mengalami diare penyebabnya adalah keracunan makanan.

Kucing Akan Sulit Bernapas

Ciri ciri kucing keracunan yang kedua adalah kesulitan bernapas. Sifat racun sendiri dalam tubuh itu berbeda-beda, sehingga tanda-tandanya bisa berbeda-beda. Jika kucing sudah mulai kesulitan bernafas, mungkin itu menjadi salah satu tanda kucing keracunan.

Racun bisa saja membuat sistem pernafasan pada kucing terganggu sehingga membuatnya kesulitan bernapas.

Jika sudah melihat ia kesulitan bernapas, sebaiknya kamu lihat lagi tanda yang lain apakah kucing juga mengalami diare atau tanda tanda kucing keracunan yang lain.

Apabila ia memiliki ciri ciri lain, bisa saja kucing kamu benar-benar keracunan karena menelan sesuatu.

Mengeluarkan Air Liur Dalam Jumlah yang Banyak

Ciri lainnya adalah kucing mengeluarkan air liur dalam jumlah yang banyak. Kucing bukanlah hewan yang sering menjulurkan lidahnya dan mengeluarkan air liurnya seperti anjing.

Jika memang terkena makanan berbahaya atau beracun, biasanya akan muncul gejala seperti air liur akan keluar terus menerus dari mulutnya.

Hal ini disebabkan karena tubuh kucing yang melemah terkena serangan dari racun yang masuk ke dalam tubuhnya, sehingga air liur selalu keluar dan tidak bisa dikontrol.

Masalah ini tidak bisa kamu biarkan terlalu lama, karena kucing akan dehidrasi jika mengeluarkan air liur terus menerus.

Lidah dan Gusi Membiru

Ciri ciri kucing keracunan makan selanjutnya adalah lidah dan gusi mulai membiru, Hal ini diakibatkan karena racun yang telah masuk ke dalam tubuh menghambat oksigen yang masuk, sehingga tidak dapat menyebar ke seluruh tubuh kucing.

Kondisi kucing yang tidak stabil ini yang membuat lidah dan gusinya membiru.

Untuk memastikan kucing yang kamu temukan keracunan atau tidak, ada hal yang bisa kamu lakukan.

Bersihkan gigi kucing lalu kamu perhatikan bahwa kondisi gigi dan gusinya bukan kotor melainkan biru karena sakit keracunan.

Tubuh Kucing Gemetar

Reaksi lainnya ketika kucing keracunan adalah tubuh kucing gemetar cukup keras seperti menggigil.

Jika kucing sudah menunjukan gejala-gejala seperti ini, alangkah baiknya kamu cepat tangani dengan membawanya ke dokter hewan terdekat.

Tubuh kucing yang gemetar menandakan bahwa kucing tidak memiliki energi yang cukup untuk melawan racun yang sudah masuk ke dalam tubuhnya.

Hal lain juga bisa jadi dikarenakan tubuh kucing yang dehidrasi parah sehingga tidak kuat dalam menggerakan bagian tubuh lainnya sehingga badan akan gemetar hebat. Biasanya kucing hanya bisa sedikit bergerak dengan menekuk tubuhnya saja.

Sensitif Terhadap Sentuhan

Kucing yang terkena racun, kan memberikan reaksi tubuh yang luar biasa sensitif terhadap sentuhan apapun.

Saat kucing mengalami keracunan, tubuh kucing sangat sensitif karena efek racun yang dihasilkan akan membuat tubuh kucing akan mengalami sakit jika disentuh.

Jika saat tubuhnya sangat sensitif, saran dari PetPi adalah kamu bisa membawanya dengan membalutnya dengan handuk lembut yang sudah dilipat dan diusapkan kepada tubuh kucing yang keracunan dengan perlahan.

Kucing Mengalami Kejang

Kucing juga hanya makhluk hidup biasa, sama seperti manusia saat keracunan hebat, tubuh kucing biasanya akan mengalami kejang-kejang yang sangat parah dan juga dibarengi dengan tubuh yang merenggang dan pupil mata yang membesar. 

Selain itu, tubuh kucing akan terlihat kaku karena racun yang masuk ke dalam tubuhnya sangat mempengaruhi otot kucing, sehingga tubuh kucing akan mengalami tegang.

Kucing juga banyak mengeluarkan liurnya yang disebabkan racunnya sudah merusak sistem pencernaannya.

Kucing yang sudah keracunan pada tahap ini biasanya sudah tidak bisa diselamatkan, karena racun yang masuk ke dalam tubuhnya adalah zat yang mematikan jika dikonsumsi. 

Bahan-Bahan yang Mungkin Membuat Kucing Keracunan

Di dalam banyak kasus kucing keracunan, hanya sedikit yang terdeteksi zat apa yang membuatnya keracunan. Yang paling mudah ditebak adalah ia keracunan dari racun tikus yang salah sasaran.

Namun ternyata bukan hanya itu saja yang memungkinkan kucing bisa keracunan. Berikut ini adalah bahan-bahan yang biasa kamu temukan di rumah yang mungkin membuat kucingmu keracunan.

• Produk rumah tangga, Produk rumah tangga menjadi bahan yang mudah sekali ditemukan di pojok-pojok rumah kita. Sebut saja pemutih, cairan pembersih lantai, desinfektan, kamper, atau bahan-bahan kimia untuk membersihkan ruangan lainnya. Sebaiknya kamu jauhi bahan-bahan kimia ini dari jangkauan kucing.
• Obat-obatan manusia, obat-obatan manusia seperti pencahar, aspirin, parasetamol atau obat keras lainnya. Parasetamol memang mungkin pernah sesekali digunakan dokter hewan saat kucing melakukan perawatan, namun dosis yang diberikan sangatlah kecil. Jika parasetamol yang dimakan lebih dari dosis yang semestinya, ini bisa jadi yang membuat kucing keracunan.
• Produk otomotif, produk otomotif yang dimaksud adalah minyak rem, bensin cairan pencuci mobil, dan masih banyak lagi zat berbahaya yang tersedia di garasi mobilmu. Banyak hewan yang terkadang merasakan rasa manis di dalam bahan-bahan ini, bahkan mereka sangat menyukai rasanya. Hal ini yang menyebabkan kucing bisa saja mati dalam keadaan keracunan. Sebaiknya jauhi barang-barang tersebut dari jangkauannya.

Nah itulah dia ciri ciri kucing keracunan yang harus kamu ketahui. Jaga baik-baik kucing kamu jangan sampai dibiarkan keluar rumah terlalu jauh. Latihlah mereka untuk memakan makanan yang memang untuk dikonsumsinya untuknya.

Jangan sampai kucing mengonsumsi makanan atau zat apapun selain dari yang kamu berikan. Sayangilah kucingmu sendiri ya sebagaimana kamu menyayangi sahabatmu. Sekian dari Petpi, semoga bermanfaat!

Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Kucing terbaru lainnya!

Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.

Terbit: Jumat, 30 Oktober 2020, 19:30 WIB
Update pada: Kamis, 17 Desember 2020, 16:00 WIB