
Waspada Yuk! 12 Jenis Ular di Indonesia yang Kerap Ditemukan di Alam Liar
Penulis: Satria Aji | Editor: Zaky Afdika

Jenis ular di Indonesia - 365dm
Keberagaman alamnya membuat di Indonesia banyak sekali jenis ular yang dapat hidup. Berikut jenis ular di Indonesia yang sering ditemukan disekitar kita
Tubuh panjang, ekor meruncing, kulit yang berupa sisik, dan tidak berkaki merupakan ciri-ciri ular yang paling umum dan mudah dikenali oleh banyak kalangan.
Melansir laman NationalGeographic.com, ada lebih dari 3.000 spesies ular di muka Bumi, baik ular berbisa maupun ular tidak berbisa.
Indonesia yang tergolong ke dalam negara beriklim tropis pun menjadi habitat yang tepat untuk ular mencari makan, tumbuh dan berkembang, serta berkembang biak.
Maka tidak heran, apabila Indonesia memiliki beraneka jenis ular yang mungkin kehadirannya wajib Sobat PetPi untuk waspadai, lho.
Merangkum berbagai sumber, berikut PetPi ulas beberapa jenis ular di Indonesia yang sering ditemukan.
Daftar Isi
Beberapa Jenis Ular di Indonesia yang Sering Ditemukan di Alam Liar
Jenis reptil yang satu ini dapat ditemukan di hampir seluruh permukaan Bumi, kecuali pada kawasan Antartika, Islandia, Irlandia, Selandia Baru, dan Greenland.
Melansir laman Animals.net, ular dapat ditemukan dalam berbagai jenis habitat, seperti gurun kering, hutan hujan tropis, padang rumput, hingga daerah perairan termasuk laut.
Bahkan beberapa jenis ular juga hidup dekat dengan manusia, misal daerah persawahan, perkebunan, peternakan, hingga daerah pinggiran kota untuk berburu mangsanya.
Nah kawasan Indonesia memiliki hampir seluruh habitat di atas, kan? Makanya tidak mengherankan kalau ada beragam jenis ular di Indonesia seperti berikut ini.
1. Ular Kobra

Jenis ular kobra yang mendiami kawasan Indonesia terbagi ke dalam dua spesies, yakni ular kobra Jawa (Naja sputatrix) dan ular kobra Sumatra (Naja sumatrana).
Ular kobra juga memiliki nama lain, yakni ular sendok dikarenakan perilakunya yang akan mengangkat dan memipihkan bagian leher saat merasa terancam.
Jenis ular berbisa ini bukan hanya menggigit untuk menyebarkan bisanya yang berbahaya. Namun juga, memiliki kemampuan untuk menyemprotkan bisa hingga jarak lebih dari 2 meter, lho.
2. Ular King Cobra

Walau namanya mirip, namun ular king cobra berasal dari genus yang berbeda. Nama ular king cobra diberikan karena jenis ular berbisa ini memiliki perilaku "menyendok" mirip ular kobra.
Ular king cobra (Ophiophagus hannah) atau ular lanang ini merupakan jenis ular berbisa paling besar yang memiliki ukuran panjang hingga 5 meter.
Dikenal juga dengan pergerakannya yang gesit dan agresif, ular king cobra juga memiliki bisa paling berbahaya yang bahkan bisa membunuh seekor gajah.
3. Ular Sanca Kembang

Lalu ada ular sanca kembang (Malayopython reticulatus) yang memiliki ukuran paling besar dengan panjang hampir 10 meter. Hal ini pula yang menjadikannya salah satu ular terbesar di dunia.
Jenis ular di Indonesia ini tergolong ular tidak berbisa, namun tetap dapat berbahaya apabila mangsa sudah terlilit yang membuatnya kesulitan bernapas dan tubuhnya remuk.
Ular sanca kembang berburu mangsa, seperti mamalia, burung, dan reptil. Bahkan ada pula kasus ular ini memangsa manusia dan menelannya secara utuh akibat mengganggu teritorinya, lho.
4. Ular Welang

