Jangan Asal Kasih! Kenali Dulu Makanan Burung Hantu Berdasarkan Jenisnya

Melansir melalui laman Owl Research Institute, ada sekitar 250 spesies burung hantu yang tersebar di seluruh penjuru dunia, terkecuali di kawasan Antartika.

Dikenal sebagai burung predator, karnivora, dan aktif di malam hari (nokturnal), makanan burung hantu pada umumnya berupa mamalia kecil, seperti halnya tikus.

Di samping itu burung hantu juga mengkonsumsi binatang lain, seperti katak, kadal, ular, ikan, kelinci, tupai, burung kecil, dan bahkan serangga sekalipun, lho.

Bervariasinya tipe makanan burung hantu ini pula disebabkan oleh habitat dan jenis burung hantu itu sendiri. Lalu bagaimana dengan mereka yang dipelihara di rumah?

Tidak perlu pusing lagi, kali ini PetPi sudah merangkum informasi mengenai macam-macam makanan burung hantu berdasarkan jenisnya yang perlu kamu ketahui.

Ragam Jenis Burung Hantu Terpopuler dan Banyak Dipelihara

Berbeda dibanding memelihara burung kicau, seperti lovebird, kutilang, atau perkutut, cara memelihara burung hantu memerlukan beberapa penanganan khusus.

Burung hantu membutuhkan kandang yang luas sebagai tempat hidupnya. Selain itu makanannya pun harus berupa daging-dagingan, bukan biji-bijian layaknya burung peliharaan kebanyakan.

Walaupun terdapat banyak kesulitan dalam merawat burung hantu, tetap saja jenis burung predator ini menarik minat banyak kalangan karena bentuk dan sifatnya yang unik.

Dari berbagai spesies yang ada di seluruh dunia, adapun jenis burung hantu yang populer dan banyak dipelihara di Indonesia, di antaranya:

• Burung hantu serak jawa/barn owl (Tyto alba);
• Burung hantu serak bukit/oriental bay owl (Phodilus badius);
• Burung hantu beluk ketupa/buffy fish owl (Ketupa ketupu);
• Burung hantu beluk jampuk/barred eagle-owl (Bubo sumatranus);
• Burung hantu bertanduk/eagle-owl (Bubo bubo);
• Burung hantu celepuk reban/sunda scops owl (Otus lempiji);
• Burung hantu celepuk gunung/mountain scops owl (Otus spilocephalus);
• Burung hantu celepuk merah/reddish scops owl (Otus rufescens);
• Burung hantu punggok coklat/brown hawk-owl (Ninox scutulata); dan
• Burung hantu salju/snowy owl (Bubo scandiacus).

Informasi Lengkap Makanan Burung Hantu Berdasarkan Jenisnya

Seperti PetPi sebutkan pada awal pembahasan di atas, makanan burung hantu beragam tergantung dari spesies, habitat, dan tipe makanan yang tersedia di tempat tinggalnya.

Burung hantu yang memiliki habitat di dataran rendah, hutan, sekitar area persawahan, hingga daerah bersalju pun tentu memiliki jenis binatang buruannya masing-masing.

Agar Sobat Pintar tidak keliru dalam memberikan makanan burung hantu untuk tiap-tiap jenisnya, berikut ulasan selengkapnya yang bisa kamu simak.

1. Makanan Burung Hantu Tyto Alba

Burung hantu serak jawa atau barn owl (Tyto alba) ini memiliki karakteristik unik dengan kepala yang berbentuk menyerupai hati.

Burung ini sangat aktif berburu mangsa pada malam hari. Sesuai dengan namanya, habitat burung hantu ini berada di kawasan terbuka, meliputi padang rumput, kawasan pertanian, dan perkebunan.

Makanan burung hantu Tyto alba pada umumnya berupa tikus dan anaknya. Mereka juga memakan binatang lain, seperti tupai, kelinci, burung kecil, hingga kelelawar.

