
Jangan Sampai Masuk Rumah! Ini 11 Jenis Ular Berbisa dan Berbahaya di Indonesia
Penulis: Satria Aji | Editor: Zaky Afdika

Jenis ular berbisa - scmp
Ada banyak jenis ular berbisa di Indonesia yang patut diwaspadai kehadirannya. Termasuk beberapa jenis ular yang sering masuk rumah berikut ini
Apakah sobat PetPi suka bertualang ke alam liar? Misalnya berkemah di pegunungan atau pergi menjelajah daerah di sekitar pantai, nih?
Kalau begitu kamu harus tetap waspada dengan kehadiran jenis ular berbisa yang jumlahnya cukup banyak dan tersebar di seluruh wilayah Tanah Air.
Mengutip Aji Rahmat, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia pada laman Kompas.com, setidaknya ada 77 jenis ular berbisa di Indonesia. Jumlah ini sekitar 20 persen dari 349 spesies yang ada, lho.
Lalu bagaimana cara mengidentifikasi ular berbisa? Dan ada apa jenis ulas berbisa apa saja yang bisa kamu temui di alam liar? Nah, PetPi sudah rangkum lengkap pada ulasan di bawah ini.
Daftar Isi
Ciri-Ciri Jenis Ular Berbisa dan Berbahaya yang Wajib Diwaspadai
Jenis ular yang ada di alam liar secara mudah dibagi ke dalam dua golongan, yakni ular berbisa dan ular tidak berbisa. Ular berbisa adalah ular yang menyuntikkan bisa (venom) dari taring melalui gigitan.
Sementara ular tidak berbisa adalah ular yang tidak memiliki kemampuan untuk menyuntikkan bisa.
Secara fisiknya pun, ada tujuh ciri-ciri jenis ular berbisa yang bisa kamu amati seperti dikutip dalam jurnal Kentucky Snake Identification seperti berikut ini.
- Tubuh ular cenderung memiliki pola yang lebih mencolok dan warna-warni yang lebih beragam;
- Bentuk kepala cenderung menyerupai segitiga yang sedikit menggemuk hingga bagian belakang;
- Pupil (area hitam) pada mata ular memiliki bentuk yang pipih mirip mata kucing;
- Terdapat lubang di area antara hidung dan mata yang berfungsi sebagai alat pendeteksi panas;
- Sisik yang terdapat pada bagian bawah tubuh ular tidak terbagi dua; dan
- Ekor memiliki bentuk khusus, seperti pada ular derik; dan
- Mengeluarkan bunyi khusus seperti ancaman saat didekati.
Sebelum masuk ke pembahasan utama, apakah sobat PetPi sudah mengetahui apa itu bisa ular sebenarnya?
Bisa ular (venom) adalah cairan beracun, umumnya berwarna kuning yang disimpan pada kelenjar ludah (saliva) yang terdapat pada ular berbisa.
Zat penyusun pada bisa pun didominasi oleh protein. Secara umum ada tiga jenis bisa pada ular, yakni sitotoksin, neurotoksin, dan hemotoksin.
- Sitotoksin adalah zat beracun yang menghancurkan sel-sel tubuh. Jenis bisa ini menyebabkan kematian pada sel-sel dalam jaringan atau organ, yang kondisinya dikenal sebagai nekrosis.
- Neurotoksin adalah zat kimia yang beracun dan bersifat dapat melumpuhkan sistem saraf pusat, jantung, dan pernapasan.
- Hemotoksin adalah zat yang menyerang sistem sirkulasi darah. Beberapa hemotoksin bersifat menghambat pembekuan darah dan lainnya menyebabkan penggumpalan darah.
Kumpulan Jenis Ulas Berbisa dan Berbahaya yang Ada di Alam Indonesia
Selain bisa ditemukan di alam liar, beberapa jenis ular berbisa yang bakal PetPi ulas di bawah ini bahkan bisa ditemukan di area sekitar permukiman. Jadi harus lebih waspada, ya!
1. Ular Kobra