Jenis ular welang (Bungarus fasciatus) dan ular weling (Bungarus candidus) yang berkerabat dekat, menjadi jenis ular berbisa yang terkadang ditemukan di dekat kawasan permukiman.
Ular dengan panjang sekitar 1,6 meter ini memiliki pola warna hitam-putih atau hitam-kuning ini aktif di malam hari (nocturnal) dalam mencari mangsanya.
Bisa yang dimilikinya pun juga cenderung berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian pada korban apabila terlambat penanganannya.
5. Ular Kepala Dua

Nama unik dari ular kepala dua (Cylindrophis ruffus) didapatkan dari bentuk ekornya yang tumpul dan pendek, serta memiliki bentuk mirip seperti kepalanya.
Jenis ular di Indonesia yang mendiami wilayah dataran rendah ini merupakan jenis ular tidak berbisa, sehingga tidak berbahaya bagi manusia.
Tubuhnya dominan berwarna hitam dan corak merah. Sayangnya ular kepala dua sering tertukar dengan ular cabai (Calliophis intestinalis), dikarenakan ekornya yang sama-sama berwarna merah, nih.
6. Ular Tanah

Ular tanah (Calloselasma rhodostoma) merupakan salah satu jenis ular tanah yang mudah berkamuflase dengan kondisi tanah dan dedaunan kering yang berada di sekitarnya.
Jenis ular yang memiliki nama lain seperti ular bandotan, ular gibug, atau ular beludak ini selayaknya "ranjau". Yang mana akan menyerang saat mangsa tidak sadar sedang menginjaknya.
7. Ular Sapi

Salah satu jenis ular tikus yang umum ditemui adalah ular sapi (Coelognathus radiatus). Sesuai namanya, tikus menjadi salah satu makanan utama dari ular sapi yang mendiami wilayah persawahan.
Ular sapi cenderung memiliki tingkah laku yang agresif ketika diganggu, seperti memipihkan leher, melengkungkan tubuh seperti huruf "S", dan membuka mulutnya.
Walaupun tergolong ke dalam jenis ular tidak berbisa, namun air liur ular sapi memiliki kandungan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi pada bekas gigitannya.
8. Ular Kawat

Secara bentuk dan ukuran, ular kawat (Indotyphlops braminus) ini malah menyerupai cacing. Di mana ukuran tubuhnya maksimal 23 centimeter dengan tubuh berwarna kemerahan hingga hitam.
Jenis ular yang sangat kecil ini tentu tidak berbahaya bagi manusia. Ular yang cenderung buta ini pun mendapat makanan berupa telur semut, rayap, serangga kecil, dan cacing.
Hal unik dari ular kawat adalah semua individunya adalah betina dan bereproduksi secara aseksual.
9. Ular Air Pelangi

Ular air pelangi (Enhydris enhydris) merupakan jenis ular air yang dominan gelap dan memiliki sedikit corak warna-warni mirip pelangi pada tubuhnya saat terkena cahaya.
Kandungan bisa pada ular air pelangi cenderung rendah, yang mana digunakannya saat berburu mangsa seperti ikan dan amfibi lainnya.
Sesuai dengan namanya, ular air pelangi mendiami wilayah perairan air tawar. Yakni di sekitar area rawa, sungai, danau, sawah, dan sejenisnya.
10. Ular Laut

Selain wilayah daratan, Indonesia juga sebagian besar didominasi wilayah perairan air asin yang menjadikannya habitat tepat bagi jenis ular laut (Laticauda colubrina).
Walau tergolong ke dalam jenis ular paling berbisa di dunia, namun faktanya ular laut cenderung pasif dan tidak agresif sehingga jarang menyerang manusia, lho.
Ular laut ini mudah dikenali dengan tubuh berpola hitam-putih atau hitam-biru. Tubuhnya pun cenderung pipih dengan bagian ekor yang bentuknya menyerupai dayung.
11. Ular Cabai