2. Makanan Burung Hantu Oriental Bay Owl

Jenis burung hantu berikutnya ada burung hantu serak bukit atau oriental bay owl (Phodilus badius) yang juga sering disingkat burung hantu obay. Secara umum burung hantu serak bukit memiliki tubuh kecil dibandingkan spesies lainnya.

Burung hantu ini tersebar di kawasan Asia Tenggara, mulai dari Myanmar, Thailand, Vietnam, Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Jawa, terutama di sekitar area hutan dan mangrove.

Dikarenakan tubuhnya yang kecil, makanan burung hantu oriental bay owl dapat berupa serangga, seperti jangkrik dan belalang. 

Tak jarang makanan burung hantu obay juga berasal dari hewan pengerat yang ada di sekitar habitatnya, seperti tikus kecil dan anakan tikus.

3. Makanan Burung Hantu Buffy Fish Owl

Tubuh besar dengan corak coklat, memiliki bulu kepala mirip tanduk, dan mata besar berwarna kuning menjadi ciri khas dari burung hantu beluk ketupa atau buffy fish owl (Ketupa ketupu).

Beluk ketupa termasuk salah satu jenis burung hantu yang banyak dipelihara karena mudah ditemukan di kawasan Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Semenanjung Malaya.

Burung hantu ini mendiami wilayah di sekitar aliran sungai. Sesuai dengan namanya, burung hantu buffy fish owl dapat memperoleh makan melalui ikan, tikus, burung kecil, dan ayam.

4. Makanan Burung Hantu Bubo Sumatranus

Bagi sebagian kalangan, burung hantu beluk jampuk atau barred eagle-owl (Bubo sumatranus) jadi yang paling cantik, eksotis, dan sedap dipandang.

Burung hantu ini memiliki ciri-ciri bulu bercorak abu-abu, memiliki bulu kepala mirip tanduk, dengan mata besar berwarna hitam, dan warna kuning menyala pada paruh dan kakinya.

Habitatnya berada di kawasan hutan mulai dari dataran rendah hingga kaki bukti. Makanan burung hantu Bubo sumatranus ini berupa tikus dan burung kecil.

5. Makanan Burung Hantu Eagle Owl

Masih memiliki kekerabatan dengan beluk jampuk, burung hantu bertanduk atau eagle-owl (Bubo bubo) ini memiliki ciri khusus dengan bulu mirip tanduk di kepalanya.

Burung hantu eagle owl ini menyebar secara luas di kawasan Eropa hingga Asia, lho. Habitat burung hantu eagle owl cukup bervariasi, mulai kawasan hutan hingga ngarai berbatu.

Merupakan jenis burung hantu besar, makanan burung hantu eagle owl ini pun cukup beragam. Di antaranya adalah tikus, burung kecil, burung puyuh, hingga anak ayam.

6. Makanan Burung Hantu Celepuk Reban

Satu lagi jenis burung hantu yang memiliki habitat di Indonesia, yakni burung hantu celepuk reban atau sunda scops owl (Otus lempiji) yang memiliki tubuh berukuran kecil.

Di Indonesia, burung hantu celepuk reban tersebar di kawasan Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan juga terdapat di Semenanjung Malaya.

Celepuk reban memiliki ciri khusus bulu bercorak coklat, mata besar berwarna hitam-coklat, dan bulu kepala yang tegak berdiri menyerupai telinga.

Sebagai jenis yang bertubuh kecil, makanan burung hantu celepuk reban berupa serangga, tikus kecil, dan anakannya.

7. Makanan Burung Hantu Celepuk Gunung

Mirip seperti keluarga celepuk lainnya, burung hantu celepuk gunung atau mountain scops owl (Otus spilocephalus) memiliki ukuran kecil dengan panjang berkisar 18-20 cm dan bobot 53-112 gram saja.

Sesuai dengan namanya, burung hantu celepuk gunung mendiami wilayah dataran tinggi di kawasan hutan tropis mulai ketinggian 600-2.600 mdpl.