Pertama ada ular kobra alias ular sendok yang penyebutannya terinspirasi dari tingkah laku jenis ular berbisa ini saat didekati oleh musuh yang mengancamnya.
Di Indonesia ada dua jenis ulas kobra, yakni ular kobra Jawa (Naja sputatrix) dan ular kobra Sumatera (Naja sumatrana). Kedua ular kobra ini mampu memiliki panjang hingga 160-185 centimeter.
Salah satu keunikan dari ular kobra adalah kemampuan untuk menyemburkan bisa melalui taringnya. Makanya nggak heran, kalau ular ini sering juga disebut sebagai ular kobra penyembur.
2. Ular King Cobra

Punya ukuran jauh lebih besar, ular king cobra atau ular lanang ini patut kamu sangat waspadai kehadirannya. Habitat ular ini biasanya berada di sekitar area persawahan hingga hutan.
King cobra atau yang punya nama latin Ophiophagus hannah ini punya panjang hingga 5 meter. Walaupun ukurannya besar, ular king cobra punya pergerakan yang gesit dan agresif.
Menurut situs SnakeDatabase.org, saking kuatnya bisa yang dimiliki oleh ular king cobra bahkan bisa membunuh seekor gajah, lho.
3. Ular Tanah

Jenis ular tanah yang ditemukan di Indonesia memiliki nama Latin Calloselasma rhodostoma ini punya berbagai sebutan lokal, seperti ular gibug, ular bandotan, dan sebagainya.
Sesuai dengan namanya, ular tanah mampu berkamuflase dengan rerumputan atau dedaunan kering yang mirip seperti warna tubuhnya yang kecoklatan.
Ular dengan panjang 120 centimeter ini bisa melipat tubuhnya dalam keadaan diam. Layaknya ranjau darat yang siap meledak, ular tanah akan menyerang saat ada yang tak sengaja menginjaknya.
4. Ular Hageni

Kemudian ada ular hageni yang paling mudah dikenali dengan warna hijau di sekujur tubuhnya dan corak merah di sekitar ekor.
Ular hageni ini secara umum juga dikenali sebagai Hagen pit viper ini memiliki nama latin Trimeresurus hageni punya panjang tubuh sekitar 140 centimeter.
Persebaran ular hageni ini kebanyakan di hutan Sumatera. Selain itu jenis ular berbisa ini juga dapat ditemukan di Thailand, Semenanjung Malaysia, dan Singapura.
5. Ular Weling

Lalu ada ular weling yang termasuk ke dalam jenis ular hitam yang dapat ditemukan di Indonesia. Ciri khas ular weling adalah corak hitam-putih pada sekujur tubuhnya.
Ular weling yang punya nama Latin Bungarus candidus termasuk ke dalam salah satu ular yang kadang ditemukan di area permukiman dan tidak jarang menyebabkan korban meninggal dunia.
Jenis ular yang sering masuk rumah ini punya panjang sekitar 160 centimeter dan kebanyakan aktif pada malam hari. Jenis serangan dari ular weling punya luka gigitan yang hadir tanpa rasa sakit.
Walaupun begitu dengan penanganan yang terlambat, bisa ular weling bisa menyebabkan kematian pada korbannya, lho.
6. Ular Welang

Masih berkerabat dekat, ular welang juga memiliki pola selang-seling berwarna hitam-putih atau hitam-kuning yang melingkari bagian punggung hingga perutnya.
Jenis ular hitam yang ada di Indonesia ini juga memiliki ukuran lebih besar dibanding kerabatnya, yakni sekitar 225 centimeter.
Ular welang atau yang punya nama Latin Bungarus fasciatus ini juga memiliki karakteristik serangan mirip ular weling dan kadang dapat ditemukan di sekitar area permukiman.
7. Ular Laut

Wilayah Indonesia yang didominasi oleh perairan tentu menjadi habitat yang tepat untuk ular laut, salah satunya adalah jenis Laticauda colubrina, nih.
Jenis ular air ini punya ciri khas warna belang hitam-putih atau hitam-biru dengan tubuh cenderung pipih dan bagian ekor yang bentuknya menyerupai dayung.
Kebanyakan ular laut memiliki sifat yang pasif dan jarang menyerang jika tidak dalam keadaan terdesak. Walaupun begitu, bisa ular laut tergolong sangat kuat dan mengancam nyawa manusia.
8. Ular Air Pelangi