Ular cabai merupakan jenis ular kecil yang cukup populer di Indonesia. Ular ini termasuk ke dalam jenis elapidae atau ular yang memiliki bisa kuat dan taring pendek.
Ciri khasnya adalah garis merah dari ujung kepala hingga ujung ekornya. Terlihat sangat cantik, namun kamu harus berhati-hati jika berada di dekatnya karena bisanya sangat cukup kuat.
Ular cabe ini biasa ditemukan di hutan padat pada dedaunan yang mati. Ia memanfaatkan dedaunan yang jatuh untuk tempat persembunyiannya lalu menyerang mangsanya secara tiba-tiba.
Layaknya jenis ular elapidae, ular cabe memiliki jenis bisa neurotoxin. Efeknya jika digigit akan menimbulkan pusing, mual dan kesulitan bernapas.
12. Ular Picung

Salah satu ular yang sering ditemui di Indonesia selanjutnya adalah ular picung. Ular ini memiliki bentuk tubuh yang kecil dan ramping.
Dengan tubuh yang mencolok dengan warna kombinasi kuning merah oranye ini ular picung biasa ditemukan di banyak daerah di Indonesia seperti pulau Sumatra, Jawa, Bangka, Bali, Kalimantan hingga Sulawesi.
Buat yang belum tahu, ular ini memiliki bisa pada level menengah bagi manusia. Di sisi lain bisa dari ular ini sangat mematikan bagi mangsanya.
Efek yang ditimbulkan apabila manusia tergigit ular ini memang bukan mematikan, namun cukup menyakitkan lho.
Biasanya akan timbul efek memar, bengkak dan paling parahnya akan ada pendarahan di sekitar area gigitannya.
Bagaimana Cara Membedakan Ular Berbisa dan Ular Tidak Berbisa?
Apabila menemukan ular di alam liar, mungkin kamu akan merasa panik dan memilih segera kabur, kan? Padahal tidak semuanya berbisa dan mengancam nyawa, lho.
Kamu bisa melihatnya terlebih dahulu untuk memastikan apakah ular ini berbisa atau tidak. Hal itu bisa dilihat dari tampilannya yang bisa kamu amati berdasarkan ciri-ciri tubuhnya. Walaupun begitu, kamu harus tetap hati-hati ya..
Nah, cara membedakan jenis ular berdasarkan tingkat bahayanya tidak selamanya sempurna. Namun alangkah baiknya, Sobat PetPi tahu ciri-ciri ular berbisa dan ular tidak berbisa sebagai berikut.
- Ular berbisa: pupil mata lonjong seperti kucing, bentuk kepala segitiga, tubuh berpola warna-warni, ekor berderik, ada lubang pendeteksi panas di antara hidung dan mata, sisik ekor tidak terbelah dua, memiliki taring bisa, menyerang dengan cara menggigit.
- Ular tidak berbisa: pupil mata bulat, bentuk kepala oval, warna solid dan kurang berpola, sisik ekor terbelah dua, tidak memiliki taring bisa, menyerang dengan cara melilit.
Nah itulah dia beberapa jenis ular di Indonesia, mulai dari spesies ular berbisa dan ular tidak berbisa yang perlu kamu waspadai kehadirannya di alam liar.
Semoga informasi di atas dapat membantu kamu dalam mengidentifikasi jenis ular mungkin kamu temukan ke depannya. Semoga bermanfaat!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Reptil terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Terbit: Senin, 01 Maret 2021, 20:30 WIB
Update pada: Jumat, 02 April 2021, 16:00 WIB
- https://animals.net/snake/
- https://kysnakes.ca.uky.edu/snake_characteristics%20
- https://www.nationalgeographic.com/animals/reptiles/group/snakes/
Tentang Penulis
Satria Aji Purwoko
Saya adalah seorang penulis yang antusias dengan hewan peliharaan seperti kucing, reptil dan hewan peliharaan lainnya.
Suka dengan tulisan saya? Hubungi saya disini.
Komentar