Makanan burung hantu celepuk gunung sendiri kebanyakan berupa serangga hutan, seperti kumbang dan ngengat. Celepuk gunung biasa berburu mangsa di udara hingga dasar hutan.

Burung hantu celepuk gunung memiliki sebaran di Sumatera dan Kalimantan. Selain itu, mereka juga dapat ditemukan di Semenanjung Malaya, Brunei, Thailand, Vietnam, Tiongkok, Taiwan, hingga Nepal dan Pakistan.

8. Makanan Burung Hantu Celepuk Merah

Burung hantu celepuk merah atau reddish scops owl (Otus rufescens) memperoleh namanya dari mata amber atau kecoklatan yang akan berwarna merah saat terkena cahaya.

Selain warna matanya, burung hantu celepuk merah juga memiliki kelopak warna berwarna merah muda hingga merah pucat di sekelilingnya.

Celepuk merah mendiami wilayah tengah hutan yang berada di kawasan dataran rendah. Makanan burung hantu celepuk merah pun berupa serangga, yakni belalang atau jangkrik.

Salah satu jenis burung hantu di Indonesia ini tersebar di kawasan Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Selain itu mereka juga bisa ditemukan di Malaysia, Brunei, dan Thailand.

9. Makanan Burung Hantu Punggok Coklat

Berukuran sedang dan mirip seperti elang membuat penampilan burung hantu punggok coklat atau brown hawk owl (Ninox scutulata) cukup disegani.

Tubuh dengan panjang 27-33 cm ini diselimuti oleh bulu dominan coklat dengan corak putih dan hitam. Mata punggok coklat pun berwarna hitam dan kuning atau jingga.

Burung hantu punggok coklat menyebar luas di hampir seluruh kawasan Asia Tenggara, Tiongkok, Bangladesh, Nepal, hingga India.

Berkat perawakannya tersebut, makanan burung hantu punggok coklat terbilang lebih beragam. Mulai dari serangga, katak, kadal, burung kecil, tikus, kelelawar, dan kepiting.

10. Makanan Burung Hantu Salju

Terakhir, ada burung hantu salju atau snowy owl (Bubo scandiacus) yang sesuai dengan namanya mendiami wilayah bersalju hingga tundra.

Dikenal pula sebagai burung hantu putih, jenis ini tergolong agak sulit dipelihara di Indonesia yang memiliki iklim tropis sehingga cenderung lebih hangat.

Di habitat aslinya, makanan burung hantu salju berasal dari hewan pengerat kecil, tupai, kelinci, ikan, dan burung kecil.

Berapa Kali Sehari Burung Hantu Makan dan Bagaimana Cara Memberikannya?

Pemberian makanan burung hantu baik tipe besar atau kecil dapat dilakukan sebanyak dua kali sehari, yakni di pagi hari pukul 8-9 pagi dan malam hari setelah matahari terbenam.

Khusus untuk burung hantu anakan atau jenis burung hantu kecil, sebaiknya potong terlebih dulu makanan dalam ukuran kecil sesuai dengan ukuran paruh mereka.

Melansir laman The Spruce Pets, makanan burung hantu ini bisa diberikan dalam keadaan hidup atau makanan beku yang dicairkan terlebih dulu.

Sebagaimana burung pada umumnya, burung hantu cenderung berantakan saat makan. Maka penting untuk membersihkan lokasi di sekitar setelah mereka selesai menyantap makanannya.

Nah, itulah dia sedikit ulasan mengenai berbagai macam tipe makanan burung hantu berdasarkan jenisnya yang bisa jadi pengetahuanmu apabila sedang atau berniat memeliharanya.

Sebagai salah satu jenis burung predator, tentu memelihara burung hantu tidak mudah untuk pemula. Carilah pakar dan ahlinya untuk mendapatkan arahan terlebih dulu, ya. Semoga bermanfaat!

Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Burung terbaru lainnya!

Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.

Terbit: Selasa, 03 November 2020, 16:00 WIB
Update pada: Sabtu, 20 Februari 2021, 16:00 WIB