Ular air pelangi yang memiliki nama Latin Enhydris enhydris merupakan salah satu jenis ular air yang banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Salah satu spesies ular dari genus Enhydris ini mendiami wilayah perairan seperti sungai hingga persawahan. Ular yang memiliki kandungan bisa rendah ini berburu ikan dan amfibi sebagai makanan utamanya.
Memiliki nama ular air pelangi dikarenakan tubuhnya yang dominan gelap memiliki corak warna-warni mirip seperti pelangi apabila terkena pantulan cahaya.
9. Ular Picung

Ular picung mendapatkan namanya karena memiliki corak warna mirip buah picung, di mana memiliki kepala kehijauan, leher bercorak merah, dan sisa tubuhnya berwarna kecoklatan.
Spesies ular berbisa ini juga dikenal dengan nama red-necked keelback dan memiliki nama Latin Rhabdophis subminiatus.
Jenis ular rumput ini menyebar di kawasan Asia Selatan hingga Asia Tenggara. Ular picung umumnya hanya menyerang saat merasa terancam dan memiliki bisa yang mematikan.
10. Ular Cabe

Jangan salah sangka dengan ukurannya, lho! Ular cabe merupakan jenis ular kecil berbisa yang bahkan memiliki kekuatan bisa sama atau lebih kuat dibanding ular kobra.
Ular yang memiliki nama Latin Calliophis intestinalis memang hanya berukuran 58 cm saja. Namun ular cabe dilengkapi bisa golongan neurotoksin yang dapat menyebabkan kelumpuhan sistem saraf pusat, jantung, dan pernapasan.
Ular cabe memperoleh namanya lewat bagian ekornya yang berwarna merah menyala. Spesies ini tersebar di kawasan Asia Tenggara hingga Asia Selatan.
11. Ular Bangkai Laut

Salah satu jenis ular berbisa yang sering muncul di area pemukiman penduduk ini memiliki nama ilmiah Trimeresurus albolabris dan biasa disebut juga dengan nama viper hijau buntut merah.
Ular bangkai laut itu berukuran sedang, dimana untuk panjang ular betina sekitar 80 cm sedangkan pejantan akan lebih pendek hanya sekitar 60 cm.
Bisa dari ular ini bersifat hemotoksin, yang artinya dapat merusak sistem peredaran darah dan kerusakan jaringan pada area gigitannya.
Nah, itulah dia sejumlah jenis ular berbisa yang bisa kamu temui di Indonesia. Di alam bebas tentu kamu harus waspada jika bertemu salah satu di antaranya, ya!
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Reptil terbaru lainnya!
Baca juga artikel menarik berikut:
Terbit: Selasa, 10 November 2020, 10:00 WIB
Update pada: Sabtu, 02 Oktober 2021, 16:00 WIB
- http://dlhk.jogjaprov.go.id/jenis-jenis-ular-yang-sering-muncul-di-pemukiman-bagian-1
- http://snakedatabase.org/species/Bungarus/candidus
- http://snakedatabase.org/species/Bungarus/fasciatus
- http://snakedatabase.org/species/Calloselasma/rhodostoma
- http://snakedatabase.org/species/Laticauda/colubrina
- http://snakedatabase.org/species/Naja/sputatrix
- http://snakedatabase.org/species/Naja/sumatrana
- http://snakedatabase.org/species/Ophiophagus/hannah
- http://snakedatabase.org/species/trimeresurus/hageni
- http://snakedb.org/species/calliophis/intestinalis
- http://snakedb.org/species/Rhabdophis/subminiatus
- https://indiabiodiversity.org/species/show/257427
- https://kysnakes.ca.uky.edu/snake_characteristics
- https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/20/143544269/ciri-ciri-ular-berbisa-dan-tidak?page=all
- https://www.thoughtco.com/how-snake-venom-works-4161270
Tentang Penulis
Satria Aji Purwoko
Saya adalah seorang penulis yang antusias dengan hewan peliharaan seperti kucing, reptil dan hewan peliharaan lainnya.
Suka dengan tulisan saya? Hubungi saya disini.
Komentar